Selasa, 29 Januari 2013

WNI DI SURIA

1.928 WNI DI DAMASKUS DIPULANGKAN

London, 25/1 (ANTARA) ¿ KBRI Damaskus memulangkan 1.928 warga negara Indonesia (WNI) termasuk para mahasiswa yang tergabung dalam PPI Damaskus, terkait makin meningkatnya konflik bersenjata yang terjadi di negara Suriah itu.
Pemulangan ini merupakan wujud dari kepedulian dan tanggungjawab KBRI terhadap perlindungan WNI di luar negeri terutama pembantu pelaksana rumah tangga (PLRT), demikian Sekretaris III/Fungsi Protokol dan Komunikasi II KBRI Siria, Rahmat Hindiarta Kusuma kepada ANTARA London,Jumat.

Selama tahun 2012, KBRI Damaskus berhasil memulangkan sejumlah 1.928 WNI yang terdiri atas 42 keluarga KBRI, 80 pelajar dan mahasiswa dan sebanyak 1.786 WNI/PLRT, dan 20 WNI lainnya.

Dari jumlah tersebut, WNI yang telah diterbangkan ke tanah air melalui fasilitas bantuan Pemerintah RI (repatriasi) hingga tanggal akhir Desember sebanyak 1.582 orang.

Selain itu KBRI juga telah dapat membantu penanganan 2.540 kasus yang diadukan termasuk didalamnya 225 kasus gaji.

Dari 2.540 kasus yang diadukan, 82 persen telah dapat diselesaikan dan sisanya masih dalam proses seperti kasus iqamah/izin tinggal PLRT serta sisa gaji.

Kondisi Suriah yang belum kondusif terutama bagi majikan yang berada di daerah konflik atau mereka yang telah melarikan diri ke luar negeri dikarenakan keamanan. Hal ini yang menyulitkan bagi KBRI untuk menyelesaikannya.

Namun demikian, KBRI bekerjasama dengan pihak-pihak terkait di Suriah dan menyewa dua orang Pengacara Suriah yaitu Pengacara Samer Makieh dan Pengacara Mohamed Akraa yang sejak Juli lalu menangani dan menyelesaikan masalah PLRT, terutama yang berkaitan dengan gaji.

Sejak krisis di Suriah terjadi, KBRI Damaskus menyiapkan tiga shelter yang terdapat di wilayah propinsi Damaskus, Lattakia dan Aleppo. Dengan rata-rata kedatangan PLRT ke shelter KBRI Damaskus antara 15 sampai 20 orang per hari.

Dengan kapasitas shelter KBRI Damaskus sebanyak 500 orang dan ketika jumlah PLRT membludak, Wisma Duta juga dipergunakan sebagai penampungan sementara seperti yang terjadi dua kali di bulan Desember lalu.

Duta Besar RI untuk Suriah, Wahib Abdul Jawad mengatakan sejak krisis Suriah berlangsung, jumlah kasus PLRT yang ditangani KBRI Damaskus semakin meningkat terutama tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya¿.

Sedangkan adanya beberapa kasus PLRT di Suriah yang belum selesai, dikarenakan adanya kendala terkait birokrasi setempat dan kondisi Suriah belum kondusif, ujar Dubes.

Sedangkan sejak awal Januari 2013, KBRI Damaskus memulangkan sebanyak 302 WNI yang terdiri dari tujuh mahasiswa dan 295 PLRT, dengan tiga kali pemberangkatan melalui Libanon.

Sampai hari ini, jumlah PLRT yang berada di shelter KBRI Damaskus berjumlah 436 orang, dan 212 diantaranya PLRT yang siap untuk dipulangkan minggu ini melalui Libanon. ¿Mereka hanya tinggal menunggu visa Libanon saja¿, demikian Rahmat Hindiarta Kusuma.

Sementara itu Presiden PPI Damaskus, Mustaqim Effendi, mengatakan bahwa hingga saat ini terdapat sebanyak 35 anggota PPI Damaskus dan berbagi Ilmu dan Ketrampilan dengan TKI/PLRT di Penampungan KBRI Damaskus.

Ditengah krisis yang melanda Suriah sejak Maret dua tahun lalu, beberapa mahasiswa Indonesia yang masih tinggal yang tergabung dalam PPI Damaskus, ikut andil dalam pendampingan dan memberikan pelatihan kepada PLRT yang berada di penampungan KBRI Damaskus.

Kegiatan tersebut berupa pelatihan ilmu komputer, baca dan tulis Al Qur'an sampai pada siraman rohani yang dilakukan rutin setiap minggu.

Keikutsertaan dalam membantu memberikan dan berbagi ilmu tersebut merupakan salah satu bentuk tanggungjawab PPI Damaskus terhadap sesama warga negara Indonesia diperantauan dan melatih untuk dapat terjun kedalam masyarakat kelak di Indonesia.

Menurut Mustaqim Effendi, kegiatan ini termasuk dalam program Kapesda PPI Damaskus, yang sudah dilakukan dari tahun-tahun sebelumnya.

Untuk saat ini mengingat keadaan Suriah, kami prioritaskan kepada ibu-ibu PLRT yang berada di penampungan KBRI Damaskus yang jumlahnya saat ini 436 orang, dan kemungkinan minggu ini ada sekitar 200-an orang yang sudah siap pulang, ujar Mustaqim Effendi.

PPI Damaskus berkerjasama dengan Satgas KBRI Damaskus mengadakan pengajian rutin yang bertepatan dengan maulid Nabi Muhammad SAW di penampungan KBRI Damaskus.

Acara ini dikemas dengan sederhana tapi berbobot. Juga diberikan dor prize kepada para ibu-ibu PLRT di penampungan KBRI Damaskus. "Kami lakukan program ini dengan sukarela, sekalian ikut membantu bapak-bapak Satgas KBRI Damaskus di shelter,¿ ujarnya.

Ada juga beberapa anggota PPI Damaskus yang tergabung dalam Satgas. siap membantu jika dibutuhkan dan akan selalu berkonsultasi dengan Dubes, ujarnya.

Sampai saat ini jumlah PPI Damaskus yang berada di Suriah ada 35 orang, yang keadaannya terus terpantau dan berada di daerah dekat kampus. "Kami sering berhubungan dengan Satgas KBRI Damaskus dan terus mengikuti keadaan Suriah" demikian Presiden PPI Damaskus.

Dari pihak KBRI Damaskus, Desember lalu telah meningkatkan keadaan di Suriah pada Darurat I, dan Dubes Wahib Abdul Jawad meminta kepada seluruh WNI yang masih berada di Suriah untuk kembali ke Indonesia.

PPI Damaskus juga telah menyampaikan kepada seluruh anggota yang masih berada di Suriah, dan sejak Darurat I diberlakukan, tercatat tujuh mahasiswa memutuskan pulang atas bantuan KBRI Damaskus. (ZG)

(T.H-ZG/B/M009/M009) 25-01-2013 06:10:53


Tidak ada komentar: