Selasa, 29 Januari 2013

WAMENTAN

WAMENTAN: INISIATIF GLOBAL TINGKATKAN PRODUK PANGAN BERKELANJUTAN

London, 23/1 (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian RI Rusman Heryawan memandang perlu adanya inisiatif global untuk meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan dalam mengurangi angka kemiskinan dan kelaparan.

Wakil Menteri Pertanian RI, Dr. Rusman Heryawan, mengemukakan hal itu di hadapan perwakilan dari 85 negara dan beberapa lembaga internasional pada "The 5th Berlin Agriculture Ministers' Summit".

Pertemuan bertema "Responsible Investment in the Food and Agriculture Sectors: Key Factor for Food Security and Rural Development" tersebut dipimpin oleh Menteri Pangan, Pertanian, dan Perlindungan Konsumen Jerman, Ilse Aigner, kata Counsellor Fungsi Pensosbud KBRI Berlin, Ayodhia GL Kalake kepada ANTARA London, Rabu..

Dikatakan Wamentan, dalam mengurangi angka kemiskinan dan kasus kelaparan, diperlukan inisiatif global guna meningkatkan produksi pangan yang berkelanjutan.

Sehubungan dengan itu, kata dia, diperlukan kebijakan yang strategis untuk merespons masalah tersebut melalui peningkatan investasi pertanian yang bertanggung jawab dan juga inovasi.

Selain itu, harus ditekankan pentingnya komitmen bersama untuk mendorong peningkatan investasi, baik oleh pemerintah, swasta, maupun lembaga donor internasional.

Dalam kesempatan tersebut, Wamentan RI juga menggarisbawahi bahwa investor yang paling penting adalah petani sendiri sehingga fokus kebijakan perlu diarahkan untuk memfasilitasi peningkatan investasi oleh petani.

Untuk meningkatkan investasi diperlukan kebijakan pemerintah dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi berkembangnya investasi oleh swasta termasuk petani.

Pertemuan para menteri pertanian tersebut merupakan bagian dari Global Forum for Food and Agriculture (GFFA) 2013 yang berlangsung di Berlin, Jerman pada tanggal 17--20 Januari lalu.

Agenda GFFA 2013 terdiri atas Expert Panel Discussions, International GFFA Panel Discussions, dan the 5th Berlin Agriculture Ministers' Summit.

Delegasi RI dipimpin Wakil Menteri Pertanian RI dan didampingi oleh Duta Besar RI di Berlin, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Kerjasama Internasional, Atase Pertanian RI di Roma, serta Fungsi Ekonomi KBRI Berlin.

Dalam pembukaan International Green Week (IGW) yang ke-78 yang diadakan back-to-back dengan GFFA 2013, Menteri Pangan, Pertanian, dan Perlindungan Konsumen Jerman, Ilse Aigner, menyampaikan fokus IGW dan GFFA pada tahun ini diarahkan pada topik mengenai Responsible Agricultural Investment (RAI).

Pemilihan tema itu secara khusus ditujukan untuk menindaklanjuti Voluntary Guidelines on the Responsible Governance of Tenure, Land, Fisheries and Forest in the Context of National Food Security (VGGT) yang disepakati di FAO pada bulan Mei 2012.

Ms. Aigner menyampaikan harapan agar diskusi tentang RAI tidak hanya sekadar menyentuh aspek pendanaan, namun juga aspek sosial dan sumber daya manusia (SDM).

Expert Panel Discussions dilaksanakan sebelumnya dibahas berbagai topik terkait dengan "food security" dan "agricultural investment".

Sementara itu, dalam International GFFA Panel Discussions tampil beberapa panelis, antara lain, Menteri Pangan, Pertanian, dan Perlindungan Konsumen Jerman, Ilse Aigner, Menteri Pertanian Mozambik, Jose Condungua Pacheco, Direktur Jenderal, International Food Policy Reserach Institute (IFPRI), Dr. Senggen Fan serta Deputi Sekjen UNCTAD, Petko Draganov sebagai Keynote Speaker.

Dalam "keynote speech"-nya, Deputi Sekjen UNCTAD Petko Draganov menegaskan tantangan utama dalam kebijakan mendorong investasi pertanian adalah menciptakan iklim investasi yang kondusif, disertai upaya menghindari eksternalitas negatif dan mendorong eksternalitas positif.

Secara spesifik, kebijakan pemerintah perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, menyediakan infrastruktur yang memadai, memperhatikan hak atas lahan, kebijakan menghindari persaingan untuk melindungi petani kecil, mendorong peningkatan kapasitas petani kecil, mendorong akses terhadap informasi dan teknologi, serta mengintegrasikan petani dalam rantai pasok.

Dalam rangkaian acara tersebut, Wakil Menteri Pertanian RI juga berkesempatan melakukan pertemuan bilateral masing-masing dengan Parliamentary State Secretary, Kementerian Pangan, Pertanian, dan Perlindungan Konsumen, Jerman, Peter Bleser dan Presiden Federal Office for Food and Agriculture Jerman (BLE) Dr. Hanns-Cristoph Eiden.

Selain itu, Wamentan bertemu dengan State Secretary Kementerian Pertanian Swiss, Dr. Bernard Lehmann dan berkesempatan mengunjungi beberapa stand pameran produk pertanian dan pangan di International Green Week (IGW) yang ke-78.

Dalam pertemuan bilateral dengan pihak Jerman, sebagai tindak lanjut kemitraan komprehensif, disepakati komitmen kedua negara untuk mendorong kerja sama di bidang pertanian berkelanjutan, antara lain, pengembangan sertifikasi agro-ecologically produced products, dan juga produk organik.

Jerman bersedia untuk membantu Indonesia dalam peningkatan kapasitas pada aspek-aspek tersebut. Sementara itu, Indonesia juga mengundang investasi Swiss dalam bidang industri hilir, antara lain, kelapa sawit dan kakao.

Swiss juga menyampaikan keinginannya untuk membantu Indonesia dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Indonesia menyambut baik usulan tersebut dan menjelaskan bahwa saat ini sudah banyak langkah-langkah yang dilakukan terkait aspek ini. ***3***
(T.H-ZG/B/D007/D007) 23-01-2013 22:12:27

Tidak ada komentar: