Sabtu, 14 September 2013

KELAPA SAWIT

INDONESIA BERKOMITMEN BANGUN INDUSTRI KELAPA SAWIT BERKELANJUTAN

London, 13/9 (ANTARA) - Indonesia berkomitmen membangun industri kelapa sawit berkelanjutan dan pemerintah telah membuat peraturan di bidang minyak sawit dengan mempertimbangkan sisi lingkungan hidup seperti "biodiversity, wildlife conservation, high conservation value" dan perubahan pada penggunaan lahan.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP), Kementerian Pertanian Dr.Ir.Haryono, dalam diskusi bertema "Indonesian Sustainable Palm Oil" di Hotel Des Indes, Den Haag, Kamis.

Sekretaris Pertama KBRI Denhaag, Berlianto Situngkir kepada ANTARA London, Jumat mengatakan diskusi itu diselenggarakan Kementerian Pertanian bersama dengan Kedutaan Besar RI Den Haag.

Diskusi bertujuan untuk menepis isu negatif sawit yang masih terus berklangsung khususnya di Eropa dan mensosialisasikan Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).

Untuk itu Dirjen PPHP berharap agar diskusi ini dapat menghasilkan pemahaman bersama antara Indonesia dan Belanda tentang pengelolaan minyak kelapa sawit.

Sementara itu Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, Retno L.P Marsudi dalam pidato pembukaan, berharap produk minyak kelapa sawit Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil dan kegiatan ini dapat memberikan informasi kepada stakeholder dibidang Industri sawit tentang perkembangan sustainability palm oil di Indonesia.

Para pembicara dalam diskusi menyoroti isu-isu seperti tantangan dan prospek yang dihadapi industri kelapa sawit Indonesia, manfaat kelapa sawit, upaya pemerintah Indonesia dalam membangun industri kelapa sawit berkelanjutan, masa depan ISPO Sistem, dan aspek lingkungan dari industri kelapa sawit.

Pembicara dalam discussion tersebut adalah Dr Fadhil Hasan
(Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), Derom Bangun (Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia), Dr. Rosediana Suharto (Ketua Komisi ISPO), Frans Claasen (Dutch Task Force Sustainable Palm Oil) dan Daniel Hazman (Initiatife Duurzame Handel/The Sustainable Trade Initiative).

Acara tersebut dihadiri sekitar 70 peserta yang terdiri atas berbagai kalangan antara lain importir minyak sawit Belanda, wakil dari Kemeterian Keuangan Belanda, European Palm Oil Association (EPOA), MVO (Margarine Vetten en Olien), Asosiasi produsen makanan Belanda, Dutch Sustainable Trade Initiative (IDH), akademisi, mahasiswa dan wartawan. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/C/S. Suryatie/S. Suryatie) 13-09-2013 20:10:04

Tidak ada komentar: