Rabu, 05 Februari 2014

WAYANG

"WAYANG WONG" DEWI SINTA DIPENTASKAN DI PARIS

Oleh Zeynita Gibbons

London, 3/2 (Antara) - Kesenian Indonesia "Wayang Wong" yang mengambil cerita penculikan Dewi Sinta cuplikan dari Sandratari Ramayana yang dipentaskan di Paris, Perancis, mendapat sambutan dari penonton yang sebagian besar masyarakat setempat.

Sebagian besar penonton adalah warga Perancis, penggemar kesenian Wayang Wong dari Bali, ujar seniman tari Rizki Ramdhani, yang menetap di Paris, kepada Antara London, Senin.

Ia menuturkan bahwa pertunjukkan dengan pementasan yang berdurasi satu setengah jam itu digelar di gedung pertunjukan Salle Pleyel, yang terletak di Jalan Faubourg Saint Honoré, Kota Paris,
Menurut Rizki Ramdhani, untuk menikmati pertunjukkan tersebut penonton harus membeli tiket masuk seharga 25 dan 35 euro. Pertunjukkan yang digelar Minggu (2/2) ini digelar dalam dua kali pementasan, yakni pertama pukul 4 sore dan pukul 8 malam.

Dikatakannya bahwa penata artistik tari dan musik dari pertunjukan ini adalah I Wayan Gde Adhi Wijaya. Grup penari dan pemusik didatangkan dari Telepud, Bali, dengan jumlah sebelas pemusik, dan 20 penari serta dua orang sinden.

Selama pertunjukan, semua pemain mengenakan topeng. Di sela sela cerita, diselipkan adegan-adegan lucu dari beberapa tokoh, sehingga pertunjukan terasa segar dan tidak monoton.

Kaum muda dan kaum tua asal Perancis memadati ruang pertunjukan yang berpaggung besar didekor dengan warna hitam, dengan empat payung bali yang terletak di belakang pemusik, serta enam umbul umbul bali yang berjajar di masing masing sisi panggung. para pemain wayang wong keluar masuk panggung bergantian sesuai dengan giliran mereka untuk tampil.

Di akhir pertunjukan, semua penonton bertepuk tangan dan melontarkan kata "Bravo !" berkali kali pertanda mereka puas menikmati sajian pertunjukan wayang wong dari bali. "Sayangnya, pertunjukan tersebut hanya berlangsung satu hari," demikian Rizki Ramdhani. ***3***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah) 03-02-2014 06:42:20

NASI GUDEG OBATI RINDU INDONESIA DI NEWCASTLE

Oleh Zeynita Gibbons

London, 4/2 (Antara) - Hidangan pempek Palembang , siomay dan nasi gudeg Yogya mengobati rasa rindu akan makanan Indonesia bagi para pelajar Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Newcastle, Inggris.

Dalam acara "Meet and Greet" yang digelar PPI Newcastle menyambut pelajar Indonesia yang baru sampai di Newcastle untuk memulai tahun ajaran baru dihadiri Atase Pendidikan KBRI London T.A. Fauzi Soelaiman dan Deputy Chief of Mission Harry Kandou, kata Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Newcastle Angeline Tjandra kepada Antara London, Selasa.

Acara yang diadakan di History Room, Newcastle University Students Union ini dihadiri kurang lebih 60 pelajar Indonesia yang ada di Newcastle dari mulai pra-universitas sampai PhD,.

Pada kesempatan itu, Atase Pendidikan KBRI London T.A. Fauzi Soelaiman memberi presentasi singkat tentang peran KBRI di London, beserta informasi penting seperti lapor diri, cara perpanjangan paspor dan pemilu 2014.

Ia juga menekankan pentingnya memperkenalkan budaya Indonesia ke masyarakat di Inggris dan memberi pesan untuk mencari pengalaman sebanyak mungkin selama berada di Inggris.

Ketua PPI Newcastle Bintang Febriyan selaku ketua PPI Newcastle memperkenalkan seluruh pengurus PPI Newcastle periode 2013-2014 beserta program kerja yang akan diadakan selama satu tahun, sedangkan Ketua Al-Imanu dan PERKI juga memberikan informasi mengenai pengajian dan kebaktian rutin yang bisa di ikuti pelajar Indonesia.

Meet and Greet kali ini yang diadakan di History Room, Newcastle Univeristy Student Union, menyediakan bazar makanan Indonesia seperti pempek Palembang , siomay dan nasi gudeg Yogya .

Pelajar Indonesia yang tengah menuntu ilmu di Newcastle yang terdaftar saat ini mencapai 118 orang dan diharapkan akan terus bertambah setiap tahunnya, demikian Bintang Febriyan.

***3***
(ZG)

(T.H-ZG/B/Z. Meirina/Z. Meirina) 04-02-2014 20:24:22

Tidak ada komentar: