Minggu, 23 Februari 2014

SERUMPUN

MAHASISWA SERUMPUN GALANG DANA UNTUK KORBAN KELUD

     Oleh Zeynita Gibbos  

    London, 23/2 (Antara) - Mahasiswa Serumpun dari Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Thailand yang menuntut ilmu di kota Southampton, Inggris dalam sebuah pelatihan melakukan penggalangan dana secara spontan untuk korban letusan Gunung Kelud.

         "Penggalangan dana itu dilakukan di sela-sela Pelatihan Sakinah Finance yang diadakan Keluarga Islam Britania Raya (KIBAR) cabang Southampton bekerja sama dengan mahasiswa asal Malaysia," ujar Ketua Kibar Southampton , Uun Ainurrofiq, kepada Antara London, Minggu.

         Di sela-sela pelatihan yang menampilkan narasumber Luqyan Tamanni dan Murniati Mukhlisin selaku penulis buku Sakinah Finance itu, Uun Ainurrofiq mengatakan peserta dalam acara pelatihan  melakukan penggalangan dana secara spontan untuk korban letusan Gunung Kelud di Indonesia.

         "Dana hasil penggalangan itu langsung disalurkan kepada tim relawan di ring 1 pos evakuasi Kelud," katanya.

         Dalam paparannya, Luqyan Tamanni dan Murniati Mukhlisin menjelaskan pentingnya mengelola keuangan syariah mulai dari perencanaan sampai pada pengelolaan keuangan secara Islami.

         Luqyan memaparkan makna sakinah dalam pengelolaan keuangan keluarga yang berarti ketenangan, tujuan yang harus dicapai adalah merasakan ketenangan dalam keluarga dan bukan mengutamakan menjadi kaya tanpa memperhatikan apakah yang diterima dan dikonsumsi selama ini halal, haram atau syubhatm sesi praktik.

         Murniati menjelaskan tahapan dalam pengelolaan keuangan dengan utamanya mengukir impian pribadi atau keluarga, membuat strategi pencapaian melalui investasi, menabung, serta penghasilan tambahan.

         Dalam membuat pencatatan pendapatan dan pengeluaran sesuai dengan anggaran dan rencana yang sudah dibuat, karena manajemen keuangan syarat syariah harus diperhatikan prinsip-prinsip mencari ridho Allah seperti niat, bersyukur, berzakat serta, fokus pada hal yang halal serta thayib.

         Murniati yang merupakan PhD Student in Accounting University of Glasgow Scotland, United Kingdom, menjelaskan perlunya mengalokasikan
kebutuhan sampai pada mengelola impian keluarga seperti dana untuk pergi haji atau humroh serta liburan ke luar negeri dan juga disampaikan kiat dan konsultasi keuangan keluarga.

         Sementara itu Azim Amin, mewakili ketua Insight Malaysia, menyambut baik inisiatif kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia yang dapat mempererat persaudaraan dan memungkinkan kedua negara sahabat menjalankan program dengan lebih meriah.

         Dalam kesempatan itu, Ketua Kibar Southampton, Uun Ainurrofiq, menyampaikan bahwa ilmu praktis manajemen keuangan keluarga syariah seperti ini yang diharapkan untuk dapat memberikan solusi masalah keuangan bagi keluarga Muslim.

         "Apalagi, pembicaranya mengulas materi Sakinah Finance dengan bahasa dan contoh contoh sederhana sehingga mudah dimengerti," katanya.

         Selain itu, makanan dengan konsep potluck yang menghadirkan berbagai hidangan khas Indonesia dan Malaysia juga mampu menjadi obat rindu para pelajar dan keluarga yang sedang merantau di UK.

         Di Inggris, jumlah mahasiswa asal Malaysia mencapai sekitar 13.000 orang, jauh lebih banyak dibandingkan dengan 1.800 orang asal Indonesia versi statistik tahun 2013.

         Mahasiswa Serumpun yang tersebar di beberapa kota di Inggris  saling berkerja sama dalam mengadakan aktivitas, baik dalam olahraga, pentas seni dan budaya dan kegiatan ilmiah, di antaranya mengadakan pelatihan manajemen keuangan keluarga syariah. ***3*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 23-02-2014 06:35:17

Tidak ada komentar: