Senin, 17 Maret 2014

BRUSEL


PENGUSAHA INDUSTRI TI INDONESIA PROMOSI KE EROPA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 8/3 (Antara) - Sebanyak 15 pelaku usaha sektor industri teknologi informasi (TI) Indonesia melakukan "RoadShow in Europe" yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Perindustrian RI dengan KBRI Brussel, KBRI Den Haag, KBRI London dan KJRI Hamburg.

         Dutabesar RI di Brusel Arif Havas Oegroseno mengatakan kepada Antara London, Sabtu, dalam kegiatan promosi bisnis itu para pelaku usaha sektor TI Indonesia akan berpartisipasi dalam pameran dan seminar bisnis TI terbesar di dunia (CeBIT) di Hannover, Jerman, mulai 10 hingga 15 Maret.

         Dikatakannya bahwa dengan kapitalisasi pasar senilai tujuh miliar dolar AS pada tahun 2013 dan pertumbuhan rata-rata sebesar 12 persen  di sektor pengembangan perangkat keras (hardware), 16 persen di sektor pengembangan perangkat lunak (software), dan 11 persen di sektor jasa TI, maka tampak jelas,  dinamika perkembangan sektor industri teknologi informasi Indonesia yang menggembirakan dan berpotensi untuk lebih ditingkatkan lagi.

         Menurut Dubes Arif Havas, dengan kemampuan SDM di sektor TI yang tidak diragukan lagi tersebut, langkah selanjutnya adalah membangun branding yang kuat agar Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain di sektor ini. Sudah waktunya para pelaku usaha sektor industri TI Indonesia dikenal di tingkat global.

          Selama di sana, para pelaku usaha industri TI itu juga berkunjung ke Wallonia ICT Research Center; melakukan "business gathering" dengan perusahaan TI Belgia, berpartisipasi dalam "Indonesian Day" di High Tech Campus, dan berkunjung ke perusahaan di High Tech Campus, Eindhoven, Belanda serta berkunjung ke Dublin, Irlandia untuk bertemu dengan pelaku sektor TI di negara tersebut.

         Pameran TI terbesar di dunia, CeBIT, tahun ini diselenggarakan di Hannover, Jerman. Sebanyak 15 perusahaan TI Indonesia akan menjadi bagian dari sekitar 3.400 pelaku usaha sektor TI dari 70 negara yang berpartisipasi dalam CeBIT, meningkat lima persen dari jumlah peserta tahun lalu.

         Industri TI Indonesia tersebut adalah PT Walden Global Services, PT Sangkuriang Internasional, Microelectronics Center ¿ Institut Teknologi Bandung, PT Integrasia Utama, Bandung Techno Park, PT Masvent Technosoft, Solusi247, Abyor Europe BV, PT GITS Indonesia, PT Gamatechno Indonesia, PT Qwords Company Internasional, PT Bataviasoft International, PT Komuri Indonesia, PT Ksatria Lebah Indonesia (Newbee Corporation), dan PT Obor Technology International.

         Arif Havas Oegroseno mengatakan partisipasi Indonesia dalam CeBIT dipandang penting karena CeBIT adalah forum TI internasional yang efektif untuk mempromosikan kemampuan pelaku sektor TI Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan kemampuan  pelaku usaha sektor TI dari negara-negara lain di dunia.

         Selain itu, partisipasi pelaku usaha dalam upaya membangun branding Indonesia sebagai "emerging global IT hub" mengingat CeBIT adalah pameran TI terbesar di dunia dan pada penyelenggaraan tahun ini  berfokus pada Business-to-Business (B2B) ideal sebagai forum  memperluas jaringan dan menjaring pelanggan potensial.

          Tema kunci CeBIT 2014 adalah "Datability", yakni kemampuan untuk memproses dan memanfaatkan data dalam ukuran besar secara bertanggung jawab dan berkelanjutan. Apabila "partner country" CeBIT tahun lalu adalah Polandia, maka Inggris adalah partner country CeBIT tahun ini.

          Pembukaan CeBIT secara resmi akan dilakukan Kanselir Jerman Angela Merkel, PM Inggris David Cameron, dan Premier of the State of Lower Saxony Stephan Weil pada 10 Maret di Hannover Congress Centrum.

          Sektor TI akan diwakili Presiden BITKOM Dr Pieter Kempf.Co-founder Apple, Steve Wozniak, dan pendiri Wikipedia, Jimmy Wales, dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam CeBIT Global Conferences (CGC). ***2***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah) 08-03-2014 08:57:36

Tidak ada komentar: