Minggu, 11 Mei 2014

RISET


MAHASISWA INDONESIA DI INGGRIS IKUTI PELATIHAN RISET
     

    
London, 9/5 (Antara) -  Lebih dari 40 orang mahasiswa Indonesia dari berbagai universitas terkemuka di Inggris mengikuti pelatihan riset yang 
diadakan Komunitas Akademisi Indonesia di Cranfield University (Cranfield Indonesian Scholars Community - CRISCOM)  bertempat di Gedung Stafford Cripps, Cranfield University, Bedford, Inggris, baru baru ini.

Penyelenggaraan 1st Research Workshop dibuka  Vice Chancellor Cranfield University, Prof Sir Peter Gregson  dihadir Dubes  Indonesia untuk Inggris Raya dan Republik Irlandia, T M Hamzah Thayeb, Atase Pendidikan, Prof T.A. Fauzi Soelaiman, demikian  Dr Benny Tjahjono Senior Lecturer in Supply Chain Operations | Supply Chain Research Centre kepada Antara London, Sabtu.

Sir Peter Gregson mengatakan pendidikan di Inggris mampu berkontribusi bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat internasional, meskipun populasi  hanya satu persen dari populasi dunia ternyata menyumbangkan delapan persen  dari produksi publikasi ilmiah serta dua persen jumlah kutipan akademik (citation) di dunia.

 Dalam workshop yang berlangsung selama dua hari diorganisir staf akademik dan peneliti dari Cranfield University bertujuan untuk merangkul peneliti muda dalam suatu wadah pelatihan riset,  Sir Gregson menyampaikan  tujuan akhir pendidikan tidak lain adalah berkontribusi untuk masyarakat .

 Cranfield University dengan keunikannya sebagai universitas khusus pascasarjana mendorong terciptanya solusi-solusi nyata bagi dunia industri dan bisnis internasional, salah satunya adalah dihasilkannya produk-produk teknologi dengan readiness level mencapai level 5-6 dari kegiatan riset yang dilakukan peneliti dan akademisi di Cranfield University.

 Sementara itu Dubes Hamzah Thayeb menyampaikan rasa suka cita dan terima kasihnya atas diselenggarakannya kegiatan workshop tersebut dan berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kemampuan peneliti Indonesia untuk kemudian berkontribusi nyata bagi bangsa.

Pendidikan menjadi jalan untuk memanusiakan manusia, membangun demokrasi dan ekonomi yang tangguh. Ia menekankan bagaimana para akademisi Indonesia bisa membawa nilai-nilai positif dari tradisi akademik dan inovasi di Inggris ke tanah air.

Inti dari kegiatan workshop dimulai dengan dua pemaparan Prof. David Denyer mengenai inisiasi riset dan tata cara melakukan review literatur sebagaimana mestinya. Ia mengawali materi berdasarkan pengalamaannya selama bertahun-tahun di Cranfield University. Materi tersebut disampaikan secara menarik dan implementatif.

 Diskusi berlangsung hangat dan terlihat bahwa pihak Kedutaan Besar Indonesia sangat terbuka terhadap masukan serta berusaha mencarikan solusi-solusi aplikatif terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam diskusi tersebut.

Sejumlah akademisi dari Cranfield University. Hendro Tjaturpriono, salah satu kandidat doktor di School of Management, Cranfield University, menyampaikan perjalanannya selama satu tahun untuk menemukan research questions dari penelitiannya.

 Pengalaman yang berbeda disampaikan Saryani Asmayawati, staf pengajar di School of Engineering, Cranfield University, mengenai bagaimana suatu client research dilakukan. Berbeda dari riset pada umumnya, tujuan dari riset ini berasal dari pihak luar sehingga banyak variabel yang mempengaruhi metodologi riset yang dilakukan.

 Pengalaman lainnya disampaikan  Dr. Benny Tjahjono, Dosen Senior dari School of Management dan Windo Hutabarat, research fellow di School of Applied Sciences mengenai bagaimana melihat peluang kolaborasi riset antara universitas, industri dan pemerintah.

Dalam kesempatan itu Atase Pendidikan, Prof Fauzi Soelaiman berpesan kepada peserta untuk memanfaatkan sebaik-baiknya ilmu yang diperoleh selama dua hari tersebut serta dapat menularkannya kepada mahasiswa Indonesia yang lain.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan interpersonal skills, terutama bagaimana para mahasiswa Indonesia dapat berinteraksi secara pantas terhadap pembimbing, tim penguji, tutor, staf dan rekan kerja.

Umpan balik disampaikan peserta Fauzan Adziman,  post-doctoral Research Officer dari Oxford University,  menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Baginya kegiatan ini menjadi kunci untuk membuka jaringan serta belajar sambil menikmati akhir pekan dengan materi riset yang bermanfaat.

Ia sangat merekomendasikan kegiatan ini untuk diikuti oleh seluruh mahasiswa pasca sarjana di Inggris. Dharendra Wardhana, salah satu peserta dari King¿s College London menyampaikan harapannya untuk menyisipkan materi workshop menulis pada kegiatan serupa di masa mendatang.(ZG)
(T.H-ZG/C/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 10-05-2014 23:34:48

Tidak ada komentar: