Selasa, 12 Desember 2017

KANADA

GAMELAN BALI DIMAINKAN WARGA KANADA 
     Zeynita Gibbons

   London, 9/12 (Antara) - Gamelan Bali yang ditampilkan kelompok musik Giri Kedaton yang sebagian pemainnya berkewarganegaraan Kanada dan hanya seorang warga Indonesia I Dewa Made Suparta memukau 150 warga Montreal.
         Pagelaran  diadakan di Societe de Musique Contemporaine du Quebec (SMCQ)  pada Kamis (7/12) malam  waktu Montreal atau Jumat  pagi  waktu Jakarta ini terbilang istimewa karena 22 musisi gamelan berasal dari Kanada, kata Wakil Tetap Pengganti RI untuk ICAO di Montreal, Andy Aron, kepada Antara London, Sabtu.
        Menurut Andy Aron  yang hadir mewakili Duta Besar RI untuk Kanada, selama pagelaran, sebanyak lima tembang gamelan Bali ditampilkan.
        Kedua tembang berjudul "Kosalia Arini" gubahan I Wayan Beratha dan tembang Tari Belibis karya I Nyoman Windha ditampilkan dengan menggunakan instrumen gamelang gong kebyar Bali.
        Pagelaran disusul dengan penampilan dua tembang "O Bali", dalam dua versi, yaitu orisinal gubahan Jose Evangelista, karya komposer Spanyol yang berprofesi sebagai guru musik di Kanada, tahun 1989, dan versi tahun 2017 yang diimprovisasi Alexandre David.
        "Concerto Kebyar" karya Jose Evangelista  ditampilkan secara spektakuler sekaligus menjadi penutup acara. "Concerto Kebyar" ditampilkan dengan memadukan instrumen gamelan gong kebyar Bali dan Ondes Martenot, dikenal dengan Ondium Martenot, instrumen musik elektronik yang diciptakan oleh Maurice Martenot, pemain cello berkewarganegaran Perancis  menjadi radio telegrapher saat perang dunia di tahun 1928
     Dubes RI untuk Kanada Teuku Faizasyah menyambut gembira pagelaran gamelan Bali Giri Kedaton.
          Giri Kedaton adalah sahabat budaya Indonesia di Kanada yang berperan dalam mendekatkan suasana kebatinan diantara kedua bangsa melalui seni," ujarnya.
         Disaat resepsi diplomatik dalam rangka perayaan HUT RI ke-72 di Ottawa, 28 September, Giri Kedaton juga ditampilkan.
         Cikal bakal pembentukan Giri Kedaton di tahun 1986  saat Pemerintah Indonesia  menyumbangkan dua set instrumen gamelan Bali kepada Fakultas Musik Universitas Montreal.
        Sejumlah guru musik Bali turut membidani kelompok musik ini dari tahun 1987 hingga saat ini, seperti I Wayan Suweca dari Denpasar, I Komang Astita dari Batu Bulan, dan I Wayan Berata.
        Pada tahun 1994, kelompok musik gamelan Bali dari Fakultas Musik Universitas Montreal ini  dikukuhkan sebagai kelompok musik Giri Kedaton, dan melakukan konser perdananya pada bulan Agustus 1994 di Alexandria, Ontario, Kanada.
         Penamaan Giri Kedaton dipilih karena memiliki kesamaan arti dengan Gunung Mont Royal yang terletak di pusat kota Montreal dimana Universitas Montreal berada di kaki gunung tersebut.
         Secara harfiah, baik Giri Kedaton maupun Mont Royal memiliki arti "gunung kerajaan" atau "royal Mountain".

    ***4***
(T.H-ZG/C/Santoso/Santoso) 09-12-2017 05:35:24

Tidak ada komentar: