Selasa, 05 Desember 2017

STEI TAZKIA

STEI TAZKIA ADAKAN KELAS SYARIAH DI INGGRIS
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 30/11 (Antara) - Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengadakan Kelas Akuntansi dan Keuangan Syariah di Christ Church Canterbury University Inggris, belum lama ini.
         "Kami menerima undangan untuk mengadakan kelas akuntansi dan keuangan syariah di Christ Church Canterbury University," kata Ketua STEI Tazkia Murniati Mukhlisin kepada Antara London, Kamis.
         Dikatakannya dalam kelas akutansi dan keuangan syariah itu
Muhammad Syafii Antonio dan Kholifah Khusairi mewakili STEI Tazkia menyampaikan tentang "Shariah Finance from inter-Religion Perspectives", sedangkan Murniati mengupas topik "The Role of Accounting and Poverty Eradication".
         Murniati Mukhlisin mengatakan tahun lalu pihaknya juga diundang memandu kelas "Islamic Accounting and Finance in The Global World" yang mengundang antusiasme mahasiswa yang rata-rata non-Muslim untuk belajar lebih dalam lagi.
         Dalam kesempatan itu kedua belah pihak menyetujui kerja sama antara lain mengadakan pertukaran dosen secara reguler. Kemudian kerja sama riset dan pengadaan hibah penelitian serta pengalaman praktik kerja nyata di masing-masing negara.
         Menurut Faculty Director for International Development, Wim van Vuuren, Christ Church merencanakan untuk mengirim beberapa mahasiswa yang akan mengadakan praktik kerja nyata di kampung keuangan mikro syariah binaan STEI Tazkia di Indonesia.
         Sementara itu Murniati yang menjabat Ketua STEI Tazkia mengatakan, tahun depan Tazkia akan mengadakan trip ke Inggris, salah satu tuan rumahnya adalah Christ Church.
         Dikatakannya alasan mengapa kampus Christ Church dipilih, saatnya Kampus Islam berdakwah di kampus bernuansa Kristiani, karena  sesungguhnya Islam membawa rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil `alamin). Termasuk salah satunya, rahmat melalui bidang ekonomi, akuntansi dan keuangan syariah.

         Diakuinya banyak manfaat yang dirasakan kaum Non-Muslim dari kegiatan kaum Muslim saat ini. Seperti yang disampaikan Syafii Antonio urusan jamaah umrah yang mencapai 40 juta orang dan jamaah haji lima juta orang per tahun melibatkan jutaan dolar perputaran ekonomi. Belum lagi penerbitan sukuk negara dan kegiatan bank syariah saat yang menerima siapa pun bertransaksi dengannya. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 30-11-2017 05:50:19

Tidak ada komentar: