Selasa, 05 Desember 2017

QATAR

DIASPORA DI QATAR DUKUNG "CROWDFUNDING" R-80
     Oleh Zeynita Gibbons

   London, 20/11 (Antara) -  Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi mengatakan komunitas diaspora Indonesia di Qatar mendukung   "crowdfunding" bagi pengembangan pesawat turboprop R-80 yang dirancang Presiden Ketiga BJ Habibie.
        Hal itu disampaikan Dubes Basri Sidehabi
dalam pertemuan dengan komunitas diaspora bersama delegasi PT Regio Aviasi Industri (RAI) dipimpin  Deputi Direktur Keuangan Urusan Pendanaan PT RAI Desra Firza Ghazfan di Doha, demikian Minister Counsellor KBRI Doha, B Dharmawan dalam siaran pers kepada Antara London, Senin.
        Dikatakannya sosialisasi "crowdfunding" R80 memperoleh sambutan positif dari komunitas diaspora. Ketua Indonesian Diaspora Network Qatar (IDN-Q), Agri Sumara mengapresiasi partisipasi dan dukungan komunitas diaspora pada sosialisasi R-80 di Doha.
        Desra Firza Ghazfan mengatakan "crowdfunding"
merupakan bagian dari rangkaian kunjungan PT RAI ke negara-negara Teluk lainnya, yaitu Kuwait dan Oman.
   Menurut Desra Ghazfan, proyek R-80 ini masih membutuhkan dana. Adapun pembiayaan R80 sebesar 55 persen berasal dari dalam negeri, antara lain, melalui pembiayaan investasi non anggaran (PINA), swasta nasional, "crowdfunding" dan vendor.
        Dikatakannya bahwa "rowdfunding" bukan  semata-mata pembiayaan proyek  secara finansial, namun upaya mengetuk hati dan membuka pikiran masyarakat pentingnya proyek  bagi kejayaan bangsa yang telah dirintis sebelumnya.
   Proyek ini merupakan cita-cita BJ Habibie agar Indonesia mampu menciptakan pesawat secara mandiri.
        Sejumlah maskapai, seperti NAM Air, Kalstar, Trigana Air dan Aviastar  menyatakan minatnya memesan 155 unit dengan rincian NAM Air sebanyak 100 unit, Kalstar (25), Trigana Air (20) dan Aviastar 10 unit R-80 melalui "Letter of Interest
(LOI)". 
   Proyek pesawat sudah resmi masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun 2017 tentang Proyek Strategis Nasional. Perpres tersebut mencantumkan 248 proyek yang masuk program Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, termasuk pesawat R-80 yang ditargetkan terbang perdana 2022 mendatang.
        Selain di Doha, presentasi mengenai "crowdfunding" ini juga dilakukan di Kota Alkhor. 
   Menurut seorang tokoh diaspora Indonesia di  Qatar,  Said Malawi, terdapat sekitar 15 ribu ekspatriat asing dari 50 negara bekerja di ladang migas Ras Lafan. Sebagian besar bermukim di  kompleks Al-khor Community. Komunitas Indonesia mencapai 1.500 jiwa dan  merupakan komunitas diaspora Indonesia terbesar di dunia.

        Menurut Boy Dharmawan, komunitas Indonesia memiliki 51 organisasi kemasyarakatan yang  berada dalam naungan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA) diketuai  Edwin Kurniawan
    International Organisation for Migration (IOM)  menyebutkan WNI di Qatar pada 2015 sekitar 43 ribu, seperempat diantaranya pekerja terampil.       
    Tokoh diaspora, Kartini Sarsilaningsih mengatakan, komunitas diaspora ingin menjadi bagian dari masyarakat Indonesia  mendukung agar industri aviasi perlu dibangkitkan kembali untuk kepentingan bangsa.         
    "Simbol dari dukungan diaspora Qatar dituangkan dengan penandatanganan dan penulisan harapan dan pesan dari komunitas diaspora di Qatar," demikian Ketua Koperasi Warga Negara Indonesia di Qatar (KWIQ). ***2***

(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 20-11-2017 21:59:20

Tidak ada komentar: