Selasa, 12 Desember 2017

PARIS

TARI TOPENG LOSARI CIREBON PUKAU MASYARAKAT PARIS
         Oleh Zeynita Gibbons

   London,5/12 (Antara) - Panampilan Tari Topeng Losari Cirebon yang dibawakan penari Nur Anani M. Irman, atau¿Nani, Topeng Losari¿ memukau sekitar 400 penonton yang memenuhi gedung teater Association Immobilière et de l'école Militaire, Paris (ASIEM), akhir pekan.
         Atase Pendidikan KBRI Paris Surya Rosa Putra kepada Antara London, Selasa mengatakan kehadiran grup tari topeng asal Cirebon 
itu dalam rangka Festival Europalia Indonesia yang  diresmikan Wapres Jusuf Kalla di Brusel pada Oktober lalu.
           Selain tampil di acara pembukaan Festival Europalia Indonesia di Brusel, Nani Topeng Cirebon  mengadakan serangkaian pertunjukan di beberapa kota di Eropa seperti Liege dan Brussel, Belgia serta Chalons-en Champagne, Perancis.
         Menurut Surya Rosa Putra, penampilan Nani di Paris sebenarnya  di luar program Europalia.  Nani Topeng Losari khusus diundang KBRI Paris untuk memperkenalkan keragaman budaya Indonesia kepada masyarakat Paris dan memberikan lokakarya singkat tari topeng kepada seniman tari di Paris.
         Penampilan Nani di gedung kesenian ASIEM, Paris, diawali Tari Panji Sutrawinangun  atau  Tari Pamindo yang  menggambarkan tokoh Raden Panji yang lembut,  jujur, lungguh dan kharismatik.
        Menyusul tari Patih Jayabadra  yang menggambarkan karakter setengah ponggawa dari tokoh wayang Patih Jayabadra. Nani sendiri tampil dengan tarian Klana Bandopati berkarakter kuat, gagah dan kasar.    
      Tarian itu menggambarkan tokoh Raja Klana Bandopati, dari cerita Jaka Buntek, yang penuh angkara murka dan sombong.
         Sebagai dalang Topeng Losari, Nani menari dengan mata tertutup dan tidak memperdulikan jumlah penonton yang menyaksikan,  sebab menari Topeng Losari  lebih ditujukan untuk  berdoa untuk Tuhan, Tubuh dan Bumi. Setiap gerakan Nani, berpusat pada  kotak topeng dan Nayaga yang dijadikan sebagai pusat atau patokan energi.
          Tari Topeng gaya Losari, Cirebon, diciptakan Panembahan Losari atau Pangeran Losari atau Pangeran Angkawijaya sekitar 400 tahun lalu. Pada awalnya tarian ini di ciptakan untuk menyebarkan agama Islam dengan mengedepankan penokohan dari cerita Panji.
       Saat ini yang menarikan Tari Topeng Losari adalah Nur Anani M Irman atau sering dipanggil Nani Topeng Losari, generasi ke tujuh trah langsung penari topeng losari atau disebut juga Dalang Topeng Losari. Nani Topeng Losari adalah cucu dari Maestro, Dewi Sawitri (Dalang Topeng Dari Losari yang merupakan generasi ke enam dari trah topeng losari).
    Menurut Nani, setiap penampilan di Europalia selalu dipenuhi penonton. Dia merasa bersyukur kesenian Topeng Losari diapresiasi masyarakat Eropa.
         Para penonton yang sebagian besar warga Perancis, terkesima sepanjang pertunjukan digelar. Tepuk tangan di akhir pertunjukan tidak pernah berhenti, bahkan sampai sesi pengambilan foto. Mereka mengira, Nani kembali memainkan satu atau dua nomor lagi, seperti yang lazim terjadi di pertunjukan Perancis (tepuk tangan panjang berarti memohon satu penampilan ekstra).
          Dua penggiat seni Perancis, Loïc Ah-Son dari Museum Guimet Paris dan Jean-Hervé Vidal dari Asosiasi Les Orientales yang mengorganisir festival musik dan seni dunia, Nantes, berharap  Nani Topeng Losari bisa tampil kembali pada 2018.
         Pertunjukan Topeng Losari juga disandingkan dengan penampilan cuplikan drama tari Wuyung Amberung  yang diselenggarakan KBRI. Drama kreasi Wahyu Santoso itu dibawakan penari keraton Mangkunegaran Dewi Galuh Sintosari dan penari ISI Surakarta, Irwan Dhamasto.
    Sementara lokakarya Topeng Losari yang dipandu Nani diberikan kepada belasan penari Indonesia yang ada di Paris, termasuk warga Perancis. 
     Nani mengaku terharu dengan sambutan peserta yang mengapresiasi dengan kemampuan mereka dalam menyerap ilmu tari topeng losari dengan cepat. Nani berharap mendapat kesempatan kembali bertemu dengan pengemarnya di Paris.
     ****4****
(T.H-ZG/B/R. Utami/R. Utami) 05-12-2017 11:05:03


Tidak ada komentar: