Kamis, 05 Februari 2009

NIAS DI PRAHA, CEKO

DIRJEN AMERIKA DAN EROPA DEPLU BUKA PAMERAN NIAS DI PRAHA, CEKO

London, 5/2 (ANTARA) - Direktur Jenderal untuk urusan Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri RI (Dirjen Ampero) , Retno L.P. Marsudi membuka pameran permanen Indonesia di Museum Kebudayaan Asia, Afrika dan Amerika, Praha, Ceko.

Pameran yang berlangsung selama tiga tahun itu, diawali dengan pameran Nias, ujar Sekretaris I Bidang Penerangan, Sosial, Kebudayaan dan Pariwisata (Pensosbudpar) KBRI Praha, Azis Nurwahyudi, kepada koresponden Antara London, Kamis.

Dikatakannya dalam acara pembukaan hadir Direktur Jenderal Museum Ceko Dr. Michal Lukes, Dubes Salim Said bersama Ny Herawaty Said, Deputi Menteri Kebudayaan Ceko Frantisek Mikes serta pejabat, pengusaha, kalangan korps diplomatik, pecinta Indonesia serta masyarakat Indonesia di Ceko .

Menurut Azis Nurwahyudi, dalam pameran itu ditampilkan 250 artefak yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Nias pada awal abad 19.

Artefak tersebut adalah koleksi Dr. Pavel Durdik, dokter anggota tentara KNIL yang berdinas di Nias sekitar tahun 1880-1882. Selama berada di Nias, Durdik mengumpulkan 1100 artefak yang menjadi kolekasi Museum Kebudayaan Asia Afrika dan Amerika.

Dirjen Amerop Deplu Retno Marsudi dalam kesempatan itu, menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas kerjasama pemerintah Ceko yang memfasilitasi pameran tersebut dan mengharapkan kerjasama kebudayaan antara Ceko dan Indonesia terus berkembang.

Dirjen Amerop mengharapkan Perjanjian Kebudayaan Indonesia dan Ceko yang berusia lebih dari 50 tahun dapat terus diimplementasikan melalui berbagai kegiatan kebudayaan baik di Ceko maupun di Indonesia sehingga dapat menguatkan persahabatan kedua bangsa.

Ia mengemukakan bahwa pasca tsunami, kondisi Nias mulai pulih, dan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat internasional, termasuk Ceko, yang membantu memelihara kecantikan dan keindahan Nias untuk selalu siap menunggu wisatawan asing, ujar Retno.


Pemandangan cantik

Retno Marsudi juga menjelaskan sejak dahulu Nias memiliki pemandangan yang cantik, menarik dan misterius. Berkat kerja keras Indonesia dan bantuan internasional termasuk Ceko, Nias telah pulih dari bencana tsunami yang terjadi akhir tahun 2004.

Pada kesempatan tersebut Dirjen Amerop juga mengajak masyarakat Ceko mensukseskan Visit Indonesia dengan berkunjung ke Indonesia, termasuk ke Nias, untuk membuktikan keindahan pantai, pasir putih, dan ombaknya yang sangat menantang bagi para pesilancar.
Sementara itu Dr. Michal Lukes menyampaikan rasa gembiranya karena Museum Kebudayaan Asia Afrika dan Amerika dapat menyelenggarakan pameran Indonesia pada tahun ini.

Lukes juga berharap pameran tersebut dapat meningkatkan persahabatan dan kerjasama kebudayaan antara Ceko dan Indonesia.

Selain Pameran Nias, Direktur museum Dr. Blanka Remesova, memastikan akan memamerkan koleksi artefak dari Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Flores.

Berbagai kegiatan kebudayaan lain yang mendukung, seperti pameran lukisan, foto dan benda seni lainnya juga direncanakan dilakukan di museum tersebut.

Pembukaan pameran ditampilkan Tari Merak yang dibawakan para penari dari Yayasan Kintari yang dikelola mantan penerima Beasiswa Darmasiswa. Selain itu juga disajikan makanan khas Indonesia seperti semar mendem dan kue lapis. ***5***
(T.H-ZG/B/M009/M009) 05-02-2009 20:40:18

Tidak ada komentar: