Kamis, 28 April 2011

SPANYOL DUKUNG

SPANYOL DUKUNG INDUSTRI MINYAK KELAPA SAWIT BERKESINAMBUNGAN

London, 29/4 (ANTARA) - Spanyol mendukung industri minyak kelapa sawit Indonesia yang berkesinambungan melalui serangkaian kegiatan seminar dan pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup, Pedesaan dan Kelautan Spanyol, serta Sekretaris Negara untuk Perdagangan Luar Negeri Spanyol.

Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Menteri Pertanian RI, Prof. Suswono bersama delegasi guna mendapatkan dukungan Spanyol dalam Industri Minyak Kelapa Sawit Berkesinambungan Indonesia, demikian keterangan pers KBRI Madrid yang diterima di London, Jumat.

Seminar Minyak Kelapa Sawit diadakan di Hotel Westin Palace Hotel Madrid dihadiri kurang lebih tiga puluh peserta dari Spanyol yang terdiri atas para pejabat kementerian terkait di Spanyol serta pelaku usaha di bidang kelapa sawit.

Seminar dibuka Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol, Adiyatwidi Adiwoso Asmady, yang menyampaikan Pemerintah Indonesia berkomitmen mengembangkan Industri Kelapa Sawit yang berkesinambungan dengan menetapkan standar memperhatikan faktor-faktor ekonomi, sosial dan lingkungan.

Kunjungan Menteri Pertanian beserta delegasi tersebut bertujuan menyebarkan informasi mengenai kebijakan dan strategi Indonesia dalam memproduksi minyak kelapa sawit yang berkesinambungan, guna mempererat hubungan perdagangan terkait industri minyak kelapa sawit kedua negara.

Kehadiran Menteri Pertanian juga menjelaskan kesalahpahaman di antara pemegang kepentingan industri minyak kelapa sawit di Spanyol terhadap perkembangan industri minyak kelapa sawit di Indonesia yang sering dikaitkan dengan pengrusakan lingkungan, khususnya hutan.

Sedangkan dalam pemaparannya Menteri Pertanian menyampaikan pengembangan industri kelapa sawit dapat turut menyejahterakan dan mengangkat rakyat Indonesia dari kemiskinan.

Penjelasan tersebut memberikan kesan positif di kalangan pengusaha Spanyol yang melakukan kerja sama dengan Indonesia karena Indonesia berusaha untuk memenuhi standar yang diterapkan Uni Eropa meski masih terdapat beberapa perbedaan.

Diharapkan promosi minyak kelapa sawit yang berkesinambungan tersebut tidak hanya dapat meluruskan persepsi yang salah mengenai industri minyak kelapa sawit di Indonesia namun pada akhirnya juga dapat meningkatkan jumlah ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Spanyol.

Dalam pertemuan dengan Menteri Lingkungan Hidup Spanyol sehari sebelumnya, dan dalam pertemuan terpisah dengan Sekretaris Negara Alfredo Bonet, Menteri Pertanian Suswono menyampaikan Indonesia mempunyai kekhawatiran mengenai penerapan Uni Eropa mengenai "Renewable Directive" pada 2008.

Indonesia memandang bahwa diterapkannya Uni Eropa Renewable Directive ini dapat menjadi non-hambatan perdagangan bagi Indonesia dalam melakukan ekspor minyak kelapa sawit ke negara-negara Uni Eropa.

Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri Pertanian RI menyampaikan agar Pemerintah Spanyol dapat mengusulkan kepada Uni Eropa untuk mempertimbangkan penetapan kriteria dan standar di Indonesia.

Menanggapi hal itu, Menteri Lingkungan Hidup menyampaikan Spanyol hingga kini belum menerapkan "EU Directive" dalam peraturan nasionalnya.

Spanyol memahami keprihatinan Indonesia dan hal tersebut juga mempengaruhi Spanyol sebagai pembeli, karena Spanyol membutuhkan minyak kelapa sawit dari Indonesia.

Negara itu menargetkan untuk memenuhi 7 persen kebutuhan energi dengan biofuel mulai 2017, sehingga membutuhkan negara pemasok energi mengingat ketiadaan bahan baku biofuel di negara itu. Selama ini Spanyol mengimpor kelapa sawit dan kedelai dari Argentina.

Untuk itu Spanyol tengah gencar mempelajari dan mencoba mencapai keseimbangan agar penerapan EU Renewable Directive tersebut tidak mengganggu perdagangan dengan negara-negara pengekspor minyak kelapa sawit khususnya Indonesia.

Secara khusus Menteri Rivero menyampaikan keinginannya untuk bekerja sama dalam kerangka bilateral dengan Indonesia.

Kunjungan Menteri Pertanian RI bertujuan meyakinkan pemerintah dan pengelola bisnis kelapa sawit di Spanyol tentang industri kelapa sawit Indonesia yang sesuai standar lingkungan hidup.

Hal ini diharapkan dapat menjadi pembuka jalan bagi peningkatan ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Uni Eropa.

***5***
(Tz.ZG)
(T.H-ZG/C/S004/S004) 29-04-2011 08:43:31

Tidak ada komentar: