Rabu, 22 Juni 2011

"INDONESIAN CORNER"

KBRI SUMBANG BUKU UNTUK "INDONESIAN CORNER" MAROKO

London, 23/6 (ANTARA) - Sebanyak 248 judul buku disumbangkan KBRI Rabat untuk "Indonesian Corner" di perpustakaan "Center of Documentation and Cultural Activities" (CDCA) di Kota Meknes, Maroko, sekitar 180 KM dari ibu kota Rabat, Rabu.

CDCA yang diresmikan Raja Maroko Mohamed VI pada April 2008 mempunyai puluhan ribu koleksi buku di perpustakaannya dalam 17 bahasa dunia, termasuk Indonesia.

KBRI Rabat dalam keterangan yang diterima ANTARA London, Kamis menyebutkan bahwa sumbangan buku Indonesia itu diserahkan Dicky A Rizaldy, pejabat fungsi ekonomi KBRI Rabat mewakili Dubes RI kepada CDCA.

Dikatakannya Indonesia merasa bangga menjadi bahasa ke-17 dari seluruh koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan di Meknes ini. Lebih bangga lagi karena Indonesian Corner telah hadir hingga koleksinya bisa dinikmati oleh masyarakat Maroko secara luas, ujarnya.

Sumbangan buku diterima oleh oleh Kepala Kantor Wilayah Meknes Kementerian Wakaf dan Urusan Islam Kerajaan Maroko Mohamed Majdoub, didampingi Direktur CDCA Mohamed El Idrissi, Kabid Kegiatan Kebudayaan Ahmed Chaouf dan Kabid Perpustakaan Rachid Boutallaka.

Mohamed Majdoub mengungkapkan rasa gembiranya dan apresiasi yang tinggi atas sumbangan buku tersebut.

"Ini adalah ketiga kalinya dalam masa setahun Indonesia memberikan sumbangan koleksi buku karya para ulama dan cendekiawannya, dan ini menjadi bukti persaudaraan dan kerja sama yang tulus untuk saling membangun keilmuan dan kebudayaan di antara kedua bangsa," ungkapnya.

Buku yang diserahkan termasuk satu set Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka yang secara simbolis diserahkan KBRI Rabat mewakili buku-buku lainnya.

Sementara Mohamed El Idrissi mengatakan, sejak dibukanya Indonesian Corner pada 6 Juli tahun lalu dengan koleksi pertamanya 15 jilid tafsir Al-Misbah karya Prof Dr Quraish Shihab yang diserahkan Dubes RI H Tosari Widjaja mendapat perhatian dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat yang datang ke perpustakaan.

"Saya sangat yakin dengan semakin banyaknya jumlah koleksi buku di Indonesian Corner akan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat umum di Maroko dan bagi masa depan hubungan kedua negara," katanya.

Secara terpisah Dubes RI Tosari Widjaja menyatakan bahwa gerakan sumbangan buku dan ide membuka Indonesian Corner di perpustakaan cukup representatif di Maroko ini adalah sebagai langkah untuk visi membangun jembatan peradaban Islam antara Indonesia-Maroko.

"Saya ingin agar masyarakat Maroko juga dapat mengetahui bahwa ulama dan cendekiawan Indonesia mempunyai banyak karya ilmiah dalam berbagai bidang keilmuan dan layak untuk dinikmati. Dan sebagian buku yang disumbangkan ada juga yang ditulis dengan bahasa Arab dan Inggris yang dapat langsung diakses oleh masyarakat Maroko," ungkap Tosari.

Dubes RI mengharapkan terjadinya transfer keilmuan dan pemikiran di antara kedua bangsa, dengan dimulainya penerjemahan buku-buku berbahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab atau Prancis yang menjadi bahasa sehari-hari yang digunakan oleh rakyat Maroko.

"Dengan transfer pemikiran dan gerakan penerjemahan ke bahasa-bahasa dunia lainnya, akan semakin banyak karya ulama dan cendekiawan Indonesia yang semakin mendunia nantinya," katanya.

CDCA yang dibangun di atas lahan seluas 4 hektare dengan arsitektur khas Maroko memiliki fasilitas yang canggih untuk mendukung aktivitas kebudayaan, sains, dan keilmuan bagi masyarakat Maroko dan juga fasilitas untuk konferensi dan kegiatan bertaraf nasional hingga internasional.

Fasilitas ini merupakan pilot project yang dicanangkan Raja Mohamed VI Maroko melalui Kementerian Wakaf dan Urusan Islam. Rencananya akan dibangun enam buah fasililtas serupa di beberapa kota di Maroko, menurut keterangan pihak CDCA.

Direktur CDCA menyebutkan visi Raja Maroko Mohamed VI melalui Kementerian Wakaf mendirikan pusat kegiatan semacam ini adalah agar dapat menyediakan fasilitas kegiatan dan pelayanan lebih beragam serta dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Agar Kementerian Wakaf dan Urusan Islam tidak hanya berkutat pada urusan ibadah, masjid dan wakaf saja," demikian Direktur CDCA Mohamed El-Idrissi. ***6***
(T.H-ZG/B/M026/M026) 23-06-2011 05:46:06

Tidak ada komentar: