Selasa, 21 Juni 2011

PERBANKAN SYARIAH

RUSIA BELAJAR PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

London, 21/6 (ANTARA) - Sebanyak delapan spesialis ekonomi, akademisi dan perbankan dari Rusia melakukan pendalaman perbankan syariah di Indonesia yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 20 Juni lalu.

Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Selasa menyebutkan mereka berasal dari berbagai instansi di berbagai wilayah Rusia.

Diantaranya dari Gazprombank, Logistic Investment Group "Safinat", Bank Express, Hazina Finance, Association of Credit Organization of Bashkortostan, Russian Muftis Council dan Russian Islamic University of Kazan.

Selama di Indonesia, mereka melakukan diskusi intensif dengan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia, yaitu Bank Muamalat Indonesia dan membahas berbagai topik mengenai perbankan syariah.

Dianatara peranan perbankan, sukuk, ijarah, murabahah, mudharabah, musyarakah, investasi dan pengoperasian perbankan syariah. Diperkenalkan pula bagaimana Bank Muamalat beroperasi.

Delegasi Rusia berkesempatan mengunjungi perusahaan kecil menengah (KUKM) "Almadani" yang merupakan salah satu KUKM binaan Bank Muamalat yang cukup berkembang di Bandung yang bergerak di bidang konveksi pakaian muslim.

Alexandr Kazakov, Director of the Department of Structured Finance and Syndicated Lending of Gazprombank, salah satu bank terbesar Rusia menyampaikan ketertarikannya berkerjasama dengan perbankan syariah di Indonesia.

"Kami sangat tertarik untuk memperlajari sukuk dari Indonesia dan diharapkan ada kerjasama lebih konkrit dengan bank-bank syariah di Indonesia," ujar Alexandr Kazakov.

Sementara itu, para peserta lainnya mengharapkan kunjungan ke Indonesia dapat dijadikan sebagai wadah tukar pengalaman dalam pengelolaan keuangan sesuai dengan syariah Islam dan awal dari kerjasama yang dapat dirintis di masa mendatang.

Suatu pengalaman yang sangat berharga dari Indonesia yang sudah maju dalam penerapan perbankan syariah," kata Askhat Khusnutdinov, Executive Director of the Association of Credit Organization of Bashkortostan.

"Kami melihat peluang kerjasama yang besar dengan Indonesia baik di bidang perbankan syariah ini ataupun sektor
bisnis lainnya, seperti impor pakaian muslim ke Rusia," tambahnya.

Pada saat menerima kunjungan delegasi Rusia di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat menyampaikan program ini sebagai upaya untuk lebih meningkatkan hubungan kedua bangsa.

"Tidak hanya antar komunitas muslim, tetapi juga di sektor perbankan itu sendiri, ekonomi dan bisnis pada umumnya, serta pendidikan,"ujarnya.

Delegasi Rusia melakukan serangkaian pertemuan antara lain dengan Direktur Eropa Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri dan Ketua Majelis Ulama Indonesia. Dilakukan pula kunjungan ke Bank BNI Syariah dan Bank Indonesia.

Program yang diselenggarakan atas inisiatif KBRI Moskow bekerjasama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia dan Bank Muamalat Indonesia ini sebagai salah satu tindak lanjut kerjasama yang telah dilakukan sebelumnya.

Pada bulan Maret 2010 spesialis perbankan syariah Bank Muamalat Indonesia berkunjung ke Moskow dan Kazan memberikan pemaparan tentang pengelolaan perbankan syariah kepada pengusaha perbankan, akademisi, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis lainnya.

Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Hamid Awaludin, Islam di Rusia mengalami perkembangan dalam 20 tahun terakhir atau setelah runtuhnya Uni Soviet.

Seiring dengan meningkatnya komunitas muslim, meningkat pula kebutuhan tatanan hidup yang berlandaskan keislaman dalam masyarakat muslim Rusia, mulai dari pendidikan, kehidupan sehari-hari hingga pengelolaan keuangan dalam berbisnis.(T.ZG/B/B008/B008)

(T.H-ZG/B/B008/B008) 21-06-2011 13:18:16

Tidak ada komentar: