Kamis, 16 Mei 2013

ASEAN EC

ARTI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN BAGI SWISS DIBAHAS

London, 15/5 (ANTARA) - Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community -AEC) mempromosikan potensi AEC di Swiss dengan menggelar forum diskusi, ASEAN Economic Community in 2015, bertempat di Kuppelraum, Universitas Bern, Swiss, Selasa.

Councellor, Fungsi Politik KBRI Bern Renata Siagian kepada Antara London, Kamis mengatakan forum diskusi diprakasai KBRI Bern bekerja sama dengan lembaga think tank berbasis keanggotaan individu yang menyoroti politik luar negeri Swiss, Foraus didukung kedutaan besar negara ASEAN untuk Konfederasi Swiss.

Acara yang dibuka Maximilian Stern dari Foraus tersebut menampilkan pembicara Prof. Jean-Pierre Lehmann, Prof Emeritus Politik Ekonomi Internasional dari IMD, Lausanne, Presiden Kamar Dagang Swiss-Asia Dr. Urs Lustenberger dan Koordinator Regional, Divisi Asia Pasifik Departemen Luar Negeri Swiss, Leo Trembley.

Dalam presentasinya, Prof. Lehmann yang juga merupakan salah satu pendiri Evian Grup, memberikan gambaran dan mengenai potensi ekonomi ASEAN yang kerap tertutupi oleh kecepatan pertumbuhan ekonomi raksasa China.

Dikatakannya, masyarakat dunia pada umumnya mengabaikan kemajuan ekonomi suatu negara atau kawasan tidak hanya tergantung dari kecepatan pertumbuhan tetapi juga tergantung kesinambungan pertumbuhan ekonominya.

Dalam kurun waktu antara 1950-2005, hanya terdapat 13 negara/kesatuan politik yang memiliki kesinambungan pertumbuhan sebesar tujuh persen dalam 25 tahun, dimana delapan berada di Asia.

Dari kedelapan kesatuan politik tersebut, empat adalah negara anggota ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Prof. Lehmann menyatakan pihaknya tidak melihat adanya pelajaran yang bisa diambil ASEAN dari Uni Eropa, mengingat karakter keanggotaan ASEAN yang jauh berbeda dengan Uni Eropa, dimana terdapat perbedaan budaya dan demografi, perbedaan sistem politik dan ekonomi, maupun perkembangan sejarah masa kini dari negara-negara ASEAN.

ASEAN bukan suatu melting pot, tetapi kumpulan negara yang hidup dan bertumbuh bersama secara damai (peaceful coexistence).

Dr. Urs Lustenberger sebagai pebisnis, menyoroti ASEAN sebagai tujuan investasi yang sangat menarik.

Berbeda dengan di China, berinvestasi di kawasan ASEAN tidak membutuhkan dana yang besar namun dapat menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.

Hal ini sangat sesuai dengan ciri-khas Ekonomi Swiss yang kuat dan bertumpu pada Usaha Kecil dan Menengah. Ia juga menyinggung resiko investasi dalam suatu negara raksasa seperti China, sekiranya terjadi guncangan politik.

Membandingkan kawasan ASEAN dengan Eropa, Dr. Lustenberger menyatakan saat ini harapan untuk pertumbuhan ekonomi jauh lebih besar di kawasan ASEAN dibandingkan dengan Eropa, antara lain karena keragaman potensi masing-masing negara, serta dinamika demografi yang memiliki prosentasi usia produktif maupun pasar yang sangat besar.

ZG)
(T.H-ZG/B/Setiyono/Setiyono) 16-05-2013 18:30:18

Tidak ada komentar: