Rabu, 08 Mei 2013

SISWA INDONESIA DI MOSKOW

SISWA INDONESIA UNJUK GIGI DI MOSKOW

Oleh Zeynita Gibbons

London, 28/4 (Antara) - Dua siswa Indonesia--Gilang Al Ghifari Lukman dari MAN Insan Cendekia Serpong Tanggerang dan Raeni dari Sekolah Indonesia Moskow--menunjukkan prestasi bersama ratusan pelajar lain di Moscow dalam acara International Model United Nations 2013.

Dalam acara yang diadakan Institut Hubungan Internasional Moskow (MGIMO) itu Gilang Al Ghifari Lukman--akrab dipanggil Gilang--berhasil menyabet penghargaan sebagai peserta terbaik di 2nd Committee General Assembly, demikian Sekretaris III KBRI Moskow Pratomo Adi Nugroho kepada Antara London, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa seminar merupakan ajang pertemuan yang sangat bergengsi bagi pelajar seluruh dunia berlangsung sejak 1997 itu diikuti sekitar 606 pelajar dari 65 negara. Indonesia, diwakili oleh dua peserta, dari Serpong dan Moskow.

Gilang sedang menempuh pendidikan di kelas 10 (1 SMA) di MAN Insan Cendekia, Serpong, Tanggerang yang hadir bersama guru pendampingnya, Ahmad Imam dari MAN Insan Cendekia, Serpong, Tangerang.

Sementara itu, Lestari Noorikawati Anggraeni siswa kelas 11 (2 SMA) jurusan IPA, Sekolah Indonesia Moskow ambil bagian dalam simulasi sidang Internasional layaknya yang dilakukan anggota PBB. Raeni, panggilan akrabnya merupakan wakil Indonesia yang mengikuti seleksi dalam bahasa Rusia.

Dalam pertemuan tersebut Gilang mengikuti seminar di 2nd Committee General Assembly, sedangkan Raeni berada di divisi General Assembly yang merupakan divisi tertinggi di PBB.

Dubes RI Moskow Djauhari Oratmangun menyambut baik keikutsertaan Gilang dan Raeni dalam ajang bergengsi tersebut.

Selain itu, sebelum Moscow International Model United Nations (MIMUN) 2013 dimulai, Dubes meminta seorang diplomat di KBRI Moskow memberikan pelatihan tata cara mengikuti sidang PBB.

"Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai hubungan internasional dan peranan PBB melalui simulasi sidang-sidang multilateral yang diikuti," kata Dubes Djauhari Oratmangun yang memiliki pengalaman bekerja relatif cukup lama di perwakilan Indonesia di PBB.

Walaupun berada dalam divisi yang berbeda, mereka berdua tetap membuat nama Indonesia berkibar di seminar yang menjadi impian pelajar-pelajar dari berbagai belahan dunia itu.

Gilang menyampaikan keinginan kuatnya untuk mejadi seorang diplomat yang dapat membuat hubungan Indonesia dengan negara-negara lain menjadi lebih maju. Berangkat dari latar belakang tersebut, dia memutuskan untuk mengikuti MIMUN 2013.

Menurut Gilang, awalnya dirinya mencari informasi mengenai kegiatan internasional, dan menemukan MIMUN 2013, lantas dirinya pun langsung mendaftarkan diri.

Gilang usai mengikuti kegiatan MIMUN 2013 menyempatkan diri mengunjungi Kota Saint Petersburg.

"Saya mengikuti seleksi untuk dapat masuk ke divisi Dewan Keamanan PBB, namun gagal. dan mencoba lagi mengikuti seleksi, dan akhirnya di terima di divisi Ekonomi dan Finansial PBB," ujarnya.

Lain halnya dengan Raeni, yang fasih berbahasa Rusia, yang membuat esai tentang Penyelesaian Konflik secara Damai Tanpa Sengketa, dengan mengambil isu Korea Utara dan Korea Selatan.

Gilang menyampaikan dengan mengikuti kegiatan itu, membuat visinya menjadi lebih kuat untuk meraih cita-citanya, serta sepulangnya ke Tanah Air akan mempromosikan MIMUN ini kepada pihak sekolah.

"Kompetisi tidak hanya merupakan kegiatan untuk mendapatkan piala, tetapi merupakan salah satu contoh untuk berpartisipasi dalam ajang internasional, selain dapat memperkenalkan budaya Indonesia, dengan menampilkan tarian estetis Nusantara dan Saman Kontemporer," ujarnya.

***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/C/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 28-04-2013 06:43:21

Tidak ada komentar: