Rabu, 08 Mei 2013

BELARUS


PRESIDEN BELARUS JADIKAN INDONESIA PLATFORM ASEAN

London, 8/5 (ANTARA) - Presiden Republik Belarus Alexander Lukashenko menegaskan kesiapan Belarus untuk menjadikan Indonesia sebagai platform atau pintu masuk perluasan perdagangan dan investasinya di Asia Tenggara.

Hal itu disampaikan Presiden Alexander Lukashenko saat menerima kunjungan Ketua DPR RI, Dr. Marzuki Alie beserta enam anggota DPR RI yang mengadakan kunjungan muhibah balasan ke Republik Belarus selama tiga hari dari tanggal 3 hingga 6 Mei lalu.


Sekretaris satu KBRI Moskow , Lailal K. Yuniarti kepada ANTARA London, Rabu mengatakan selain bertemu dengan Presiden Alexander Lukashenko. Ketua DPR RI beserta delegasi didampingi Dubes RI untuk Rusia dan Belarus, Djauhari Oratmangun juga bertemu dengan Ketua Parlemen Vladimir Andreichenko dan Perdana Menteri Mikhail Myasnikovich.

Dalam pertemuan dengan Ketua DPR RI, Presiden Republik Belarus Alexander Lukashenko mengatakan berdasarkan persetujuan dan kesepakatan dari Indonesia. ¿Kami gembira dengan prospek kerjasama Belarus-Indonesia. Kami akan melakukan segala hal yang diperlukan untuk mencapainya¿ demikian ujarnya.


Kunjungan Ketua DPR yang didampingi enam anggota terdiri dari Asmawati Marzuki Alie (DPD), M. Jafar Hafsah (F-Demokrat), Tantowi Yahya (F-Golkar), Adang Ruchiatna P. (F-PDIP), Abdul Hakim (F-PKS) dan Josef A. Nae Soi (F-Golkar), diawali dengan upacara peletakan karangan bunga di Monumen Kemenangan di pusat kota Minsk .


Ketua DPR RI dan Ketua Parlemen Belarus pada kesempatan tersebut telah menandatangani MoU kerjasama antar Parlemen Indonesia dan Belarus, yang akan mendorong kerjasama antar komisi Parlemen kedua negara di berbagai forum internasional.

Sebagai landasan guna mempererat hubungan ini, kedua Ketua Parlemen sepakat untuk mendukung prakarsa pembentukan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) di masing-masing Parlemen.

Untuk menjaga keberlanjutan kerjasamanya, kedua Pihak sepakat untuk mendorong upaya tindak lanjut dari komitmen-komitmen kerjasama yang disepakati dengan Indonesia pada saat kunjungan Presiden Lukashenko ke Jakarta bulan Maret lalu.

Terkait dengan kerjasama bilateral di segala bidang, kedua belah pihak secara spesifik, sepakat untuk mendukung dan memfasilitasi upaya joint cooperation/ production pengadaan alat-alat berat, alat-alat pertanian, bahan dasar pupuk, peralatan militer serta peningkatan kerjasama bidang pendidikan dan sosial-budaya.

Dinyatakan dukungan Parlemen dan keeratan hubungan diplomatik sangat diperlukan untuk mewujudkannya. Untuk tujuan ini, baik Presiden Lukashenko maupun Ketua Parlemen dan Perdana Menteri Belarus menyampaikan kembali harapannya agar Indonesia dapat membuka perwakilan atau Kedutaan Besarnya di Minsk.

Dalam muhibah ini, Delegasi DPR RI berkesempatan mengunjungi Wilayah Grodno, sekitar 250 km sebelah barat Minsk, ibukota Belarus dan bertemu dengan Gubernurnya, Borisovich Shapiro.

Ketua DPR RI dan Gubernur Grodno sepakat melakukan penjajakan kerjasama antara Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Grodno. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan ini, akan diadakan pertemuan tiga pihak antara Gubernur Provinsi Sumatera Selatan dengan Dubes RI dan Dubes Belarus untuk Indonesia.

Dalam rangka menjaga keberlangsungan tindak-lanjut hasil-hasil kunjungan ini, maka kedua Dubes diminta baik oleh Ketua DPR, Ketua Parlemen Belarus maupun PM Belarus untuk dapat segera menindaklanjutinya dengan pemerintah masing-masing.

Dalam kaitan ini, Ketua DPR RI akan memfasilitasi langkah-langkah tindak lanjut dari kunjungan tersebut pada tataran pemerintah dan tataran swasta di Indonesia. Kunjungan Muhibah Ketua DPR-RI beserta Delegasi ke Belarus ini bertepatan dengan 20 tahun hubungan diplomatik Indonesia ¿ Belarus.¿ (ZG)
(T.H-ZG/B/M. Taufik/M. Taufik) 08-05-2013 09:22:04

Tidak ada komentar: