Rabu, 08 Mei 2013

WAMENAG


WAMENAG: FORUM DIALOG KERUKUNAN PERKUAT HUBUNGAN RI-BULGARIA

Sofia, Bulgaria, 30/4 (Antara) - Wakil Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar, MA menyatakan keyakinannya forum dialog intercultural antara Indonesia dan Bulgaria yang merupakan bagian dari "soft diplomacy" akan memberikan konstribusi dalam memperkuat hubungan tradisional dan nilai-nilai demokrasi di kedua negara.

Hal itu disampaikan Wamenag dalam acara forum dialog Bulgarian and Indonesian "Intercultural Dialog" dengan tema promosi saling pengertian kebudayaan dan agama yang diadakan di Kementerian Luar Negeri Bulgaria Institute Diplomatic bekerjasama dengan Universitas Sofia dan KBRI Sofia , Senin.

Forum dialog diikuti sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan seperti pemerintahan, akademi, tokoh masyarakat, para pelajar dari sekolah institute diplomat, wakil dari Kementerian kebudayaan Bulgaria dan Friends of Indonesia.

Dikatakannya Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia yang moderat dan menjunjung tinggi toleransi, sementara Bulgaria dikenal sebagai "melting point" peradaban dunia seperti agama-agama orthodox, Islam dan Katolik.

Tradisi toleransi beragama di masing-masing negara, sama-sama mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah kedua Negara, ujarnya.

Menurut Wamenag, kondisi tersebut sangat tepat dengan diselenggarakannya forum "inter cultural dialogue" dalam upaya meningkatkan hubungan "People to People".

Sementara itu Wakil Menteri Kebudayaan Bulgaria, Deyana Danailova mengatakan hubungan kerjasama kebudayaan dengan Indonesia telah dilakukan sejak lama sebelum ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) kerjasama di bidang kebudayaan.
Meskipun secara geographis letak kedua negara sangat jauh, namun hubungan kerjasama kebudayaan kedua negara semakin meningkat khususnya di bidang pendidikan, olahraga dan seni budaya.
Dutabesar RI untuk Sofia Bunyan Saptomo mengatakan "Inter-Cultural dialogue" merupakan salah satu implementasi dari hasil kesepakatan ASEM Summit di Laos tahun lalu dimana Bulgaria juga berpartisipasi. Dikatakannya, kesepakatan itu menekankan pentingnya memperdalam dan memperluas "interfaith dialogue" diantara negara-negara anggota ASEM guna mempromosikan perdamaian khususnya "people to people contact".

Sementara itu Direktur Diplomatic Institut Tanya Mihaylova, mengatakan salah satu misi dari Institut Diplomatik Kementerian luar negeri Bulgaria adalah memberikan pelatihan kepada diplomat untuk menjadi mediator yang handal dalam menengahi dialog antara negara/pemerintah dengan masyarakat, termasuk dialog antar budaya, agama guna menghindari konflik.

"Inter Cultural dialogue" ini merupakan upaya kedua negara untuk mempromosikan toleransi di dalam perbedaan budaya masing-masing, ujarnya.

Dalam forum diskusi itu juga dibahas mengenai "Multicultural Education as a Foundation of Peace and Unity of a Nation in Indonesia and Bulgaria" yang disampaikan Dr. Pudentia Maria Purenti dari Universitas Indonesia dan Prof. Alexander Fedotov, Dekan the Center for Eastern Languages and Cultures to the Sofia University "St. Kliment Ohridski" dengan moderator Dr. Galina Sokolova - wakil Dekan Faculty of Classical and Modern Philology, Sofia University
Sementara itu Wamenag juga membahas thema "Role of the Government and Religious Leaders in the Promotion of Cultural and Religious Tolerance in Indonesia and Bulgaria" bersama Emil Velinov, Director of the "Religious Issues" Directorate to the Bulgarian Council of Ministers
Mengenai peranan media "Role of Media and Civil Society in the Promotion of Cultural and Religious Tolerance in Indonesia and Europe" disampaikan Asen Asenov, Editor of One Magazine dan. Zeynita Gibbons, Koreponden LKBN Antara London. ***4***
(ZG)

(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 30-04-2013 11:48:10

Tidak ada komentar: