Kamis, 22 Oktober 2015

NORWEGIA

KOLABORASI "MIGRATION NORT EAST"-GAMELAN DI MORWEGIA

     Oleh Zeynita Gibbon

          London, 18/10 (Antara) - Gemulainya gerakan  penari tari tradisional Jawa Barat diiringi dengan gemuruh alunan musik gamelan  berpadu dengan hentakan musik electro-jazz Norwegia, mempesona penonton yang menyaksikan penampilan kelompok "Migration-North East" di gedung kesenian Rikkscenen, Olso, Norwegia.

               Pertunjukkan tersebut merupakan bagian dari CODA International Dance Festival (CIDF) di Oslo, Norwegia,  menampilkan berbagai macam karya seni tari dari aneka ragam kebudayaan dari berbagai negara,  kata Sekretaris Tiga KBRI Oslo, Dilla Trianti kepada Antara London, Minggu.

               Festival ini dibuka secara resmi di Balai Kota Oslo  dihadiri  sejumlah Duta Besar, pemerhati budaya, kalangan seniman dan undangan lainnya. CIDF ini akan berlangsung hingga 25 Oktober 2015.

               Penampilan Migration ¿ North East  selama satu jam dengan personil, Ismet Ruchimat (Komposer, Gamelan), Budi Silet (Gamelan), Atang Suryaman, Endang Ramdan (Kendang, gamelan), Rudi Mukhram, Asep Yana Karyana, Rudi Mukhram (gamelan, flutes),¿Achmad Farmis, Diah Agustini, Imas Fatimah, Salera Sari (Penari) dari Indonesia.

               Sementara dari pihak Norwegia yaitu Patrick Shaw Iversen (Komposer, flutes, electronik), Nils Petter Molvær (Terompet), Ståle Storløkken (Keyboards), dan Aleksander Kostopoulos (Electronik, perkusi, drum).

                Migration - North East merupakan proyek kolaborasi terbaru antara kelompok musisi Indonesia Sambasunda dari Bandung pimpinan Ismet Ruchimat dengan musisi Norwegia Patrick Shaw Iversen yang telah dirintis sejak tujuh tahun yang lalu.

                Kolaborasi musisi Indonesia dan Norwegia ini telah terbina sejak tahun 1994 dan mengelar  berbagai proyek budaya, salah satunya yaitu tim Gamelan Shokbreker yang telah mengadakan pertunjukkan baik di Indonesia maupun di Norwegia.

                Alunan musik electro-jazz dengan warna tradisional gamelan khas Indonesia  mengiringi enam tarian tradisional kontemporer Jawa Barat yang menghipnotis ratusan penonton undangan termasuk Dubes  RI di Oslo, Yuwono A. Putranto, yang mengapresiasi  kolaborasi seni tradisional Jawa Barat dan musik electro jazz Norwegia yang dikemas dalam Migrant-North East tersebut
        Budaya merupakan alat diplomasi yang sangat kuat. Melalui budaya, selain menjadi instrumen memperkenalkan dan mempromosikan Indonesia juga dapat menjadi sarana komunikasi dan kerja sama antar budaya yang diharapkan akan menguatkan rasa saling pengertian antara masyarakat Indonesia dan Norwegia, ujar Dubes Yuwono.

            CEO CODA International Dance Festival Lise Nordal dan CEO Rikkscenen Helge Skansen hadir menyaksikan pertunjukkan kolaborasi tersebut menyampaikan kekaguman dan kebanggaan yang sama.

              Skansen menyatakan pentingnya seni tradisional untuk terus dikembangkan, serta mengutarakan betapa indahnya hasil karya kolaborasi karya seni yang tidak hanya lintas genre akan tetapi juga lintas budaya.

             Pertunjukan  sangat elegan, fulfilling dan membuat kita semua ingin menari bersama,¿ sambung Nordal yang pernah mengunjungi Indonesia dan bertemu tim Sambasunda.

             Sebelumnya, penari Indonesia, Imas Fatimah tampil sebagai penari tunggal pada acara pembukaan CIDF di Balai Kota Oslo. Selama berada di Norwegia, tim Sambasunda  akan melakukan workshop dan pelatihan di Universitas Agder di kota Kristiansand dan Universitas Oslo.

    ***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 18-10-2015 10:37:27

Tidak ada komentar: