Rabu, 21 Maret 2018

BERLIN

INDONESIA HARAPKAN RP10 TRILIUN DARI ITB BERLIN

Zeynita Gibbons
   Berlin, 14/3 (Antara) - Indonesia mengharapkan pemasukang devisa sekitar Rp10 triliun dari pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin yang berlangsung di gedung Messe Berlin pada 7-11 Maret 2018.
        "Berdasarkan pengisian formulir transaksi peserta, dari 119 peserta yang hadir, diperoleh perkiraan perolehan devisa sebesar 10 triliun," kata Deputi Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya kepada Antara London, Rabu.
        Dikatakannya potensi target pemasukan devisa Rp10 triliun dari
ITB meningkat dari tahun 2017 lalu sebesar Rp8 triliun. Atau naik dari realisasi dalam ajang ITB Berlin 2016, yakni sebesar Rp6,5 triliun.
        "Kehadirian Indonesia dalam ITB Berlin merupakan salah satu upaya  memenuhi target kunjangan wisata mancanegara tahun 2018 sebanyak 17 juta dan tahun 2019 menjadi 20 juta dari wisatawan manca negara," katanya.
        Menurut Nia Niscaya dalam event yang sudah berlangsung selama 52 tahun, tentunya kualitas buyer yang datang dari seluruh dunia itu tentunya tidak dapat diragukan lagi. Untuk itu kehadiran Indonesia dalam ITB Berlin tidak saja untuk mempromosikan berbagai obyek wisata di Indonesia yang masuk dalam 10 Bali Baru tetapi juga menjaga hubungan yang sudah terjalin selama ini antara industri pariwisata Indonesia dengan rekan mereka dari berbagai negara.
        "Indonesia harus selalu hadir selain mencari peluang baru seperti wedding destination yang sudah mulai banyak ditawarkan di ITB Berlin tetapi juga disabled tourism yang menjadi tantangan bagi indonesia," ujar Nia Niscaya.
        Pada ajang promosi pariwisata terbesar di dunia ini, Indonesia mengusung tema Maritime and Cultural Diversivity. Selain menawarkan  pariwisata alam keindahan alam dalam laut dan eksotik, Paviliun Wonderful Indonesia juga mempromosikan seni budaya, kesenian, pijat tradisional,  minuman tradisional jamu dan kopi nusantara, hingga wisata perkawinan.
        Selama pameran di Paviliun Indonesia menampilkan peragaan busana pengantin dari daerah Bali, Yogya, dan Mandailing  berhasil mengundang  pengunjung untuk mengetahui lebih banyak mengenai adat istihadat perkawinan yang ada di Indonesia dengan busana nya yang unik dan menarik dan riasan wajah pengantin putrinya.
        "Banyak pengunjung bertanya mengenai adat perkawinan  di Indonesia," ujar Novi Arimuko (51), pemilik Novi Arimuko Make Up Studio Jakarta yang baru pertama kali mengikuti pameran pariwisata.
        Termasuk riasan wajah yang ditampilkan nya pada pengantin putri. Mungkin buat wanita Barat tidak biasa mengenakan riasan seperti pengantin Yogya dan juga busana yang dikenakan, ujarnya.
        Keunikan riasan wajah pengantin Yogya itu membuat koran Jerman, Barliner Morgenpost menampilkan photo Agatha Aurelia dengan riasan perkawinan Jawa dengan riasan wajah. "Saya baru kali ini mengikuti pameran pariwisata yang menjual wisata perkawianan. Kami menawarkan kepada wisatawan mancanegara, selain menikmati keindahan alam dan budaya di Indonesia mereka juga bisa menggelar acara perkawinan di Indonesia," ujar Novi.
        Diharapkan wisata perkawinan menjadi pelengkap pariwisata Indonesia apalagi  banyaknya industri pariwisata Indonesia menawarkan paket wedding destination.
        Ketua Bali Wedding Association  Ketut Agus Dion Savtika mengakui banyak wisatawan mancanegara yang khusus datang ke Bali untuk mengadakan upacara perkawinan dengan adat Bali. Menurut Made Suardana dari Santrian Resort and Villa, pihaknya dengan bantuan dari Jepang mendirikan chapel yang menghadap ke laut dan cukup populer, sampai akhir tahun 2018 hampir setiap weekend sudah di book untuk upacara perkawinan, kami berharap dapat mengisi waktu bukan diakhir pekan.
        Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Bali,  Anak Agung Gede Yuniartha Putra mengakui, saat peristiwa Gunung Agung, kunjungan wisatawan manca negara sempat menurun ke Pulau Dewata. Bahkan, Gangguan alam sempat  mencemaskan wisatawan dan  pelaku usaha industri pariwisata.
        "Sampai bulan Februari lalu, pemulihan di Bali sudah mencapai 100 persen. Kami berharap, kedatangan wisatawan manca negara normal kembali," kata Agung Gede Yuniartha, kepada Antara London.
        Dalam kondisi normal, jumlah  wisatawan manca negara ke Bali mencapai sebanyak 15.000 kunjungan. Pada peristiwa  Gunung Agung sejak dinyatakan siaga, jumlah wisatawan manca negara maksimal mencapai 13.000 orang.
        Untuk kembali meningkatkan jumlah wisatawan  Eropa, khususnya Jerman, kata Agung, pelaku industri pariwisata dan Pemerintah Daerah  Bali mengikuti ITB Berlin  sebanyak 79 pelaku usaha pariwisata.
        Dalam rangkaian promosi Wonderful Indonesia selama ITB Berlin, Kementerian Pariwisata meluncurkan empat bus Wondurful Indonesia. Iklan bergambar Danau Toba, Tari Kecak, Wanita Bali, dan Keindahan Alam dalam Laut Raja Ampat (Papua) dipasang di bus meliwati pusat keramaian seperti tempat wisata dan taman kota.
        Kepala Bidang Multi Media Pemasaran Pariwisata II, Elisabet Hutagaol mengatakan branding Pariwisata Indonesia melalui media ruang kembali dipasang di Pasar Eropa menghiasi kota Berlin dengan membranding Shuttle Bus dan Open Great Bus dan juga lima unit Tram mulai 23 Maret  hingga 17 Mei mendatang.

        "Promosi media ruang ini, diharapkan mampu mendongkrak minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia," demikian Elisabet Hutagaol. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 14-03-2018 17:38:18

Tidak ada komentar: