Rabu, 21 Maret 2018

MARITIM

INDONESIA GALAKKAN WISATA MARITIM DI ITB BERLIN

Zeynita Gibbons

     Berlin,9/3 (Antara) - Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman,y Arif Havas Oegroseno mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan sangat berpotensi mempromosikan pariwisata bidang maritim apalagi sangat diminati wisatawan mancanegara terutama Eropa dan khususnya Jerman.
        Hal itu disampaikan Arif Havas Oegroseno kepada Antara London,Jumat saat meninjau Paviliun Indonesia dalam pameran pariwisata terbesar di dunia ITB Berlin yang berlangsung di gedung Messe Berlin dari tanggal 7 hingga 11 Maret mendatang.
           Mantan Dubes RI di Brusel itu mengatakan akan menjajaki potensi pariwisata maritim dan menawarkannya  kepada wisatawan manca negara dalam ajang pameran yang diikuti sekitar 10 ribu peserta dari 180 negara di dunia.
          Pameran pariwisata yang menjadi tempat berkumpulnya sekitar 1000 calon pembeli puncak/u top mancanegara itu dikunjungi lebih dari 100 ribu orang selama pelaksanaan pameran berlangsung. Apalagi dalam tiga hari lebih banyak digelar pertemuan bisnis antarpara industri mancanegara.
          Menurut Havas Oegroseno yang baru dilantik sebagai Dubes RI di Berlin, kehadiran Indonesia dalam pameran pariwisata terbesar setelah WTM London adalah bertujuan untuk mengenalkan potensi maritim, kesenian, budaya, keberagaman, keramahtamahan dari masyarakat Indonesia.
          Paviliun Indonesia  mengusung thema "Maritim, Keanekaragaman Bali dan  Budaya" dalam pameran pariwisata terbesar di dunia ¿Internationale Tourismus Borse,¿  (ITB) Berlin menampilkan kapal Phinisi dan juga Arsitektur Tadisional Bali berupa Bale Kulkul, Gapura Candi Bentar dalam upaya berupaya mempromosikan 10 Bali baru.
          Dubes Havas mengakui bahwa mau tidak mau Bali masih menjadi objek wisata yang sudah dikenal di mancanegara dan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan objek wisata di daerah lainnya, untuk itu diciptakan 10 Bali baru, ujarnya.

           Diharapkankannya dalam upaya mengembangkan 10 Bali baru untuk itu perlu dipikirkan agar Bandara Ngurah Rai di Bali bisa seperti bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng kedua, Banten , dengan begitu wisatawan yang akan berkunjung ke kota lainnya setelah Bali bisa terbang langsung ke daerah wisata yang dituju, demikian Arif Havas Oegroseno. ****4*****
zg/b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 09-03-2018 06:08:33

Tidak ada komentar: