Selasa, 08 Desember 2009

MENSESNEG POLANDIA: INDONESIA AKAN JADI PEMAIN GLOBAL

MENSESNEG POLANDIA: INDONESIA AKAN JADI PEMAIN GLOBAL

London, 8/12 (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara pada Kantor Presiden Polandia, Mariusz Handzlik, menyatakan yakin peran Indonesia dalam waktu dekat akan meningkat dari pemain regional menjadi pemain pada tingkat global.

Pernyataan itu diungkapkannya saat pertemuan Dirjen Amerop Retno LP Marsudi di Warsawa, ujar jurubicara KBRI Warsawa Any Muryani kepada koresponden Antara London, Selasa.

Dikatakannya, Dirjen Amerika dan Eropa Deplu Retno LP Marsudi berada di Warsawa dalam rangka memimpin delegasi RI pada pertemuan kedua konsultasi bilateral yang diselenggarakan di Kementerian Luar Negeri Polandia.

Dalam pertemuan di Kementerian Luar Negeri Polandia, Dirjen Amerop mendiskusikan sejumlah masalah substantif dengan Wakil Menlu Pawel Wojciechowski, terutama langkah peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral RI-Polandia.
Pada pertemuan itu Dubes Retno LP Marsudi juga membahas perkembangan regional serta isu-isu global yang dihadapi baik Indonesia maupun Polandia.

Kedua pihak juga mengadakan perundingan khususnya tentang kerja sama ekonomi, visa, pertambangan, energi, pertanian, peternakan dan perikanan.

Dirjen dengan mitranya juga membahas perkembangan kerja sama bilateral yang berlangsung, seperti pertahanan dan pengadaan alutsista, keuangan, keamanan, pendidikan dan kebudayaan.


Indikator positif
Menurut Mensesneg Handzlik, keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang positif, dan berbagai indikator kemajuan yang dicapai menunjukkan peningkatan dari pemain penting di kawasan menuju percaturan pada tingkat global.
Apalagi sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang kaya dengan berbagai potensi sumber daya alam dan manusia, dan sistem demokrasi niscaya akan menjadi kenyataan.

"Kedudukan Indonesia menjadi anggota G-20 merupakan salah satu indikator ke arah itu," ujar Mensesneg Handzlik.

Menurut dia, Polandia tidak saja menjadi negara terbesar di Eropa Tengah tetapi merupakan satu-satunya negara Uni Eropa yang tumbuh secara positif di tengah-tengah krisis global.

Karena itu, Polandia bertekad mengembangkan hubungan dan kerja sama strategis dengan Indonesia, demikian Mariusz Handzlik, yang sehari-hari menjabat penasihat politik luar negeri Presiden Polandia Lech Kaczynski.

Ketika menjelaskan kinerja ekonomi RI kepada Mensesneg Handzlik, Dirjen Retno Marsudi mengutip data dalam beberapa tahun terakhir yang menunjukkan keberhasilan kinerja positif ekonomi Indonesia, meskipun gejolak ekonomi dunia belum usai.

Dalam beberapa tahun ke depan diproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI secara optimistis pada tingkat 5,5 sampai enam persen yang menjadikan Indonesia satu dari sedikit negara di kawasan Asia Pasifik yang memiliki daya tahan ekonomi yang baik.

Mensesneg bersama Dirjen Amerop Deplu sepakat untuk bekerja keras meningkatkan perdagangan, investasi, kerja sama keuangan, dan sektor-sektor pertahanan, sosial budaya, pertanian, peternakan, dan perikanan yang menurut mereka kedua negara bukanlah bersaingan.

"Bila melihat indikator ekonomi, tampak bahwa hubungan ekonomi kedua negara bersifat komplementaritas," ujarnya.

Justru itu, keduanya mengharapkan peran aktif pengusaha swasta dari kedua negara khususnya bidang kerja sama yang baru.

Berdasarkan data, perdagangan antara kedua negara mencapai 600 juta dolar AS dan masih belum mencerminkan berbagai potensi yang ada.
Polandia yang menjadi negara terbesar di Eropa Tengah, menjadi mitra-dagang terbesar bagi Indonesia di kawasan itu. Beberapa perusahaan besar Polandia juga telah membuka cabang dan berpartisipasi dalam sejumlah proyek penting di Indonesia.

Pada pertemuan dengan 12 pengusaha terkemuka Polandia Dirjen Retno Marsudi mengundang perusahaan internasional Polandia yang bergerak di bidang industri peralatan dan teknologi pertambangan, perminyakan, peralatan listrik, pertahanan, perkapalan, peternakan, dan keamanan untuk melebarkan sayap ke Indonesia.

Untuk mengejar target pertumbuhan tinggi, Pemerintah Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II menggenjot sektor perdagangan dan investasi serta pembangunan infrastruktur berskala besar, katanya.

"Saya menyambut baik keinginan pengusaha Polandia itu untuk ambil bagian dalam berbagai projek di Indonesia, khususnya di sektor pertambangan dan energi, selaras dengan hasil-hasil National Summit Oktober yang lalu," kata Retno LP Marsudi.***3***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/I011/I011) 08-12-2009 13:26:31

Tidak ada komentar: