Senin, 07 Desember 2009

PPI SWEDIA DAN IKF GELAR MALAM BUDAYA

PPI SWEDIA DAN IKF GELAR MALAM BUDAYA

London, 7/12 (ANTARA) - Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Swedia dan Perkumpulan Warga Indonesia di Gothenburg (IKF) menggelar "Malam Budaya" yang mendapat sambutan meriah masyarakat setempat.

Ketua Umum PPI Swedia, Dedy Sushandoyo kepada koresponden Antara London, Senin, mengatakan, sekitar 200 undangan dari berbagai negara termasuk Dubes RI untuk Swedia dan Latvia, Linggawati Hakim, dengan antusias menikmati suguhan dalam bentuk tari-tarian dan lagu.

Bahkan, katanya, saat Lagu "Indonesia Pusaka" dan "Tanah Air" dinyanyikan beberapa penonton terlihat menitikkan air mata haru.

Sambutan meriha juga terlihat saat "medley" tarian daerah Indonesia dibawakan para pelajar Indonesia. Acara tersebut juga diisi dengan permainan dan penarikan "door prize", serta tidak ketinggalan beraneka-ragam makanan khas Indonesia turut disajikan.

"Malam Budaya" menjadi ajang warga Indonesia yang menetap di Gothenburg, Swedia, untuk bersilaturahmi sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat setempat, ujar mahasiswi Master Program Global Jurnalisme, Orebro University, Swedia Juliana Harsianti.

Ketua Panitia Penyelenggara Malam Budaya Siti Alwania Forssen mengatakan, Indonesiska Kultur Foreningen (IKF), sebuah perkumpulan warga Indonesia yang berada di sekitar Gothenburg setiap akhir tahun menyelenggarakan "Indonesian Night" dengan menyajikan budaya Indonesia.

Beberapa tarian Indonesia baik tradisional atau modifikasi ditampilkan pada acara itu, selain presentasi tentang batik dan dinyanyikannya beberapa lagu nasional Indonesia.

Koreografi tarian dibuat dan dibawakan mahasiswa Indonesia dengan memadukan tarian dari delapan daerah di Indonesia, diiringi musik daerah.

Selain itu, alunan lagu dangdut yang ditampilkan membuat undangan ikut bergoyang, seakan enggan untuk beranjak pulang. Rasa bangga dan haru ini tidak saja dirasakan oleh penonton tapi juga pengisi acara.

Menurut Roni Irnawan, mahasiswa Electric Power Engineering, Chalmers University of Technology, yang meracik lagu latar dan turut membawakan tarian "medley", perasaan bangga akan budaya semakin terasa karena dia berada jauh dari Tanah Air.

"Kalau tidak ada acara ini, saya tidak akan pernah menari seperti ini dan mengetahui sejarah motif batik yang dipakai. Berada jauh dari Tanah Air memang jadi semakin mendekatkan," ungkapnya.

Hal serupa dirasakan pula oleh Monika, mahasiswi International Business and Trade, Gothenburg University.

"Jujur, saya tidak pernah kebayang bakal menari tarian Indonesia dengan kebaya, di depan banyak orang. Terharu rasanya, kami sangat bangga menjadi orang indonesia," kata Monika .

Ketua PPI Swedia, Dedy Sushandoyo, yang tengah menyelesaikan program doktor di Linkoping University ikut membantu terselenggaranya acara yang berjalan dengan sukses dan meriah.
Dedy Sushandoyo berharap, kerjasama yang erat antara masyarakat Indonesia di Swedia, PPI Swedia dan KBRI, yang tercermin dalam "Indonesian Night" itu dapat terus ditingkatkan dalam upaya mempromosikan kebudayaan Indonesia di Swedia. ***5***
(U.H-ZG/B/A041)


(T.H-ZG/B/A041/A041) 07-12-2009 06:50:13

Tidak ada komentar: