Sabtu, 13 Maret 2010

SULAMAN INDONESIA MENARIK PERHATIAN MASYARAKAT JERMAN

SULAMAN INDONESIA MENARIK PERHATIAN MASYARAKAT JERMAN

Berlin, 14/3 (ANTARA) - Sulaman Indonesia menarik wisatawan Jerman yang datang ke Paviliun Indonesia di pameran pariwisata, Minggu dengan ditampilkannya demonstrasi menyulam oleh Ny Salfrida N Ramadhan KH, mantan diplomat yang memiliki kelompok pengemar sulaman Indonesia.

Ketua Yayasan Sulam Indonesia Ny Triesna Wacik kepada koresponden Antara London, mengatakan bahwa ia ingin memperkenalkan sulaman Indonesia ke tingkat internasional dengan menampilkan demo menyulam di pameran pariwisata ITB Berlin yang berlangsung sejak 10 Maret yang berakhir Minggu .

Istri Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik itu menyebutkan sulaman Indonesia sangat kaya dan ini dapat menjadi salah satu menjadi obyek bagi wisatawan yang paling tidak menjadi cendera mata yang bisa dibawa ke negaranya menjadi kenang kenangan .

Diakuinya sulaman Indonesia begitu banyak variasi dan juga pengrajin yang tersebar di seluruh Indonesia di berbagai sentra sentra di daerah dengan cirinya masing- masing.

Sulaman Indonesia tidak kalah indahnya ketimbang Batik atau kain tenun lainnya, ujar Ny Triesna Wacik.

Untuk itu, ia ingin juga sulaman dapat dikenal oleh dunia luar seperti halnya batik yang sudah diakui oleh UNESCO.

Menurut Ny Triesna ,selama ini permasalahan yang dihadapi para pengrajin sulaman adalah dalam pemasaran dan pengembangannya .

Untuk itu ,dibutuhkan suatu wadah berupa yayasan yang akan dapat membantu pengrajin terutama dalam pemasaran produknya selain mendesainnya sesuai dengan selera pasar tanpa meninggalkan ciri dari daerahnya masing masing.

Selain itu , Yayasan juga membantu dalam hal pemodalan dengan mencarikan orang tua asuh dari berbagai perusahaan besar.

"Kami ikut membantu mengembangkan perusahaannya dengan tujuan sulaman dapat menyejahterakan masyarakat dan menjadi sumber penghasilan keluarga, sekaligus melestarikan seni sulam agar tidak punah," ujarnya.

Diakuinya , makin populernya sulaman akan menguntungkan bagi para penyulam dan juga bisa menurunkan keahlian menyulam kepada generasi muda .

Yayasan Sulaman Indonesia yang berdiri sejak tiga tahun lalu juga mengelar berbagai kegiatan dalam mengembangkan tradisi menyulam dikalangan masyarakat dan juga diminati oleh masyarakat.

Menurut Ny Triesna, banyak sulaman Indonesia yang makin populer dengan berbagai ragam bentuk dan juga jenis sulaman seperti dari Sumatera Barat yang dikenal dengan sulaman tusuk peniti, dengan renda buatan tangan, sulam benang serta sulaman benang dan sulam peta dengan berbagai pengrajin yang tersebar di Indonesia.

Bahkan sulaman juga mulai banyak diminati masyarakat Indonesia, ujarnya .Namun disayangkan minat itu terutama masih dikalangan generasi tua sehingga upaya melestarikan sulaman di masa mendatang diharapkan lebih banyak melibatkan peminatnya dari kalangan generasi muda.

Sebenarnya Indonesia kaya akan sulaman dari berbagai daerah dan tidak kalah dengan negara lainnya, seperti halnya sulaman dari dari Lampung dan juga sulaman Karawang serta Samarinda dan juga sulaman Pita di Surabaya dan daerah lainnya.

Sementara itu, Ny Salfrida N Ramadhan KH menjelaskan selama demo menyulam itu, banyak pengunjung yang bertanya mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan sulam menyulam yang membutuhkan kesabaran yang tinggi.

Bahkan beberapa wartawan dan media televisi Jerman yang melakukan liputan mengenai tradisi menyulam yang makin punah dikalangan generasi muda di Indonesia.

Mantan diplomat dan juga istri almarhum penulis Ramadhan KH ini mengatakan bahwa sejak pensiun , ia mulai kembali menekuni sulaman yang sejak kecil dipelajarinya dan bahkan ia memiliki koleksi kain sulaman dari berbagai negara dan juga koleksi buku yang memenuhi rumahnya di daerah Bintaro, Jakarta .

"Selain menjaga cucu saya dari musisi Gilang Ramadhan, sehari- hari saya juga memberikan latihan cara menyulam dan membuka kurus menyulam bagi mereka yang berminat," ujar Salfrida N Ramadhan KH yang pernah ditempatkan di Berlin.


(U-ZG)/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 14-03-2010 08:39:21

Tidak ada komentar: