Rabu, 31 Maret 2010

TOSARI WIDJAYA RESMI BERTUGAS DI MAROKO

TOSARI WIDJAYA RESMI BERTUGAS DI MAROKO

London, 31/3 (ANTARA) - Dubes RI untuk Kerajaan Maroko, Tosari Widjaja menyerahkan Surat Kepercayaan Presiden RI sebagai Dubes RI kepada Menteri Luar Negeri Maroko dan dengan penyerahan surat tersebut, Tosari secara resmi bertugas di negara itu.

Pada kesempatan itu, Menlu Maroko diwakili Secretary of State to the Minister of Foreign Affairs and Cooperation, Mrs Latifa Akharbach.

Tosari sekaligus menyerahkan surat penarikan Dubes RI Sjachwien Adenan, bertempat di kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MFAC) Kerajaan Maroko di Rabat.

Minister Counsellor/Pelaksana Fungsi Politik KBRI Rabat, Hadi Syarifuddin yang ikut mendampingi Dubes Tosari Widjaja mengatakan, dengan diserahkan surat kepercayaan tersebut, sesuai dengan ketentuan keprotokolan, Tosari Widjaja secara resmi memulai tugas selaku dubes untuk Kerajaan Maroko.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Protokol Kemlu Abdelouahab Bellouki, Direktur Urusan Asia dan Oceania Badre Eddine Allali, Kepala Divisi Kerjasama Bilateral Asia Zoubair Hakam serta Kepala Divisi Seremonial dan Akreditasi Abdelkhalik Atrari.

Tosari Widjaja menyampaikan salam Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Menlu RI Marty M Natalegawa kepada Pemerintah Maroko dan Menlu Taib Fassi Fihri.

Ia juga menyampaikan rencana kegiatan yang dilaksanakan KBRI Rabat bagi peningkatan persahabatan kedua negara sepanjang tahun 2010 dalam kaitan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik RI-Maroko.

Selain itu menyampaikan rencana kunjungan Menteri Pertanian RI Suswono dalam rangka partisipasi Indonesia pada Pameran Pertanian Salon International de l'Agriculture au Maroc (SIAM) di Meknes pada April 2010.

Menurut rencana Menteri Agama RI Suryadharma Ali akan mengadakan kunjungan ke Maroko dalam rangka revitalisasi perjanjian kerja sama bidang keagamaan 1994 serta kunjungan Menlu RI ke Maroko dalam rangka resepsi Commemoration of the Golden Jubillee hubungan diplomatik RI- Maroko pada Juni mendatang.

Dubes menyampaikan perhatian Indonesia yang sangat besar terhadap kerja sama yang terjalin antara kedua negara selama ini, khususnya dalam peningkatan kerja sama bilateral, penyelesaian isu-isu regional dan multilateral.

Tosari juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Maroko dalam pencapaian kepentingan nasional Indonesia di berbagai forum organisasi internasional.

Ia menegaskan, komitmen Indonesia untuk ikut menyukseskan agenda perubahan iklim, pelestarian lingkungan, penegakan HAM, kejahatan transnasional, penyelundupan manusia, money-laundering, perdagangan obat bius serta isu terorisme internasional yang masih menjadi ancaman bersama.

Sementara itu, State Secretary Mrs Akharbach selain mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Tosari Widjaja, juga menyampaikan penghargaan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan KBRI Rabat selama ini dalam rangka meningkatkan pemahaman masyarakat serta persahabatan antara kedua negara.

Nama besar Indonesia telah terpateri di hati Bangsa Maroko, bahkan sejak sebelum merdeka dari penjajahan Prancis, melalui Konperensi Asia Afrika di Bandung 1955. "Indonesia membangkitkan kesadaran dan semangat juang rakyat Maroko untuk membebaskan diri dari kolonialisme," ujarnya.

Setahun setelah KAA 1955, Prancis akhirnya menyerah dan mengembalikan Raja Mohammad V dari pengasingan di Paris serta memerdekakan Maroko sebagai negara berdaulat di bawah kepemimpinan raja.

"Kunjungan Presiden Soekarno ke Maroko pada Mei 1960 hingga saat ini tetap memiliki kesan mendalam di hati rakyat Maroko, karena merupakan salah satu kunjungan kepala negara yang pertama kali sejak merdeka pada tahun 1956," ujarnya.

Akharbach menegaskan pentingnya peran Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan sahabat Maroko yang aktif bekerjasama dalam berbagai aktivitas organisasi Internasional, termasuk dalam memberi sumbangan bagi perdamaian dunia.

Berbagai kunjungan resmi tingkat tinggi antara kedua negara juga disinggung pada kesempat tersebut, antara lain, kunjungan Menlu RI dalam rangka SKB I Juni 2008, PM Maroko Abbas el-Fassi yang mengikuti The 5th World Islamic Economic Forum di Jakarta, tahun lalu serta kunjungan mantan Wapres RI Jusuf Kalla ke Rabat Oktober lalu.

Tosari Widjaja lahir di Probolinggo, 20 Agustus 1940, menikah dengan Machsusoh Ujiati dikarunia enam putra menyelesaikan studi di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel, Malang dan memperoleh gelar Master of Arts dari University of The Philippines (UP), Manila.

Sebelum bertugas di Maroko, Dubes RI Tosari Widjaja pernah menjadi anggota MPR-RI, wakil Ketua Badan Pekerja MPR-RI dan anggota DPR RI.

Selama masa jabatan berbagai jabatan pernah dirangkap, antara lain, Wakil Ketua DPR RI, Wakil Ketua Komite Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) DPR RI dan anggota Komisi I DPR RI dan Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP , Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP serta Ketua Dewan Penasehat PPP.

Selama berkarya di dunia perpolitikan Indonesia, Tosari Widjaja juga aktif dalam berbagai forum dan pertemuan internasional, baik pada tingkatan regional maupun multilateral, seperti PBB, GNB, OKI dan pertemuan internasional lainnya.

Tosari Widjaja aktif mengajar pada berbagai institusi pendidikan tinggi, baik di Indonesia maupun di mancanegara dan salah satu tokoh nasional di bidang ketenagakerjaan, pertanian, kepemudaan serta menulis buku "Karir Politik Anak Desa-Sebuah Otobiografi".

Pada perayaan HUT ke-64 Kemerdekaan RI, Tosari Wijaya menerima Bintang Mahaputra Adipradana sebagai bentuk penghargaan atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia yang disematkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (U-ZG)

(T.H-ZG/B/S023/S023) 31-03-2010 15:59:17

Tidak ada komentar: