Minggu, 14 November 2010

FESTIVAL BUDAYA

KJRI DUBAI DAN KEMENBUDPAR GELAR FESTIVAL BUDAYA

London, 15/11 (ANTARA) - KJRI Dubai dan Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kemenbudpar) RI bekerjasama dengan Sultan Bin Ali Al Owais Cultural Foundation menggelar acara budaya "Indonesia Cultural Festival 2010" bertempat di Auditorium Sultan Bin Ali Al Owais Cultural Foundation, Dubai.


Festival Budaya Indonesia itu yang dihadiri Dr. Fatema Al Sayer, anggota Board Sultan Bin Ali Al Owais Cultural Foundation, diawali dengan diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Uni Emirat Arab, serta mengheningkan cipta dan mendoakan para korban bencana alam di Mentawai dan Gunung Merapi.


Sekretaris Pertama PF Pensosbud KJRI Dubai, Yana Rudiyana, dalam keterangannya kepada Antara London, Senin, mengatakan, acara Indonesia Cultural Festival itu ditampilkan berbagai kesenian seperti Tarian Kembang Mayang yang menjadi "welcoming dance" dilanjutkan dengan Fragmen tari "Sangkuriang kabeurangan".


Konjen RI, Mansyur Pangeran, dalam sambutannya menyampaikan gambaran ringkas mengenai kondisi geografis, kekayaan alam, dan budaya Indonesia. "Nowadays, it has never been easier to come to Indonesia. Numerous international airlines propose direct flight from all over the world to Indonesia", ujarnya.


Di hadapan Dr. Fatema Al Sayer yang mewakili Al Owais Foundation serta undangan masyarakat setempat dan asing, Konjen RI mengakhiri sambutannya dengan melakukan pemukulan gong sekaligus menandai dimulainya pertunjukan seni budaya.


Selain menikmati suguhan musik dan tari, para undangan berkesempatan melihat koleksi batik alur yang dikenakan model profesional berkebangsaan Arab yang memperlihatkan bahwa Batik juga sangat cocok dikenakan oleh bangsa lain.


Sejumlah batik koleksi milik warga dengan berbagai corak dan warna serta disain sangat indah dengan mutu tinggi bahkan ada beberapa batik yang berusia lebih dari 70 tahun itu juga ikut dipamerkan.

Dalam ruangan cocktail yang bernuansa Indonesia dihias dengan berbagai tempat mainan tradisional congklak, berbagai patung khas Indonesia baik yang terbuat dari kayu maupun dan uang koin, dan pintu masuk yang dilengkapi dengan payung putih Jawa yang ditata dengan apik.

Acara budaya tersebut semakin menarik ketika rampak gendang menampilkan beberapa lagu, apalagi saat para penari Jaipong secara interaktif mengajak para tamu VIP untuk menari bersama di panggung bernuansa Bali.

Sebelumnya, Konsul Jenderal RI bersama Ny Mansyur Pangeran mengajak undangan mencicipi suguhan aneka masakan dan penganan tradisional Indonesia yang dipersiapkan anggota Dharma Wanita Persatuan berupa Nasi Goreng, Mie Goreng, Sate Ayam yang diminati tamu selain kue pepe, klepon, dan talam ebi.


Acara Festival Budaya Indonesia diakhiri dengan saling tukar menukar cendera mata sebagai wujud kerja sama yang telah terjalin selama ini antara Konjen RI Manyur Pangeran dan Dr. Fatema Al Sayer mewakili Al Owais Foundation, serta Rita Sofia mewakili Kembudpar. (ZG)

(T.H-ZG/B/M012/M012) 15-11-2010 05:53:44

Tidak ada komentar: