Minggu, 13 Maret 2011

GAMELAN BALI DI ROYAL MUSEUM BELGIA

GAMELAN BALI BERGEMA DI ROYAL MUSEUM BELGIA

London, 13/3 (ANTARA) - Gamelan Bali menggema dan tampil memukau di Royal Museum of Arts and History Musee du Cinquantenaire di Brussel, milik Kerajaan Belgia, dalam Festival Asia Tenggara.

Alunan musik Gamelan Bali yang dibawakan Grup Saling Asah, binaan KBRI Brussel, yang dipimpin I Made Wardana, staf Sosial Budaya KBRI Brussel tersebut tampil dalam pertunjukan solo selama 1,5 jam non-stop, ujar Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI Brusel, Royhan N Wahab kepada koresponden Antara, London, Minggu.

Permainan apik dan kompak anggota Saling Asah yang merupakan gabungan warga Belgia dan Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri bagi penampilan grup yang telah berdiri selama 13 tahun tersebut.

Saling Asah menampilkan alunan musik gamelan Gong Kebyar milik KBRI Brussel yang mengiringi Tari Pendet, Tari Cenderawasih, Tari Margapati, Tari Legong Keraton, dan Tari Janger.

Selain itu, permainan solo suling Bali, Rindik, Sinom Ladrang, maupun Gender Wayang menciptakan suasana Indonesia di dalam teater gedung museum yang sesak dipenuhi oleh sekitar 200 penonton yang antusias menunggu sejak siang hari untuk menonton.

Dubes RI Brussel, Arif Havas Oegroseno menyampaikan bahwa penampilan musik dan tari Indonesia ini baru pertama kalinya tampil di gedung Museum milik Kerajaan Belgia tersebut. Ini merupakan kebanggaan dan terutama Indonesia.

"Sangat membanggakan melihat seni Indonesia ditampilkan di sebuah tempat yang sangat prestisius di Belgia bahkan di Eropa", imbuh Dubes Havas.

Penampilan Saling Asah ini merupakan penampilan yang berbeda dari biasanya. Penampilan ini dilakukan 1 hari setelah teman-teman umat Hindu merayakan Nyepi. Tahun-tahun sebelumnya, 1 hari setelah Nyepi biasanya dipergunakan oleh umat Hindu untuk saling bersilaturahmi.

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Havas berkesempatan melakukan peninjauan di dalam museum sesaat sebelum pementasan dilakukan.

Koleksi dari Indonesia yang diperlihatkan pihak museum kepada Dubes RI terdiri dari antara lain kain batik, topeng Bali, patung Ganesha, keris maupun miniatur rumah Toraja.

Koleksi Indonesia yang berada di sana umumnya merupakan koleksi pribadi kolektor yang dihibahkan maupun dipinjamkan kepada pihak museum.

Pihak museum menyatakan bangga dapat bekerjasama dengan Indonesia khususnya KBRI Brussel. Ke depannya, diharapkan adanya kerja sama seni dan budaya lainnya yang dapat dikembangkan antara KBRI Brussel dengan pihak museum.

(ZG/B/A041)

(T.H-ZG/B/A041/A041) 13-03-2011 10:43:32

Tidak ada komentar: