Jumat, 11 Maret 2011

Kematangan Ekonomi, Politik Daya Tarik Wisatawan

Dubes: Kematangan Ekonomi, Politik Daya Tarik Wisatawan ke Indonesia


London (ANTARA News) - Dubes RI untuk Republik Federal Jerman Eddy Pratomo mengatakan ekonomi dan politik Indonesia yang semakin menunjukkan kematangannya menjadi salah satu daya tarik "driving force" masyarakat internasional untuk datang ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Dubes Eddy Pratomo ketika meresmikan pavilion Indonesia di ajang Bursa Pariwisata Internasional ITB Berlin yang juga dihadiri Dirjen Promosi Pariwisata, Kementerian Budaya dan Pariwisata RI Dr. Sapta Nirwandar, di gedung Messe Berlin, Rabu .

Keikutsertaan Indonesia dalam bursa pariwisata terbesar di dunia untuk ke 31 kalinya mengusung branding "Wonderful Indonesia" yang berlangsung hingga 13 Maret mendatang, ujar Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Berlin, Purno Widodo kepada Antara London, Kamis.

Delegasi Indonesia dipimpin langsung Dirjen Pemasaran Pariwisata Kembudpar, Dr. Sapta Nirwandar dengan menggandeng lima Dinas Pariwisata Daerah serta 79 industri pariwisata.

Lebih lanjut Dubes mengatakan promosi wisata tetap menjadi hal penting, namun kondisi internal Indonesia sendiri merupakan salah satu daya tarik utama dalam menarik wisatawan asing ke Indonesia.

Rasa optimisme yang tinggi untuk memenuhi target 7,7 juta wisman di tahun 2011 juga secara langsung diungkapkan Dirjen Dr. Sapta Nirwandar.

Dikatakannya saat ini Indonesia sedang menunjukkan prestasi yang bagus di dunia secara ekonomi yang mendorong semakin berkembangnya pariwisata Indonesia seperti yang diharapkan, hal ini terlihat dengan makin banyaknya pelaku wisata yang berpartisipasi dalam ITB tahun ini.

Selain didukung dengan beroperasinya kembali maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Eropa sejak Juni tahun lalu serta keketuaan Indonesia di ASEAN yang berdampak positif dengan maraknya konferensi Internasional di Indonesia.

Menurut Dirjen, diperkirakan tidak kurang dari 600 pertemuan internasional akan berlangsung sepanjang tahun 2011 di Indonesia. "ASEAN Tourism Forum 2011 juga akan digelar di Indonesia," ujarnya.


Tahun Emas

Dirjen Dr. Sapta Nirwandar menyebutkan bahwa tidak berlebihan jika tahun ini diprediksikan menjadi tahun emas pariwisata Indonesia. "Indonesia memang patut lebih diperhitungkan dalam kancah pariwisata dunia," ujarnya.

Dikatakannya indikator tersebut sudah tampak dari naiknya jumlah wisatawan asing ke Indonesia periode Januari 2011 yang sudah mencapai lima persen.

Harapan masuknya satu juta masyarakat Eropa berwisatawan ke Indonesia tampaknya tinggal menunggu waktu.

Branding pariwisata Indonesia "Wonderful Indonesia" dengan fokus utama pada sektor Eco, Culture, MICE sejalan dengan trend pasar wisata dunia menekankan objek wisata eco tourism, tidak saja menjual daya tarik alam tapi juga menyumbang upaya pelestarian alam.

Hal itu juga disampaikan Sekjen United Nation World Tourism Organization (UN WTO) Dr. Taleb Rifai dalam pembukaan ITB 2011 yang menyatakan sektor pariwisata sangat berperan dalam meningkatkan economic growth, social progress and especially environtment sustainability.

Penyelenggaraan ITB merupakan agenda tahunan yang dinilai penting mengingat sifatnya sebagai salah satu pameran pariwisata terbesar dan barometer kemajuan industri pariwisata di dunia.

Paviliun Indonesia bernuansa kontemporer dan ornamen etnik dengan disain ukiran Bali, serta keelokan alam Papua dan replika komodo berbagai ukuran diwarnai berbagai visualisasi pesona eksotisme alam dan budaya Indonesia.

Hal tersebut menjadi daya tarik dari media masa internasional seperti TV Berlin, EURO Sport, AVUS TV Berlin, Jazz Radio dan berbagai media cetak lainnya yang melakukan liputan di pavilion Indonesia.

Paviliun Indonesia juga menampilkan berbagai acara budaya, demo lukis, dan suguhan kopi Indonesia yang diminati pengunjung pameran yang diikuti 11.127 peserta dari 188 negara dan dikunjungi lebih dari 180.000 pengunjung dari 180 negara serta mencatat transaksi sekitar enam miliar Euro.

Selain itu berbagai capaian penting juga diraih pavilion Indonesia seperti tahun 2009 dan 2008, Pavilion Indonesia masuk dalam menempati Peringkat Kelima The Best Exhibitor Awards untuk kategori Asia, Australia dan Oceania.

Capaian nyata keikutsertaan Indonesia pada ITB Berlin setiap tahunnya dengan terpenuhinya target kunjungan wisman ke Indonesia sebanyak lebih dari tujuh juta wisman dengan menyumbang pendapatan sebesar 7,6 miliar dolar AS yang merupakan penyumbang terbesar ketiga devisa Negara. (ZG/K004)

Tidak ada komentar: