Sabtu, 05 Maret 2011

MESIN PEMBANGUNAN

MAHASISWA DI LUAR NEGERI JADI MESIN PEMBANGUNAN

London, 5/3 (ANTARA) - Mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di luar negeri hendaknya memperkuat jaringan internasional dan bila kembali ke Tanah Air akan menjadi "engine" yang berguna untuk membangun negeri.
Demikian diungkapkan Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan, Ph.D saat berdiskusi dengan mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di Paris, Perancis, demikian keterangan pers KBRI Paris yang diterima ANTARA London, Sabtu .

Kehadiran Anies di Paris memenuhi undangan Kementrian Luar Negeri Perancis untuk berdiskusi dengan berbagai tokoh yang terkait dengan bidang pendidikan, hubungan internasional, negara dan agama di Paris.

Tokoh muda yang tengah memimpin Gerakan Indonesia Mengajar ini mengatakan masa-masa studi merupakan peluang dan kesempatan.

Dikatakannya, ada tiga kompetensi penting yang dapat dibawa mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di luar negeri, yakni : "State of the art knowledge", penguasaan bahasa internasional, dan jaringan internasional.

Menurut Anies, para mahasiswa perlu memperkuat jaringan internasional yang luas. Bagi yang tengah studi, ketika pulang di Indon.esia akan menjadi mesin yang berguna untuk membangun negeri.
"Masyarakat sering gagal bukan karena tidak mampu, tapi tidak mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa yang akan dating,? ujarnya.

Dikatakannya, Bangsa Indonesia selalu terbawa oleh suasana kekinian. Saat ini, Indonesia masuk ke fase baru, dahulu berada pada fase lokal menjadi nasional, sekarang dari nasional menjadi global.

Bagi mahasiswa yang tengah studi di luar negeri adalah kesempatan untuk membaca perubahan-perubahan yang akan datang dan bagaimana memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. "Harus belajar tentang trend perubahan di masa yang akan datang," lanjut Anies.

Diskusi yang berjalan hangat dengan banyaknya pertanyaan dari berbagai negara melalui jaringan radioppidunia ini dipandu Ketua PPI Paris Laras A Pitayu ini dan dimeriahkan penampilan seniman Flute muda berbakat Ratna Indira Mamahit & friends.

Pendidikan tidak semata mata program pemerintah harus menjadi gerakan masyarakat. "Mendidik adalah tugas semua orang terdidik, memiliki tanggung jawab juga untuk ini," tegasnya.

Di Indonesia, pendidikan harus menjadi gerakan, semua orang harus melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuannya.

(T.H-ZG/B/F002/F002) 05-03-2011 12:02:46

Tidak ada komentar: