Rabu, 17 Agustus 2011

TKW EKS-LIBYA

TKW EKS-LIBYA RASAKAN KEBERSAMAAN RAMADHAN DI TUNISIA

London, 17/8 (ANTARA) - Tenaga kerja wanita (TKW) eks-Libya merasakan kebersamaan Ramadhan ala masyarakat Indonesia di Tunisia dengan digelarnya berbagai kegiatan keagamaan dalam mengisi Ramadhan 1432 Hijriah.

Sekretaris I KBRI Tunis, Boy Dharmawan, dalam keterangan yang diterima ANTARA London, Rabu, melaporkan kegiatan Ramadhan itu tidak hanya memberikan siraman rohani bagi masyarakat Indonesia di Tunisia tetapi juga staf KBRI Tripoli yang kini diperbantukan pada KBRI Tunis.

Menurut dia, kegiatan yang dilakukan KBRI Tunis merupakan bagian dari upaya KBRI untuk memberi "konsuling rohani" dan pengisi waktu bagi para TKW eks-Libya di penampungan di KBRI Tunis, agar kembali merasakan suasana Indonesia, sebelum dipulangkan ke Tanah Air.

Kegiatan yang dilakukan sejak awal Ramadhan tersebut juga ditujukan untuk mengisi liburan sekolah dan perkuliahan selama musim panas dengan kegiatan yang lebih bermakna.

Acara yang diadakan di Wisma Duta itu diikuti seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri keluarga besar staf KBRI Tunis, beberapa staf KBRI Tripoli yang diperbantukan pada KBRI Tunis, mahasiswa, ekspatriat, serta para TKW yang berhasil diselamatkan dari konflik di Libya.

Boy Dharmawan mengatakan para TKW mengikuti berbagai kegiatan keagamaan ini selama masa penampungan di Wisma Duta untuk menunggu ketersediaan tiket terkait pemulangan ke Indonesia.

Siraman rohani dan acara-acara kumpul bersama tersebut diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia di Tunisia dan para TKW eks-Libya, mengingat kebanyakan dari mereka telah lama tidak pulang ke Tanah Air, bahkan beberapa TKW mengalami trauma akibat konflik di Libya.

Bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia di Tunisia (PPI-Tunisia), pengurus pengajian juga menggelar pesantren kilat yang diikuti oleh anak-anak dan kalangan dewasa.

Aktivitas pesantren kilat dipandu oleh para mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi Islam di Universitas Zaituna, Tunis.

Selain pesantren kilat, KBRI Tunis juga mengadakan acara buka puasa, sholat tarawih dan ceramah agama yang disampaikan oleh para mahasiswa Indonesia dan staf KBRI Tunis secara bergiliran setiap Jumat dan Sabtu malam selama bulan Ramadhan.

Ia menambahkan meskipun jauh dari Tanah Air melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, tidak tercabut dari akar budaya bangsa Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan tersebut merupakan momen yang dinanti-nantikan masyarakat Indonesia di Tunisia guna meningkatkan tali silaturahmi.

Acara pengajian juga diramaikan oleh Muhammad Nazri, qari utusan Indonesia pada kompetisi Jaizat Tunis al 'Alamiyah al-Uwlaa fi Hifzhi al Quran al-Karim wa Tajwidih (Hadiah Internasional Pertama Tunisia Lomba Menghafal dan Tajwid Al Quran) di Tunis pada 12-16 Agustus 2011 yang diikuti 30 peserta dari 23 negara.(ZG) ***6***
(T.H-ZG/B/E011/E011) 17-08-2011 11:50:18


Tidak ada komentar: