Selasa, 03 Juli 2012

ANTHONY KHONG



                DUBES HADIRI WISUDA MAHASISWA TERBAIK INDONESIA DI CAMBRIDGE

          London, 1/7 (ANTARA) -  Dubes RI di Inggris Raya dan Irlandia, T.M. Hamzah Thayeb menghadiri prosesi wisuda (congregation) salah satu mahasiswa terbaik Indonesia, Anthony Khong, di University of Cambridge, Cambridge, Inggris.

        Anthony Khong meraih First Class Honours dan penghargaan PriceWaterhouseCoopers mendapatkan gelar Bachelor of Arts dari Program Studi Ekonomi Sidney Sussex College, University of Cambridge, ujar Sekretaris Pertama KBRI London Heni Hamidah kepada ANTARA London, Minggu
    Dubes Hamzah Thayeb memenuhi janji yang pernah diucapkan di depan pengurus dan anggota Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris (PPI UK) untuk hadir di setiap wisuda mahasiswa Indonesia di Inggris.

         Acara wisuda Anthony Khong berlangsung di Senate House, University of Cambridge, di samping salah satu college yang ikonik di Cambridge, King's College berlangsung dengan prosesi yang sudah berlangsung ratusan tahun dalam bahasa Latin.

         University of Cambridge pernah  dinobatkan sebagai universitas terbaik di dunia oleh QS Ranking di tahun 2011 adalah universitas tertua kedua di Inggris setelah University of Oxford.

         Upacara wisuda yang dilakukan University of Cambridge sangat unik dimana para wisudawan dalam kelompok tiga atau empat orang maju, lalu satu per satu berlutut di depan the Master of Sidney Sussex College, Prof. Andrew Wallace-Hadrill.

         Para wisudawan kemudian diberikan selamat dengan jabat tangan yang unik dimana kedua tangan wisudawan diapit dengan tangan Master dan diberikan doa.

         Prosesi untuk Sidney Sussex College ini berlangsung sekitar 40 menit, dan kemudian digantikan dengan proses wisuda dari college lain. Terdapat 31 college di University of Cambridge sehingga acara wisuda berlangsung selama tiga hari.

         Hadir dalam wisuda Anthony Khong, kedua orang tua Anthony , Bapak dan  Ibu Hendra Kusumo Khong, teman dekat Anthony, Grace serta Atase Pendidikan London, T. A. Fauzi Soelaiman.

         Senior tutor Anthony Khong,  Massimo M. Berber, mengharapkan Anthony  untuk meneruskan melakukan riset dan mengambil MPhil untuk satu tahun ke depan.

         Setelah prosesi wisuda, para wisudawan dan tamu berbincang dan berfoto di luar Senate House dan kemudian mengikuti acara ramah-tamah di Sidney Sussex College. Acara yang bernuansa kekeluargaan ini dihadiri beberapa tutor college, para wisudawan, para orang tua wisudawan dan para tamu.

         Dubes menjelaskan keinginannya menghadiri setiap wisuda mahasiswa Indonesia di Inggris bila waktunya memungkinkan, terutama bagi yang tidak dihadiri orang tuanya. Hal ini disampaikan karena saat dirinya diwisuda tidak dihadiri kedua orang tuanya yang tengah bertugas di luar negeri, untuk itu ia ingin selalu berusaha menghadiri wisuda mahasiswa Indonesia terutama yang tidak didampingi orang tua.

         Skema Kerjasama
    Sebelum acara wisuda, Atase Pendidikan London, T. A. Fauzi Soelaiman dijamu makan siang di college dan berdiskusi dengan Massimo M. Berber, Senior Tutor dari Sidney Sussex College, dan Michael O'Sullivan, Direktur Commonwealth Trust, University of Cambridge.   
   Dalam diskusi dibahas beberapa cara untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia di universitas terbaik di dunia ini.

        Selain itu, didiskusikan pula skema kerja-sama pertukaran scholar di bawah program Scheme of Academic Mobility and Exchange (SAME) yang ada di Kemdikbud.

        Fauzi Soelaiman  menyerahkan  copy dari Joint Communicate yang ditandatangani Mendikbud dan Minister David Willets di Jakarta April lalu, serta copy dari Memorandum of Understanding yang ditandatangan kedua menteri di KBRI London tanggal 28 Mei lalu.

         Diharapkan universitas-universitas terbaik di Indonesia nantinya akan dapat melakukan kolaborasi dalam bidang akademik maupun riset dengan universitas ini.

         Secera terpisah Ketua PPI Cambridge, Kevin Surya Wijaya mengatakan bahwa saat ini baru ada dua  mahasiswa S1,  10 mahasiswa S2 dan empat  mahasiswa S3 di University of Cambridge.

         Dikatakannya mahasiswa Indonesia mengalami kesulitan untuk masuk Universitas di Cambridge karena persyaratan nilai IELTS yang tinggi (7,0), jadwal pendaftaran yang terlalu cepat, dan ketakutan calon mahasiswa untuk masuk ke universitas terbaik ini. Untuk itu diperlukan usaha yang sungguh sungguh untuk dapat memasarkan University of Cambridge ke Indonesia.

    ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/M019/M019) 01-07-2012 17:29:01

Tidak ada komentar: