Selasa, 17 Juli 2012

LOMBA ESAI

                KOMUNITAS INDONESIA DI BELANDA GELAR LOMBA ESAI

        London, 11/7 (ANTARA) - Komunitas Masyarakat Indonesia di Belanda mengadakan lomba esai bertajuk "Solusi  Untuk Jakarta" dalam rangka  memeriahkan Pilkada  DKI sekaligus mencarikan solusi bagi Jakarta yang memiliki berbagai masalah.

        Koordinator Panitia Lomba Esai dari Komunitas Indonesia di Belanda Bambang Rubianto kepada ANTARA London, Rabu mengharapkan lomba esai dapat memberikan masukan ril tentang bagaimana mengatasi berbagai masalah Jakarta. Lomba diikuti oleh kalangan intelektual, dosen dan mahasiswa yang berada di luar negeri.

        Dalam berbagai hal seperti tata kelola birokrasi dan pelayanan yang masih minim, tata ruang kota, sistem transportasi dan masalah-masalah klasik yang setiap tahun ada.

        Menurut Bambang Rubianto, lomba diikuti oleh 54 orang, 34 di antaranya mengirimkan esai yang layak diseleksidari berbagai belahan bumi di luar negeri, Eropa, Amerika, Asia dan Australia.

         Panitia di Utrecht Belanda mengumumkan pemenangnya, yaitu I Made Andi Arsana, Dosen dari Universitas Gadjah Mada yang sedang menempuh pendidikan doktoral di Universitas Wollonggong, Australia.

         I Made Andi Arsana dalam esainya mengangkat judul "Berkantor di Dunia Maya: Mengatasi Kemacetan Jakarta dengan Kebijakan Bekerja dari Rumah". I Made Andi Arsana menawarkan konsep penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengurai masalah kemacetan.

         Menurut dia, solusi untuk mengatasi kemacetan di Jakarta adalah dengan mengurangi aktivitas di jalan raya. Pengurangan aktivitas di jalan raya ini dilakukan dengan menekan kebutuhan untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain.

         Salah satu yang merupakan penyumbang terbesar aktivitas di jalan raya adalah mereka yang pergi ke dan pulang dari kantor setiap hari. Penduduk Jakarta pada siang hari bahkan bertambah secara signifikan hingga sekitar 30 persen akibat adanya arus perpindahan pekerja dari wilayah di luar Jakarta.

         Jika aktivitas di kantor bisa ditekan dan dipindahkan ke rumah masing-masing maka kemacetan akan berkurang dengan signifikan. Interaksi yang sebelumnya dilakukan dengan bertatap muka di kantor bisa dilakukan dengan bantuan internet.

         I Made Andi Arsana juga tidak saja menawarkan konsep tetapi menceritakan berbagai pengalaman dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang mengubah kantor fisik menjadi virtual office, orang berkantor tidak harus keluar rumah tetapi cukup de depan PC.

         Menurut I Made, menerapkan kebijakan berkantor di dunia maya ini harus didukung oleh perusahaan dan pemerintah melalui aturan yang relevan. Selain itu, membangun kebiasaan adalah yang juga sangat penting.

          Gagasan ini mungkin tidak akan mengatasi persoalan kemacetan Jakarta secara total tetapi ia meyakini akan bisa berkontribusi signifikan jika dikerjakan secara sinergis dengan program positif lainnya seperti pengaturan moda transportasi, parkir dan harga bahan bakar minyak (BBM).   ***3***
(T.H-ZG/B/S023/S023) 11-07-2012 15:29:26


Tidak ada komentar: