Selasa, 03 Juli 2012

WANDA HAMIDAH


                LEGISLATOR: JAKARTA PERLU BELAJAR DARI LONDON

           London, 2/7 (ANTARA) - Pemerintah Daerah DKI Jakarta perlu banyak belajar dari London dalam memberikan pelayanan publik khususnya transportasi kepada penduduknya dalam memberikan kenyamanan dan juga mengatasi kemacetan lalu lintas.

       Hal itu disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta Wanda Hamidah yang dikenal vokal dan gigih dalam menyuarakan aspirasi warga Jakarta dalam wawancara dengan ANTARA London, akhir pekan lalu.

        Kehadiran Wanda Hamidah di kerajaan Inggris dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai selebriti membawa obor olimpiade yang dilakukannya Minggu lalu atas undangan dari perusahaan Samsung.

        Ibu tiga orang anak yang bergabung dengan Partai Amanat Nasional itu usai melaksanakan tugasnya membawa obor olimpiade pada rute 081 di Bradford Road, Huddersfield pun meluangkan waktu untuk mengamati masalah pelayanan publik khususnya transportasi di kota London.

        Menurut Wanda, fasilitas bagi penyandang cacat dan orang tua di London sangat baik , sementara di tanah air, seperti Jakarta banyak yang sudah rusak dan diharapkannya pelayanan publik dapat lebih diperhatikan khususnya di Jakarta sebagai ibu kota negara.

        Selama beberapa hari di London, Wanda beserta sang putriya  berkeliling kota London dengan kendaraan umum seperti kereta api bawah tanah atau yang dikenal dengan underground atau tube dan berkunjung ke berbagai obyek wisata serta stadium sepakbola.

        Menurut Wanda Hamidah, London sangat memperhatikan kenyamanan bagi masyarakat penguna pelayanan transportasi umum seperti kereta api bawah tanah dan juga bus yang berwarna merah.

        "Saya memperhatikan betapa walikota London sangat memperhatikan kenyaman para penguna transportasi umum," ujar wanita yang sudah aktif di politik sejak usia muda.

        Menurut Wanda, sebenarnya Jakarta juga sudah memiliki rencana induk atau blue print untuk angkutan umum. Hanya saja belum ada pemimpin DKI yang bisa menyelesaikan.

        "Bukan masalah bisa atau tidak tetapi masalahnya mau atau tidak," ujar Wanda.

   
Pemda dimanja
   Anggota DPRD DKI Jakarta ini mengatakan selama ini DKI Jakarta dimanjakan oleh pajak kendaraan yang cukup besar yang membuat Pemda malas untuk melakukan perombakan dalam hal mengatasi pelayanan transportasi dan pelayanan publik khususnya dalam mengatasi kemacetan.

        Apalagi dalam hal keselamatan pejalan kaki sangat tidak diperhatikan, trotoar justru banyak digunakan oleh pedagang . Tidak seperti London pejalan kaki sangat dimanjakan dengan luas jalan yang cukup lebar bagi pejalan kaki seperti di pusat belanja semacam Oxford Street yang banyak orang lalu lalang.

        Selain itu, Wanda juga sangat tertarik dengan "system congestion charge" , pajak biaya kemacetan yang diberlakukan di London sejak 2003, bagi penguna kendaraan yang memasuki kota London.

        Ibu tiga orang anak yang bergabung dengan Partai Amanat Nasional menilai diterapkannya "system congenstion charge", telah memberikan pendapatan khusus bagi pemerintah daerah London dan juga mengatasi kemacetan di pusat kota.

        Bila saja hal ini dapat diterapkan di Jakarta tentunya kemacetan akan berkurang paling tidak kebijaksanaan "three in one" yang tidak sesuai dengan harapan bisa memberikan pemasukan bagi pemerintah kota.

        "Saya membutuhkan waktu dua sampai tiga jam di jalan untuk sampai ke kantor," ujar Wanda Hamidah yang mengharapkan para anggota DPRD yang melakukan studi banding ke London, dapat memberikan masukan dalam upaya mengatasi kemacetan lalu lintas di Jakarta yang sudah sangat parah.

   

                                                                                  Obor olimpiade

    Berbicara mengenai obor Olimpiade, Wanda Hamidah mengakui bahwa menjadi suatu kehormatan bagi dirinya bisa terpilih dan jutaan rakyat Indonesia membawa obor olimpiade.

        Dua bulan sebelum berangkat, Wanda Hamidah mengatakan setelah mendapat konfirmasi bahwa ia terpilih untuk membawa obor olimpiade bagaikan "My dream come true".

        Wanda Hamidah membawa obor olimpiade pada route 081 di Bradford Road, Huddersfield bersama Bambang Pamungkas pada rute 086 di kota satelit Huddersfield, Brighouse mengakui bahwa suatu kehormatan baginya bisa terpilih dari sekian juta rakyat Indonesia.

        Menurut Wanda, keterlibatannya sebagai pembawa obor olimpiade juga tidak lepas dari kiprahnya sebagai Ketua Yayasan Azzahra yaitu Yayasan Peduli Pendidikan, pemberian beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu.

        Diakuinya dalam menjalankan tugas sebagai pembawa obor olimpiade, Wanda Hamidah melakukan persiapan dengan melakukan olahraga yang intens dengan kombinasi antara yoga, renang, lari treadmill, dan basket.

        Wanda juga merasa kagum dengan kecintaan dan kebanggan warga Inggris  terhadap negaranya yang dapat dilihat dengan ribuan orang yang  menunggu berjam-jam sebelum acara pembawa obor olimpiade dimulai dengan atribut yang bercorak bendera Inggris yakni Union Jack antusias mendukung  pelari.

        Begitu pun saat ia mengadakan peninjauan ke stadium sepakbola, yang dinilainya sangat maju.

        "Bagaimana olahraga mau maju kalau sarana olahraganya tidak ada," ujar Wanda. Pembinaan untuk para atlet perlu dilakukan sejak dini. Kini tinggal pemerintah menyediakan sarana bagi masyarakat untuk melakukan olahraga.  ***3***
(ZG/b/a011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 03-07-2012 07:32:16

Tidak ada komentar: