Rabu, 27 Februari 2013

SWISS AKUI

MENTERI DALAM NEGERI SWISS AKUI POTENSI INDONESIA

London, 22/2 (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Swiss, Alain Berset memuji Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi yang besar dan mengajak perusahaan Swiss untuk berinvestasi di Indonesia guna menambah 70 perusahaan Swiss yang sudah mengakar di Indonesia.

Hal itu disampaikan Alan Berset dalam acara pembukaan pameran dagang MUBA 2013, yang diselenggarakan selama 10 hari dari tanggal 22 Februari hingga 3 Maret mendatang di Exhibition Centre Basel (Messe Bassel), Basel, Swiss , Jumat.

Dalam acara pembukaan yang menampilkan kesenian tarian Aceh Rapai Geleng yang dibawakan putra putri dari Sekolah Pembangunan Jaya pimpinan Linda Herlinda mendapat pujian dari Alain Berset.

Dalam acara pembukaan yang diadakan di Musikal Theater hadir sekitar 300 undangan khusus termasuk Dubes RI untuk Bern Djoko Susilo, Dubes PTRI Jenewa Triyono Wibowo, Dubes WTO Syafri A Baharuddin dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami dan wakil dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur, Asisten Perekonomian dan Pembangunan ir Hadi Prasetyo.

Lebih lanjut Alain Berset mengakui potensi Indonesia cukup besar dengan dengan 228 juta penduduk dan 17.000 pulau, dibandingkan Swiss yang mempunyai 7,9 juta orang dengan empat bahasa dan 26 kanton atau negara bagian.

Sementara itu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami kepada ANTARA London mengatakan merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena pada tahun 2013, Indonesia ditunjuk pihak penyelenggara menjadi Guest Country pada MUBA 2013.

Dikatakannya Paviliun Indonesia mempunyai kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai potensi besar produk, budaya dan kuliner, serta peluang investasi kepada masyarakat Swiss.

Paviliun Indonesia bertemakan ¿Remarkable Indonesia¿ merupakan hasil kerjasama Kementerian Perdagangan dengan KBRI di Bern, PTRI di Jenewa, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertemakan "Province of Charms", menempati area seluas 2.000 meter persegi pada Hall 1.1/B-50 Messe Basel.

Paviliun Indonesia akan menampilkan aneka produk dan jasa antara lain furniture & home decor, handicraft, fashion & lifestyle, pertunjukan kebudayaan, workshop membatik, kuliner Indonesia, dan one-on-one business matching dengan memfasilitasi 48 peserta yang terdiri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta 13 usaha kecil dan menengah dari Pemprov Jawa Timur, dan 37 perusahaan.

Sebagai salah satu pameran internasional produk konsumer terbesar dan tertua di Swiss, MUBA yang dibuka untuk masyarakat umum ini setiap tahunnya memamerkan aneka produk inovatif dan trendi dalam lahan seluas 75.000 meter persegi.

Publikasi media setempat yang begitu besar tertuju di sana tentu saja akan turut mengangkat Nation Branding Indonesia di mata masyarakat Swiss, ujarnya.

Swiss merupakan pasar potensial Indonesia dengan pendapatan domestik bruto perkapita nomor 15 dunia sebesar 43, 4 ribu dollar AS, sementara neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss dalam lima tahun terakhir selalu mengalami defisit bagi Indonesia.

"Hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia dengan memperluas pasar non-tradisional ke Swiss dan negara sekitarnya," demikian Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami.

Sementara itu Dubes RI untuk Bern Djoko Susilo mengatakan partisipasi Indonesia sebagai partner country penyelenggaraan pameran dagang yang sudah berlangsung sejak tahun 1917 merupakan upaya menembus pasar tiga negara sekaligus yaitu Swiss, Jerman dan Perancis. Hal ini dimungkinkan dengan letak strategis kota Basel yang berada di antara ketiga negara. ***3***
ZG)
(T.H-ZG/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 22-02-2013 23:36:42

Tidak ada komentar: