Rabu, 27 Februari 2013

SWISS


SWISS GEMARI WARISAN BUDAYA INDONESIA

Basel, 26/2 (ANTARA) - Masyarakat Swiss hingga kini masih menggemari berbagai produk organik warisan budaya Indonesia seperti teh bercita rasa rempah-rempah, kopi luwak, vanili, jahe, temulawak, kunyit, dan zedoary (kunyit putih), gula semut, dan berbagai bumbu dapur yang sudah dikemas modern.

Hal ini terlihat dengan banyaknya pengunjung memenuhi stand ¿Javara, artisanal, natural dan organics¿ untuk mencicipi minuman seperti brandrek serta makanan kecil seperti sagon dalam pavilion Indonesia pada pameran dagang MUBA 2013, yang diselenggarakan selama 10 hari hingga 3 Maret mendatang di Exhibition Centre Basel (Messe Bassel), Basel, Swiss.

Keikutsertaan Javara pada pameran dagang MUBA yang dalam penyelenggaraan Indonesia menjadi guest country merupakan tes pasar serta membangun branding dalam upaya menembus pasar Eropa, ujar pendiri dan pimpinan Javara, Helianti Hilman kepada ANTARA London, Senin.

Berbagai produk Javara sebelumnya telah dipromosikan di Toserba tingkat atas di Swiss "Globus" yang mempunyai 16 jaringan tersebar di berbagai kota besar Swiss dalam acara pekan promosi Indonesia yang berlangsung selama tiga bulan tahun 2012.

Dikatakannya upaya untuk menembus pasar Eropa memerlukan strategi khusus dengan mengedepankan nilai nilai sejarah warisan budaya dengan dikemas secara modern ditata apik dan bernuansa etnik, ujar wanita lulusan Kings College University of London.

Menurut Helianti Hilman, Indonesia kaya dengan berbagai produk yang berpotensi masuk ke pasar Eropa , namun demikian diperlukan kejelian dalam membaca citra rasa konsumen dunia.

"Kecenderungan masyarakat Eropa maupun dunia saat ini kembali kepada produk natural yang seminimal mungkin tidak mengunakan bahan kimia dalam proses pengolahan," ujarnya.

Keseriusan Javara yang berdiri sejak empat tahun lalu dan telah menciptakan sekitar 800 jenis produk andalan termasuk beras merah, mie dengan bercitra rasa sayuran dan makanan olahan tanpa tambahan pengawet atau bahan kimia lainnya.

Melalui PT. Kampung Kearifan Indonesia (KKI), Javara berhasil menggandeng lebih 700 komunitas lokal atau 50 ribu petani lokal dari seluruh Indonesia yang hasil kerja dan karya mereka dikemas cantik dalam merek Javara.

Diharapkan dengan keikusertaan dalam pameran dagang MUBA dapat menyeimbangkan nilai ekspor Indonesia ke Swiss dan produk tradisonal warisan budaya Indonesia berhasil menembus pasar dunia. (ZG)
(T.H-ZG/B/M. Taufik/M. Taufik) 26-02-2013 07:38:14



Tidak ada komentar: