Rabu, 22 Januari 2014

MENDIKBUD

PEMERINTAH JAMIN KURIKULUM 2013 TETAP JALAN

London, 20/1 (Antara) - Mendikbud Mohammad Nuh menjamin program Kemdikbud khususnya Kurikulum 2013 akan terus berlanjut meskipun pemerintahan akan segera berganti.

Hal itu diungkapkan Menteri Mohammad Nuh saat berdialog dengan para pelajar Indonesia di Inggris yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) UK yang diadakan di gedung KBRI London, Minggu malam.

Adanya kesan setiap berganti menteri juga akan berganti kurikulum menjadi perhatian para pelajar Indonesia di Inggris tergabung dalam PPI UK.

Dalam berdialog dengan menteri yang disiarkan secara langsung oleh PPI UK , Menteri Mohamad Nuh menjamin Kemdikbud akan menjaganya dari tiga aspek, yaitu rasionalitas, anggaran, dan membangun dukungan publik.

Dikatakannya kurikulum bahasa Inggris yang dihapus juga menjadi perhatian para pelajar yang dijelaskan Mendikbud bahwa bahasa Inggris memang sebelumnya tidak ada dalam kurikulum. "Bahasa Inggris dihapuskan di SD. Padahal dari dahulupun tidak ada pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan di SD," ujarnya.

Dalam Kurikulum 2013 hanya mencantumkan pelajaran yang wajib, kalaupun ingin menambahkan Bahasa Inggris, bisa disesuaikan dengan keunikan sekolahnya.

Berbagai aspek pembentukan sikap dalam kurikulum pendidikan juga disoroti oleh peserta dialog yang dijelaskan Mendikbud, pada dasarnya semua mata pelajaran dapat membentuk karakter peserta didik. Lagi pula pendekatan yang ditempuh dalam penyusunan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar adalah keutuhan antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan, ujarnya
Sebelumnya Mendikbud menjelaskan mengenai situasi pendidikan di Tanah Air yang dikatakannya ada tiga penyakit sosial yang membebani bangsa Indonesia, yaitu kemiskinan, kekurangan pengetahuan, dan ketertinggalan peradaban.

"Dari sudut pandang pendidikan, ketiga penyakit sosial ini bisa diatasi dengan pendidikan," ujarnya.

Untuk itulah Kemdikbud memberikan beasiswa Bidikmisi kepada lulusan SMA/sederajat dari keluarga tidak mampu dengan prestasi akademik yang memadai.

"Banyak bukti yang menunjukkan orang sukses dan kaya sekarang, dulunya mereka adalah miskin. Karena mereka terus sekolah hingga perguruan tinggi, maka terputuslah mata rantai kemiskinannya," ujarnya.

Menurut Mendikbud, hingga semester kedua tahun 2014 sudah ada 150 ribu lebih peserta bidikmisi. Di antara mereka ada yang indeks prestasi kumulatifnya mencapai 4. "Untuk mereka yang IPK nya bagus, dapat melanjutkan bidikmisinya hingga S2 dan S3 baik di dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.

Menanggapi pertanyaan peserta mengapa biaya pendidikan di Indonesia mahal, Mendikbud menjelaskan bantuan operasional bukan hanya untuk SD, SMP, dan SMA dalam bentuk BOS, tetapi juga untuk perguruan tinggi dalam bentuk BOPTN.

Selain itu para pelajar Indonesia juga menyoroti masalah beasiswa terutama ketika studi sedang berlangsung, namun biayanya kurang. Untuk ini, Mendikbud bukan hanya memberi solusi bagi mahasiswa di Inggris, tetapi juga di Rusia, Iran, dan Yaman
Sementara itu Atase Pendidikan KBRI London T.A. Fauzi Sulaiman secara terpisah mengatakan bahwa banyak pertanyaan mengenai kulikulum dapat dijawab dengan baik oleh Mendikbud. Diharapkannya adanya kesimpangsiuran berita sebelumnya sudah terjawab dan diharapkannya Kurikulum 2013 dapat dilaksanakan dengan baik di semua jenjang pelaksana agar hasilnya maksimal.

Kehadiran Mendikbud bersama Dirjen Pendidikan Tinggi Djoko Santoso, dan Staf Ahli Mendikbud Bidang Sosial dan Ekonomi Pendidikan Taufik Hanafi serta Kepala Pusat Informasi dan Humas Ibnu Hamad, di London untuk menghadiri Education World Forum (EWF) 2014 yang berlangsung, Senin. Dalam forum yang diikuti para menteri dari berbagai negara itu Mendikbud akan menyampaikan kondisi perkembangan pendidikan Indonesia. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 20-01-2014 14:40:35

Tidak ada komentar: