Rabu, 08 Januari 2014

NEW YEAR


MAHASISWA INDONESIA DI LONDON MERIAHKAN PESTA KEMBANG API

Oleh Zeynita Gibbons

London, 1/1 (ANTARA) - Para mahasiswa Indonesia di London, Inggris, turut meramaikan pesta kembang api pada pergantian tahun 2014 yang dipusatkan di sepanjang sungai Thames, Westminster, London, Selasa (31/12) malam hingga Rabu dinihari.

Dengan hitungan mundur tepat pukul 00.00 waktu setempat pertunjukan kembang api yang spektakuler membahana di atas Kota London yang dipenuhi masyarakat yang datang dari berbagai negara, termasuk mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Inggris.

"Serunya menikmati kembang api di London," ujar Haikal Bekti Anggoro, mantan Ketua PPI UK kepada ANTARA London, Rabu dini hari.

Dikatakannya, jutaan manusia memadati jalan-jalan di pinggir sungai Thames untuk menyaksikan pergantian tahun ini.

Lampu-lampu malam dari London Eye, Big Ben, London Bridge, House of Parliament menemani pengunjung yang menanti kembang api sejak Selasa (31/12) pukul lima sore, ujarnya.

Menurut Haikal, meskipun cuaca menusuk tujuh derajat Celcius, semakin malam semakin banyak orang memadati pusat London.

Tepat pukul 10 malam, Walikota London Boris Johnson menyampaikan pidatonya yang menggunakan proyektor raksasa yang disorot ke salah satu gedung terbesar di London.

"London selalu kota nomor Satu. Tahun ini kita menjadi yang pertama yang memiliki kembang api, tidak hanya warna-warni, tapi juga harum bunga dan buah-buahan!," ujar Boris Johnson.

Tahun ini dicoba untuk pertama kalinya kembang api yang sebenar-benarnya "kembang", yaitu harum.

Sambil menunggu berjam-jam, para pengunjung juga menari mengikuti irama yang menghentak dari Live DJ dari stasiun radio BBC.

Dari jutaan manusia, nampak beberapa kumpulan warga negara Indonesia yang didominasi mahasiswa yang telah menantikan pesta kembang api London yang salah satu yang terbaik di dunia.

Menurut Haikal, sebagian mahasiswa Indonesia berkumpul di dekat Big Ben, sebagian di zona Embankment, zona South Bank, dan di Westminster.

Walaupun sempat gerimis, para pengunjung tetap bertahan. Beberapa mengeluarkan payung, namun mayoritas rela berbasah-basahan.

Ramero Forester Carlo, mahasiswa asal Pekalongan, dengan semangat menantikan pergantian tahun di London.

"Biarpun berdesak-desakkan, saya rela menanti!" ujar Carlo penuh semangat.

Carlo hadir bersama puluhan teman-teman mahasiswa Indonesia yang tidak kalah antusiasnya menyongsong pengantian tahun baru.

Sementara itu mahasiswi Indonesia lainnya, Fibria Heliani asal Bekasi nampak begitu gembira berfoto bersama untuk mengenang pergantian tahun ini.

"Kapan lagi tahun baruan di London. London tahun baru pecah 'abis!'," ujar Fibria Heliani.

Pesta kembang api di kota London diakhiri dengan menyanyikan lagu Auld Lang Syne yang dinyanyikan oleh penonton sambil bergandengan tangan.

Menurut Haikal, setelah pesta kembang api yang dipancarkan dari London Eyes, kincir angin raksasa itu, ternyata memang sedikit-sedikit tercium aroma "kembang" dari kembang api di London.

Walaupun pilihan musiknya tidak sebagus tahun lalu, karena musik Inggris tidak meraih prestasi sebanyak 2012, namun antusiasme penonton tetap tinggi, ujarnya.

Sepanjang pengantian tahun transport di kota London seperti bus, kereta api bawah tanah yang sering disebut dengan Tube atau underground dan DLR, serta kereta api luar kota National Rail services in Greater London beroperasi sepanjang malam sampai pukul 4.30 gratis.

(T.H-ZG/B/A. Mujayatno/A. Mujayatno) 01-01-2014 08:53:11


Tidak ada komentar: