Sabtu, 18 Januari 2014

RUSIA



MAHASISWA DI RUSIA TERIMA BEASISWA "TOP UP"

      London, 13/1 (ANTARA) - Tidak kurang dari 75 mahasiswa Indonesia jenjang studi S2 dan S3 mendapatkan beasiswa "top up" dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Indonesia dan delapan diantaranya mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di St Petersburg, Rusia.

     Program beasiswa "top up" yang cukup unik diberikan  LPDP kepada mahasiswa yang sedang studi jenjang S2 dan S3 yang untuk pertama kalinya diberikan kepada mahasiswa Indonesia di Rusia, ujar Ketua PPI St Petersburg dr Dennis Ardianto di London, Senin.  
Dennis Ardianto yang mendalami studi spesialisasi kulit dan kelamin (kecantikan) di St Petersburg State Pediatric Medical University menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada LPDP, Kementrian Keuangan RI, Kementrian Pendidikan RI, dan  KBRI yang peduli dengan mahasiswa  yang sedang studi di Rusia.

     Dikatakannya kedelapan mahasiswa yang menerima beasiswa top up  di kota St Petersburg bertemu perwakilan LPDP yang diwakili Fahdiansyah Putra, Analis Dana Riset dan Adam Rachmat , Asisten Analis Dana Kegiatan Pendidikan didampingi Minister Counsellor bidang Pensosbud Yul Edison.

     Menurut Dennis Ardianto, beasiswa  merupakan wujud realisasi nyata dari pembicaraan Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri dan  Mentri Pendidikan  Mohammad Nuh saat berdiskusi dengan Mahasiswa Indonesia di St Petersburg, Rusia September  lalu mengikuti delegasi Presiden RI dalam pertemuan puncak G-20.

     Besar beasiswa yang diberikan adalah sebesar  300 dolar AS per bulan untuk masing-masing mahasiswa. Beasiswa dinamakan beasiswa "top up" atau beasiswa tambahan membantu menunjang kehidupan  mahasiswa yang menjalani studinya.

     Mahasiswa Indonesia di Rusia sangat bersyukur dan berterimakasih dengan adanya realisasi bantuan nyata dari pemerintah Indonesia yang begitu peduli kepada para anak bangsa yang berada di luar Indonesia untuk menjalani studinya.

     Hal ini sehubungan juga dengan biaya hidup yang cukup tinggi di Rusia dan tidak adanya kemungkinan mahasiswa asing untuk bekerja sambilan karena peraturan Negara ini tidak mengijinkan mahasiswa asing untuk bekerja, ujarnya.

     Dennis Ardianto, mengakui sebagai salah satu penerima beasiswa "top up" merasakan adanya tambahan semangat untuk belajar lebih giat lagi demi membangun nusa dan bangsa Indonesia tercinta setelah studi di Rusia ini selesai.

     Selain beasiswa ¿top up¿ ini LPDP yang berdiri pada tahun 2012 ini juga menawarkan beasiswa reguler bagi mahasiswa Indonesia yang bekeinginan melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister dan Doktor.

     LPDP adalah suatu Badan Layanan Umum Indonesia yang bertujuan menyiapkan pemimpin masa depan Indonesia dan memberikan banyak keistimewaan dibandingan beasiswa lainnya.

     "Saya berharap agar informasi mengenai LPDP ini bisa lebih diketahui banyak teman teman di tanah air Indonesia. Bagi yang berminat mengetahui informasi lebih lanjut bisa dilihat di situs web LPDP yang beralamat di http://www.lpdp.depkeu.go.id ," ujarnya.

     Dikatakannya suatu kebangaan tersendiri bisa menerima beasiswa "top up" dari LPDP dan juga Rusia menjadi Negara pertama bagi pelajar Indonesia yang mendapatkan beasiswa itu.

     "Kami berharap agar bisa memanfaatkan kesempatan baik ini dan kelak bisa menggunakan ilmu yang kami dapatkan di negri seberang untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju dalam segala bidang," kata Dennis Ardianto.

    ***3*** (ZG) 

(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 13-01-2014

Tidak ada komentar: