Sabtu, 18 Januari 2014

PAUD


PPI SWEDIA GELAR DISKUSI WAJAH PAUD

              London, 14/1 (ANTARA) - Bermain adalah  utama di dalam kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Swedia karena dari bermain anak belajar mengenai nilai-nilai dasar seperti kejujuran, kemandirian, kepercayaan diri, kerja sama, toleransi dan menghargai orang lain sedini mungkin.

             Hal itu diungkapkan psikologi anak di University of Gothenburg, Swedia, Siti Alwania Forssén, dalam diskusi bertema "Melihat Wajah Pendidikan Anak Usia Dini di Swedia" di kampus Chalmers University of Technology, Swedia.

             Diskusi digelar pelajar Indonesia (PPI)  Swedia Wilayah Gothenburg dan Borås, kata pengurus PPI Gothenburg, Afrina Laksmiarti,kepada Antara London, Selasa.

             Siti Alwania Forssén mengatakan di Swedia, anak-anak usia dini tak melulu bermain didalam kelas. Mereka menelusuri hutan, mengunjungi museum atau piknik di taman kota. Jika cuaca dingin tak begitu ekstrim, mereka bermain dengan gumpalan salju tebal yang menutupi hamparan pasir halus di playground sekolah.

              Dikatakannya saat beraktivitas di luar sekolah, anak-anak berpakaian lengkap sesuai dengan musim dan menggunakan rompi khusus sambil memegang sebuah tali panjang didampingi oleh guru-gurunya sambil berjalan dengan tertib.

            Bermain adalah kunci utama didalam kurikulum PAUD di Swedia. Dari bermain, mereka belajar mengenai nilai-nilai dasar seperti kejujuran, kemandirian, kepercayaan diri, kerjasama, toleransi dan menghargai orang lain sedini mungkin. Mereka pun mengenal konsep persamaan gender yang melekat pada masyarakat Swedia," ujar Siti Alwania Forssén yang akrab disapa Kak Wawa.

             Menurut Kak Wawa  begitu panggilan akrab warga Indonesia yang sudah malang melintang hidup di Gothenburg, saat ini, PAUD di Swedia dikembangkan berdasarkan kurikulum nasional tahun 1998 yang direvisi tahun 2010 , dengan fondasi dasar mengenai pendidikan anak yang telah dibangun sejak 1980-an.  
        Kurikulum nasional tersebut harus diikuti, baik oleh sekolah PAUD publik (berbasis bahasa Swedia) maupun privat (international preschool).

            Namun, dalam membentuk kerangka kerja, setiap pemerintah kota dengan mengikutsertakan pihak sekolah dan aspirasi masyarakat bebas menentukan di wilayahnya masing-masing dengan tetap mengikuti nilai-nilai dasar, tujuan nasional dan panduan pengembangan PAUD yang  disusun Parlemen (Swedish Riksdag) dan Pemerintah Pusat.

           Setiap anak yang berusia 1-6 tahun berhak mengikuti PAUD, namun bersifat tidak wajib.

           Partisipasi anak dalam sekolah PAUD pada dasarnya bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Swedia, dengan mempertimbangkan kebutuhan anak (misalnya bersosialisasi, melatih kemampuan verbal dan motorik, dan  lain-lain) dan kebutuhan orangtua yang bersekolah atau bekerja.

          Menurut situs resmi kantor Pemerintah Swedia, tercatat pada tahun 2012 lebih dari 84 persen anak-anak usia dini di Swedia telah mengikuti PAUD.

    ***3*** (ZG)

(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 14-01-2014 07:41:31

Tidak ada komentar: