Kamis, 26 Maret 2015

ASEAN

PERLUNYA STANDARISASI HADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

     Oleh Zeynita Gibbons
   London, 10/3 (Antara) - Perlu adanya standarisasi antar negara ASEAN untuk menyetarakan standar pendidikan, kesehatan, regulasi dan sebagainya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

        Deputi Koordinator untuk Warwick ASEAN Conference 2015 Riza Septama Putra kepada Antara London, Selasa mengatakan pemahaman itu terungkap dalam Warwick ASEAN Conference 2015 yang diikuti sekitar 550 peserta dari perwakilan kedutaan, negara ASEAN, yang digelar di Birmingham Repertory Theatre pada akhir pekan lalu.

        Riza Septama Putra mengatakan  Warwick ASEAN Conference bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi setiap warga ASEAN dan Non-ASEAN untuk mengenal lebih jauh mengenai negara-negara ASEAN dan menjalin semangat kebersamaan antar warga ASEAN.

        Acara yang merupakan kolaborasi antara enam komunitas pelajar ASEAN di Universitas Warwick, termasuk Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Warwick, dibuka Dubes Malaysia untuk Britania Raya, Dato¿ Ahmad Rasidi Hazizi, selaku perwakilan dari Duta Besar ASEAN di London hal ini mengingat Malaysia menduduki kursi Ketua ASEAN untuk tahun 2015.

         Dalam konferensi pelajar ASEAN pertama di Inggris, difokus pada isu- isu ASEAN, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Dato Ahmad Rasidi Hazizi mengatakan  ASEAN harus menguatkan segala kapasitasnya untuk menjadi pemain global di masa yang akan datang.

        Acara ini dilanjutkan dengan video telecast bersama, CEO AirAsia Group, Tony Fernandes yang menyapa peserta serta menjawab pertanyaan tentang kesiapan negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

        Konferensi yang bertema  "Road to ASEAN Economic Community 2015: Integration and Impact" bertujuan sebagai wadah perbincangan untuk para delegasi yang berasal dari pelajar, kedutaan besar, akademisi,praktisi bisnis dan pelaku pemerintahan mengenai isu regional ASEAN, terutama mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN yang rencananya akan dimulai Desember 2015.

        Para pembicara dalam konferensi ASEAN diantaranya  mantan Deputi Sekjen ASEAN untuk ASEAN Political-Security, sekaligus Duta Besar Laos untuk Britania Raya,Sayakane Sisouvong, Mantan Menteri Keuangan Thailand, Korn Chatikavanij,  Kepala penasihat Ekonomi untuk Mayor of London,Dr. Gerard Lyons, juga hadir Perwakilan Bank Indonesia London dan PPI Inggris.

        Pembicara lainnya Direktur Saw Swee Hock Southeast Asia Center di London School of Economics and Political Science, (LSE) Professor Danny Quah serta Professor Duncan McCargo dan Presiden European Association of Southeast Asian Studies (EuroSEAS), organisasi studi Asia Tenggara,  juga turut terlibat dalam diskusi mengenai iklim politik ASEAN.

       Dalam konferensi itu juga dibahas masalah perbatasan antar negara ASEAN dan dengan negara lain, seperti dengan China, serta pandangan soal masa depan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan datang.

        Presiden Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, Dr. Dessy Irawati, ikut serta dalam diskusi yang membahas masalah  sosio-kultural bersama Dr. Janet Cochrane,  Alice M. Nah, dan Sinapan Samydorai  yang kerap menjadi masalah sosiokultural di kawasan ASEAN, terutama masalah pekerja dan imigrasi.

         Ia menegaskan ASEAN harus mulai mengandalkan Ekonomi Kreatif melalui Knowedge Economy 2.0 sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.

         Dubes  Indonesia Hamzah Thayeb didampingi Dubes Brunei, Malaysia, Laos serta perwakilan dari negara-negara ASEAN lainnya yang ada di London juga hadir, menandai kolaborasi antar kedutaan dalam mendukung konferensi ini.

        Sementara itu Ketua PPI Warwick. Alden Iswanto, mengatakan keberhasilan konferensi ASEAN akan menjadi titik awal  terciptanya sebuah wadah agar pelajar-pelajar ASEAN bisa  saling mengenal satu sama lainnya.

        Dengan diadakannya konferensi ini, diharapkan akan lebih banyak lagi kolaborasi antar pelajar ASEAN di Britania Raya. "Kami sadar pentingnya untuk para calon pemimpin ASEAN, terutama para pelajar, untuk kenal dan paham tentang ASEAN dan isu-isu regional yang terjadi," ujarnya.

        Riza Septama  Putra,  perwakilan PPI Warwick , siswa S1 Ekonomi tahun kedua Universitas Warwick mengatakan para ketua dari perhimpunan pelajar ASEAN di Universitas Warwick mengharapkan conference yang  membawa nama ASEAN bisa lebih dikenal, tidak hanya diantara warga ASEAN, tetapi juga masyarakat di Inggris dan Eropa.

        Dikatakannya  tanpa disadari negara-negara ASEAN sudah semakin terhubung, apalagi mengingat derasnya arus globalisasi dan integrasi kawasan, seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

        Konferensi yang pertama kali dilaksanakan ini telah mendapatkan banyak pujian dari pembicara maupun para delegasi sehingga komite acara semakin yakin untuk menghadirkan kembali Warwick ASEAN Conference untuk menjadi acara rutin tahunan sebagai network platform bagi pelajar ASEAN dan ASEANist di Britania Raya.

    ***2**

(T.H-ZG/B/P.H. Prabowo/P.H. Prabowo) 10-03-2015 07:30:52

Tidak ada komentar: