Senin, 30 Maret 2015

BELANDA

KBRI: BELANDA PASAR POTENSIAL PRODUK MAKANAN INDONESIA

     Oleh Zeynita G
   London, 30/3 (Antara) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Belanda mengungkapkan produk makanan Indonesia mempunyai pasar potensial di Belanda dan negara-negara sekitarnya seperti Belgia dan Jerman.

        "Peminat produk makanan Indonesia seperti mi instan, kopi, bumbu jadi dan berbagai makanan kecil tidak hanya orang-orang Indonesia dan Asia, tetapi juga masyarakat Belanda," kata Minister Counselor KBRI Denhaag, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Senin.

        Ia menyebutkan saat ini nilai transaksi produk makanan Indonesia di kawasan itu sekitar lima juta euro per tahun.

        Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo mengatakan KBRI Den Haag terus mendorong masuknya produk-produk Indonesia ke Belanda.

        Oleh karena itu KBRI secara pro aktif terus melakukan pendekatan ke berbagai perusahaan yang mengimpor berbagai produk dari Indonesia, termasuk pengimpor produk makanan.

        Ibnu Wahyutomo mengungkapkan hal itu saat  bertemu dengan Direktur Lucullus, Ryk Verhoog, perusahaan pengimpor makanan Belanda dari Indonesia.

        Pada kunjungan ke perusahaan yang bermarkas di kota Leiden, Ibnu juga mengulurkan tangan untuk membantu sekiranya perusahaan tersebut mengalami masalah. Hal itu dilakukan untuk terus mendorong masuknya berbagai produk dari Indonesia ke Belanda.

        Menurut Verhoog, produk makanan dari Indonesia mempunyai pasar yang baik di Belanda dan negara sekitarnya seperti Belgia dan Jerman. Nilai transaksi yang dilakukan perusahaan tersebut, khusus untuk impor dari Indonesia, sekitar lima juta Euro per tahun.

        Ia mengatakan produk andalan yang disukai adalah mi instan, kopi, bumbu jadi dan berbagai makanan kecil. Menurutnya, peminat produk Indonesia ini tidak hanya orang-orang Indonesia dan Asia, tetapi juga masyarakat Belanda.
   Verhoog menyampaikan  kendala yang dihadapi perusahaan  adalah adanya perbedaan budaya dalam berdagang. Sebagai contoh Verhoog mengeluhkan komunikasi yang kurang lancar dengan beberapa perusahaan makanan yang dihubungi. Selain itu kurs mata uang yang tidak stabil juga menjadi kendala.

        Untuk lebih mempromosikan produk Indonesia di Belanda, Ibnu menawarkan  kepada Lucullus untuk berpartisipasi di berbagai kegiatan yang dilakukan KBRI Den Haag, seperti acara Taste of Amsterdam, ajang promosi makanan untuk para pelancong kelas menengah, dan Pesta Rakyat yang merupakan acara tahunan KBRI Den Haag yang akan diadakan September 2015. ***3***(ZG)



(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 30-03-2015 11:41:21

Tidak ada komentar: