Kamis, 27 September 2018

YUNANI




DUA PERUSAHAAN INDONESIA BERPAMERAN DI YUNANI
Oleh Zeynita Gibbons

London, 15/9 (Antara) - Dua perusahaan dari Indonesia, Batik Dara Baro dan Tunas Baru Lampung, mengikuti Thessaloniki International Fair (TIF) di Helexpo Thessaloniki, Yunani.

TIF ke-83 berlangsun hingga 16 September dan merupakan pameran terbesar di Yunani dan terpenting di Eropa Tenggara untuk semua bidang bisnis, demikian Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Athena, Kristina Natalia kepada Antara London, Sabtu.

Dubes RI untuk Yunani Ferry Adamhar mengatakan, kehadiran Indonesia di TIF bertujuan untuk memberi kesempatan kepada pengusaha memperkenalkan produka selain mencari peluang bisnis yang diharapkan akan berdampak positif pada perekonomian Tanah Air.

Pameran yang dibuka Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras diikuti beberapa negara lain. Selain Indonesia juga ada peserta dari Siprus, India, Portugal, Bulgaria, Polandia, Luksemburg, Iran, Rumania, Rusia, Taiwan, Vietnam, Uzbekistan, Turki, Macadonia, Bangladesh, Tiongkok, Mesir, Italia dan Bulgaria.

Amerika Serikat yang tahun ini sebagai negara kehormatan membawa 60 perusahaan besar, diantaranya, Facebook, Google, Intel, HP, Oracle, Microsoft, Lockheed Martin, disusul India yang akan menjadi negara kehormatan tahun depan, serta Tiongkok yang menjadi negara kehormatan tahun lalu.

Keikutsertaan Indonesia dalam TIF untuk memperkenalkan produk, khususnya batik yang diakui UNESCO tahun 2009 sebagai "Intangible Cultural Heritage of Humanity." Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan produk palm oil dari PT Tunas Baru Lampung.

Pemilik serta desainer batik Dara Baro, Dimita Agustin Jacob dan Muhamad Husni Thamrin menyatakan. ingin mengetahui desain, warna dan material yang disukai masyarakat Yunani sekaligus bertemu mitra bisnis dengan harapan dapat menembus pasar Yunani.

Perusahaan berlokasi di Bintaro sejak tahun 2005 produknya dipasarkan di Sogo Department Store dan Galeries Lafayette Jakarta.

Paviliun Indonesia yang difasilitasi KBRI di Athena sejak dibuka dikunjungi pengusaha dan masyarakat Yunani maupun dari negara lain, di antaranya, Dubes Luksemburg untuk Yunani, Monsieur Paul Alphons Steinmetz.

Pengunjung menyatakan, kekagumannya mengenai keunikan desain dan warna produk Dara Baro. Namun, menjadi perhatian adalah mengenai bahan dasar digunakan Dara Baro dari polystyrene, sementara di Yunani, konsumen lebih menyukai busana bahan katun maupun silk.

Salah satu pengunjung dari Amerika pernah ke Indonesia yang tengah berlibur di Thessaloniki, Katlin Waters mengakui Indonesia adalah negara yang luar biasa dengan disain busana yang unik dan ekstrem seperti batik, setiap daerah memiliki karakteristik berbeda.

Menurut Data statistik Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan RI pada tahun 2017 sejumlah indikator perdagangan RI-Yunani mencapai nilai tertinggi kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu nilai total perdagangan (280,93 juta dolar AS), ekspor (181,48 juta dolar AS, impor (99,45 juta dolar AS) surplus neraca perdagangan di pihak Indonesia (88,03 juta dolar AS).

Selain itu tren beberapa indikator perdagangan kedua negara untuk periode 2013-2017 melebihi capaian nasional, yakni total perdagangan (1,30 peersen vs -4,71 persen), ekspor (2,95 persn vs -3,43 persen) dan impor (-1,58 persen vs -6,01 persen).  
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Yunani adalah kelapa sawit, kertas, alas kaki, palm kernel dan cerutu. Sementara produk yang paling banyak diimpor dari Yunani ialah kapas, kertas bekas, tinta cetak, tembakau dan teropong.

Pada periode 2013-2017, terdapat 128 trending produk ekspor Indonesia ke Yunani, dengan tren pada kisaran 0,20 persen-534,74 persen.

Komoditas ekspor ke Yunani dengan trend tertinggi adalah bagian lampu dan alat kelengkapan lampu, setelan baju katun, kerangka kayu, dan busana wanita.***4****
(T.H-ZG/C/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie) 15-09-2018 07:54:28



Sent from Yahoo Mail for iPhone

Tidak ada komentar: