Kamis, 02 Desember 2010

SALJU INGGRIS

SALJU MASIH LUMPUHKAN INGGRIS RAYA

London, 4/12 (ANTARA) - Beberapa hari ini, Inggris mengalami hujan salju yang membuat transportasi negara itu terhambat dan membuat penerbangan di berbagai bandara serta stasiun kereta api dibatalkan.

Bahkan beberapa sekolah terpaksa meliburkan murid muridnya. Mahasiswa Indonesia juga tidak dapat ke kampus dan para pekerja pun bolos, sedang mereka yang berencana bepergian harus mengurunkan niatnya.

Temperatur sepanjang Kamis di beberapa wilayah, antara lain di bagian utara Pulau Inggris, membeku sampai -14C yang. Bila berlanjutnya hingga hari ini, ketebalan salju diperkirakan bisa mencapai 30 cm.

Badan meteorologi memperkirakan temperatur bisa anjlok sampai -25C hingga -20C di beberapa wilayah Skotlandia.

Kepolisian Inggris menganjurkan agar orang tidak usah bepergian jika tidak diperlukan, khususnya di kawasan yang terkena hujan salju lebat, seperti Skotlandia dan beberapa kawasan di sebelah utara Inggris.

Bandara Gatwick ditutup hingga Jumat karena salju turun setebal 15 cm. Bahkan di beberapa tempat di sekitar bandara Gatwick, Surrey, salju mencapai 25 cm.

"Kami berupaya semaksimal mungkin agar bisa kembali beroperasi," kata juru bicara bandara Gatwick.
Peringatan tentang salju yang masih akan turun dikeluarkan di Skotlandia serta beberapa wilayah lain, antara lain London, Yorkshire, serta di Inggris utara maupun kawasan barat daya dan timur laut.

Sementara layanan kereta api Eurostar yang menghubungkan London dan Brussel membatalkan sebagian layanannya termasuk dari London ke Paris.

Menurut BBC, lebih dari 250.000 anak sekolah Skotlandia diliburkan dan beberapa di antaranya mungkin akan ditutup hingga akhir pekan ini.

Diperkirakan sekitar 1.500 dari total 2.722 sekolah ditutup karena salju yang datang lebih awal tahun ini dibanding tahun sebelumnya.

Tidak berpengaruh
"Alhamdulillah salju yg melanda Inggris tidak mempengaruhi kinerja KBRI," ujar Sekretaris I KBRI London, Novan Ivanhoe Saleh, kepada ANTARA London, Jumat.

Dikatakannya kegiatan berjalan seperti biasa dan para staf juga tetap ke kantor, kecuali ada beberapa yang tinggal di pinggir London agak terlambat karena gangguan transportasi.

Sekretaris Tiga KBRI London, Billy Wibisono, mengatakan di tengah hujan salju yang menyelimuti London dan hampir seluruh bagian Inggris, KBRI London terus aktif dalam melakukan pelayanan masyarakat dan menjalankan roda hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.

Sebagai contoh, beberapa staf KBRI yang tinggal di daerah selatan dimana hampir tidak ada transportasi publik yang jalan, tetap berjuang untuk datang ke KBRI untuk menjalankan tugasnya.

Selain itu, kantin KBRI menjadi tempat pertemuan dan silaturahmi antar masyarakat Indonesia sambil menikmati sop ayam hangat dan empal daging tetap buka.

Beberapa staf dari kedutaan lain di sekitar KBRI yang menikmati santapan yang dihidangkan di kantin KBRI, ujar Billy.

Dikatakannya walaupun matahari hampir tidak terlihat seharian, namun suasana London menjadi semakin indah dengan lapisan tipis salju yang menyelimuti kota metropolitan itu, khususnya di Grosvenor Square depan KBRI London.

Sementara itu, WNI yang tinggal di Inggris dan ibu tiga putra yang masih sekolah yang di daerah Enfield, London, Dian Pangestuti Neilson, mengakui bahwa ia sudah buru buru menyiapkan anak anak berangkat ke sekolah.

Menurut Dian Neilson, ketika salju turun, sekolah tutup. "Ini bukan hal yang luar biasa di Inggris. Sebenarnya amat disayangkan, kenapa harus tutup, toh salju tidak setebal di Skotlandia yang sekarang ini mencapai lebih dari 20 cm."
Dian mengakui pemerintah Inggris kurang dapat mengatasi dengan baik ketika salju turun, kurang antisipasi, misalnya persediaan garam
"Kenapa sekolah harus ditutup? saya tidak habis pikir, kebetulan sekolah anak-anak itu jalannya tidak berbahaya," ujarnya. Dia menambahkan sekolah tutup mungkin karena alasan lain, seperti guru yang tinggal agak jauh dan mengalami hambatan untuk bekerja.

Sementara Yeffry Handoko P yang tengah mengambil program tiga bulan di Essex University, Colchester, mengakui sejak Selasa tidak ke kampus karena tidak ada bus. "Busnya jarang ada. Salju terus menerus turun, saya menghabiskan waktu di apartemen aja. Untung cadangan makanan penuh," ujar Yeffry
Menurut Donny Eros yang juga sedang mengambil program Master di Essex University banyak salju yang turun membuat berbagai fasilitas di kampus ditutup dan bahkan banyak rekannya asal Inggris yang mengeluh. "Saya kira anak Essex sudah biasa, ternyata malah lebih banyak yang mengeluh," ujar Donny.
Dono Widiatmoko yang berdomisili di daerah Manchester mengatakan bahwa musim dingin kali ini memang relatif lebih cepat datangnya.

"Kediaman kami tidak jauh dari peak district national park, sehingga suhu udara dan salju lebih banyak turun dibanding daerah perkotaan," ujar dosen di salah satu universitas di daerah Manchester.

Dikatakannya sudah berapa hari ini seluruh halaman rumah beku. Tanaman dan sayuran yang ditanam di halaman sudah beku persis seperti di dalam lemari es.

Sementara kolam ikan di halaman belakang rumah juga sudah membeku airnya sampai anak-anak bisa loncat-loncat di atas permukaan air kolam yang membeku, ujar ayah tiga anak.

Namun demikian, menurut dia, dampak salju di seputar Manchester dan sekitarnya masih tidak terlalu besar, meskipun sekolah putranya sempat tutup karena tidak aman banyak es dan salju di sekitar sekolah, tapi sekolah putrinya Rana tetap masuk.

"Kegiatan di kampus tempat saya ngajar juga normal, walau banyak mahasiswa dan juga dosen yang tidak bisa pergi ke kampus karena terhalang salju," demikian Dono Widiatmoko.

Menurut suami Lusi Wadawati itu, tampaknya pemerintah daerah (Council) sudah lebih siap menghadapi musim dingin kali ini.

Jalan-jalan sudah digarami (grit) sejak diperkirakan akan muncul salju dan suhu yang rendah, sehingga lalu lintas jalan raya bisa terus lancar tanpa halangan.

Yang masih banyak mengalami halangan adalah transport kereta api, dimana banyak terjadi pembatalan jadwal kereta api karena rel keretanya terhalang salju, kerusakan jaringan karena suhu terlalu dingin, dan juga keterlambatan pemberangkatan karena alasan keamanan di berbagai stasiun kereta.

(ZG/
(T.H-ZG/B/A027/A027) 04-12-2010 09:23:02

Tidak ada komentar: