Senin, 13 Desember 2010

NATALAN HAMBURG

MASYARAKAT RI DI HAMBURG RAYAKAN NATAL BERSAMA

London, 14/12 (ANTARA) -Lebih dari 400 masyarakat Indonesia di Hamburg dan sekitarnya yang berasal dari berbagai organisasi yang ada di Hamburg merayakan Natal bersama.

Organisasi keagamaan seperti Perki KKI Hamburg, Kerukunan Mahasiswa Khatolik Indonesia (KMKI), Masyarakat Reformasi Injili Indonesia (MRII) memenuhi aula KJRI bersuka cita, demikian jurubicara Konjen RI Hamburg, Imam Suwongso kepada Antara London, Selasa.

Dia mengatakan selain itu di tengah-tengah masyarakat Kristiani Indonesia di Hamburg dan sekitarnya, juga hadir undangan dari Pemerintah Hamburg, pengusaha, masyarakat setempat, Friends of Indonesia serta masyarakat Indonesia lainnya yang membaur dan berpartisipasi memeriahkan acara Natal.

Perayaan Natal yang digelar KJRI Hamburg diwarnai dengan warna pelangi itu diawali dengan pemberitaan firman oleh Pastur Nikolaus Oban dan dilanjutkan dengan persembahan lagu-lagu merdu menjadikan aula KJRI Hamburg terlihat bak warna-warni pelangi indah dengan lantunan melodi merdu.

"Kasih Allah Tidak Mengenal Perbedaan, menjadi tema yang diusung KJRI Hamburg pada pelaksanaan acara Natal KJRI tahun 2010 bagi kaum nasrani Indonesia di Hamburg dan sekitarnya .

Tatanan warna pelangi dan melodi yang berbeda menunjukkan rasa damai, sukacita dan keindahan yang mempesona.

Konjen RI Hamburg, Ibu Marina Estella Anwar Bey dalam sambutannya pada acara pembukaan mengatakan perayaan Natal KJRI Hamburg tidak dimaksudkan untuk melupakan penderitaan yang dialami sebagian masyarakat di tanah air, terutama di Kepulauan Mentawai, masyarakat sekitar Merapi serta bencana longsor di Wasior.

Perayaan Natal adalah untuk mengenang apa yang ada dalam ajaran Kristiani yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan tema Natal tahun 2010, Kasih Allah Tidak Mengenal Perbedaan, ujarnya.

Tema yang sesuai dengan filosofi bangsa Indonesia, Bhineka Tunggal Ika dengan makna penting bahwa toleransi umat beragama harus dikedepankan, solidaritas, persaudaraan dan kebersamaan harus di jaga dan dikuatkan.

Konjen mengharapkan masyarakat dapat lebih dominan dalam pelaksanaan Natal dimasa datang dan diselenggarakan dalam kepanitiaan bersama sehingga lebih menonjolkan kebersamaan dan meminimalkan perbedaan tentunya dengan dukungan KJRI
Perayaan Natal di akhiri dengan ramah tamah bersama sementara kolekte yang terkumpul pada Ibadah Natal disumbangkan pada korban gempa di tanah air melalui PPI Hamburg.

(ZG)


(T.H-ZG/B/A033/A033) 14-12-2010 06:45:51

Tidak ada komentar: