Sabtu, 11 Desember 2010

PIALA DUNIA

KEPEDIHAN INGGRIS TAK JADI TUAN RUMAH PD

Oleh Zeynita Gibbons

London, 10/12 (ANTARA) - Media masa Inggris dalam sepekan ini terus membicarakan "drama" penunjukan Moskow dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Koran Daily Mail dalam halaman mukanya besar besar menulis Inggris dipermalukan dan mereka bersekongkol agar Inggris tidak menjadi tuan rumah.

Padahal Inggris yang sangat berharap menjadi tuan rumah kejuaraan sepakbola dunia itu, melakukan kampanye hingga saat-saat terakhir menjelang pengumuman yang dilakukan di Zurich, Swiss, pada awal Desember lalu.

Bahkan calon raja Inggris, Pangeran William dan Perdana Menteri Inggris David Cameron serta bintang sepakbola David Beckham melancarkan kampanye dengan berbagai jurus.

Namun usaha William dan "duo David" untuk menarik para pengurus FIFA untuk menunjuk Inggris sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2018 mendatang hanya sia-sia saja.

Jauh sebelum pengumuman telah terjadi perang dingin antara Inggris dan Rusia. Panitia pencalonan Inggris untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 secara resmi mengadukan Rusia ke FIFA.

Ketua tim pencalonan Rusia, Alexei Sorokin, menggambarkan London sebagai kota dengan angka kriminalitas yang tinggi dan menyebut minuman keras sebagai masalah yang dihadapi anak-anak muda di London.

Padahal dalam peraturan FIFA menyebutkan negara-negara yang mencalonkan diri dilarang saling menjelekkan.

Inggris menjadi juara dunia ketika menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia pada tahun 1966 dan pada 1990 menjadi semi finalis piala dunia, kali ini merupakan kesempatan baik bagi Inggris agar bisa kembali menjadi tuan rumah untuk mengangkat dunia sepakbola Inggris yang sering disebut sebagai "jago kandang" itu.

Menurut Daily Mail, apa pantas calon raja Inggris Pangeran William sampai harus menunduk-nunduk sambil sarapan dengan para pengurus FIFA untuk melakukan lobbi?
Begitupun David Cameron dan David Beckham melancarkan jurus jurusnya "Kami yakin bahwa kami telah mengajukan penawaran terbaik," ujar David Beckham.

"Kami percaya dapat menyelenggerakan Piala Dunia yang terbaik namun kami perlu memberitahu semua orang bahwa kami siap. Hal ini penting untuk berbagai generasi, bukan hanya negara kami namun seluruh dunia."
Mantan bintang Manchester United David Beckham mengatakan ia yakin atas peluang Inggris menyelenggarakan Piala Dunia 2018 menjelang pemungutan suara tanggal 2 Desember itu.

David Bechkam merupakan salah satu dari 30 anggota delegasi yang bertolak ke Zurich, Swiss untuk menghadiri pemungutan suara FIFA yang juga berperan menjadikan London menjadi tuan rumah Olimpiade 2012.

Banyak pihak, seperti Pangeran William, yang terlibat dan bekerja keras dalam upaya ini, ujar Bechkam yang pernah menjadi kapten tim nasional Inggris ini.

David Bechkam mengatakan bahwa mereka bertolak ke Zurich yang menjadi markas FIFA dengan banyak anggota delegasi karena ingin memberitahu bahwa Inggris adalah tepat sebagai penyelenggara Piala Dunia.

"Saya rasa semua bergantung pada apa yang telah dilakukan tim. Inggris memiliki sejarah dan tradisi (sepak bola) dan keuntungan yang dapat diperoleh atas penyelenggaraan Piala Dunia di Inggris," ujarnya.


Kalah telak
Rusia, Inggris, Belgia-Belanda, dan Portugal-Spanyol, mengumumkan pencalonan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018. Sementara untuk Piala Dunia 2022, beberapa negara menyatakan berminat seperti Qatar, Australia, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Dalam pemilihan itu akhirnya Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengumukan bahwa Rusia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2018 yang disambut dengan suka cita oleh delegasi Rusia, begitupun Qatar untuk 2022.

Inggris hanya memperoleh dua suara di ronde pertama pemilihan dan tidak memperoleh suara sama sekali di ronde kedua, berada di urutan bawah setelah Belanda-Belgia serta Spanyol-Portugal sementara Rusia mendapatkan sembilan suara dam 13 suara di ronde kedua dari 22 pemberi suara, dan ada sembilan calon dalam pemberian suara.

Sebelumnya Delegasi Piala Dunia Inggris khawatir akan ada pengaruh atas upaya ini dari anggota FIFA yang merasa dirugikan atas media Inggris menyusul laporan Sunday Times tentang dugaan korupsi dalam proses seleksi tuan rumah Piala Dunia.

Pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 Inggris sangat terpengaruh oleh penyelidikan terhadap proses ini yang berakhir dengan dugaan korupsi anggota FIFA, kata seorang anggota tim Inggris.

Sebelumnya, seorang anggota komite eksekutif FIFA mengatakan artikel koran itu tidak akan berdampak pada pencalonan Inggris.

Namun penyelidikan yang dilakukan Sunday Times terhadap dua anggota komite ekskutif FIFA membuat perjalanan Inggris sebelum pengambilan keputusan menjadi lebih sulit.

"Laporan itu berdampak besar pada pencalonan Inggris," ujar seorang anggota senior tim pencalonan Inggris kepada BBC Sport.


Tuduhan suap
Surat kabar itu menuduh anggota komisi eksekutif Amos Adamu dan Reynald Temarii meminta uang sebagai imbalan suara untuk tuan rumah Piala Dunia.

Adamu telah dikenai skors tiga tahun untuk tidak terlibat aktivitas dalam sepak bola oleh FIFA sementara Temarii diskors satu tahun.

Rekaman Sunday Times menunjukkan ia meminta dana dibayar langsung kepadanya untuk imbalan suaranya atas keinginan Amerika. Temarii juga diduga meminta pembayaran untuk membangun akademi olah raga.

"Saya sangat kecewa atas temuan komisi etika itu dan saya sebelumnya yakin bahwa saya akan dibebaskan dari semua dakwaan," kata Adamu.

Namun sumber-sumber penting mengatakan penyelidikan media lain terhadap perilaku para pejabat FiFA akan berdampak fatal pada kesempatan Inggris menjadi tuan rumah.

Salah seorang anggota tim pencalonan Inggris mengatakan kepada BBC: "Pertanyaannya adalah, apakah kita bisa bangkit dari situasi ini? Anggota-anggota FIFA merasa mereka diadili oleh media Inggris.

Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengisyaratkan dampak buruk terhadap media Inggris ini minggu lalu ketika dia mengatakan, "Seseorang bisa bertanya apakah aksi seperti itu pantas, mencoba menjebak orang."
FIFA tentu sudah melakukan penilaian secara menyeluruh, Inggris tidak perlu kecewa bukankah tahun 2012 ditunjuk sebagai penyelenggara Olympiade, sementara Rusia dan Qatar yang terpilih akan dapat memacu kedua negara itu untuk berprestasi di bidang sepakbola.

(T.H-ZG/B/T010/T010) 10-12-2010 12:09:29

Tidak ada komentar: