Senin, 20 Desember 2010

UKM ITALIA

UKM MEKATRONIK ITALIA BIDIK PASAR INDONESIA

London, 20/12 (ANTARA) - Dubes RI untuk Italia, Mohamad Oemar mengatakan sudah saatnya UKM di Italia untuk menoleh ke Indonesia guna mencari lokasi investasi yang lebih stabil dan menjanjikan.

Hal itu diungkapkan Dubes Mohamad Oemar, kepada Claudio Benedetti, Direktur Teknis TRASCAR S.p.A. perusahaan UKM pada sektor otomasi logistik yang bermarkas di Modena, ujar Sekretaris III Pensosbud KBRI Roma Sandy Darmosumarto, kepada koresponden ANTARA London, Senin.

Claudio Benedetti mengatakan usaha Industri Kecil dan Menengah (UKM) sektor mekatronik dan infrastruktur di provinsi Modena, Italia berupaya mendiversifikasi pasar guna mempersempit ketergantungannya terhadap pasar tradisional di Eropa, Afrika Utara, dan Timur Tengah.

Dikatakannya sekitar 40-50 persen dari pasar produk TRASCAR S.p.A. dijual di luar Italia, untuk itu, ia merencanakan diversifikasi pasar ke kawasan Asia khususnya Indonesia guna meminimalisir resiko ketergantungan.

Keinginan industri UKM untuk mendiversifikasi pasar mendapat dukungan moril dari Walikota Modena, Giorgio Pighi, yang sangat terkesan dengan penjelasan Dubes Oemar di kantor wali kota mengenai capaian Indonesia di bidang ekonomi pasca reformasi ekonomi.

Dubes Oemar mengatakan ketahanan ekonomi Indonesia terhadap goncangan eksternal seperti resesi global dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi maka Indonesia merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi.


Sister city
Walikota Pighi memberikan sinyal positif terhadap gagasan Dubes Oemar terkait dengan penjajakan kerjasama Sister City antara Modena dan kota di Indonesia dengan pertimbangan sekitar 95 persen dari kontribusi ekonomi masing-masing ekonomi datang dari industri UKM.

Sementara itu Presiden Asosiasi Industri Kecil dan Menengah (Associazione Piccole e Medie Industrie atau CONFAPI) provinsi Modena, Dino Piacentini, menyebutkan sekitar 74,900 perusahaan sebagian besar UKM terdaftar pada Kamar Dagang Modena.

Sekitar 700 perusahaan UKM di seluruh provinsi Modena menjadi anggota CONFAPI -suatu assosiasi yang sangat tertarik untuk meningkatkan jaringan bisnis dengan Indonesia, ujarnya.

Diantaranya PT. PITI Indonesia yang melakukan bisnis pembangunan infrastruktur di Pulau Karimun, Kepulauan Riau.

Piacentini mengatakan pengembangan industri UKM di Modena, sebagaimana di kawasan lainnya di Italia, didukung industri cluster (district industry) yang terdiri dari UKM pendukung pelengkap rantai produksi.

Dubes Oemar menawarkan UKM Italia untuk menarik keuntungan yang lebih banyak melalui pemanfaatan kekayaan bahan baku produksi dan sdm yang dimiliki Indonesia, selain dapat menyerap pasar domestik Indonesia serta pasar Komunitas ASEAN di tahun 2015.

Sebelumnya Dubes Oemar bertemu dengan Emilio Sabattini, Presiden Provinsi Modena, yang membahas peluang perluasan pasar UKM Modena di Indonesia guna mengurangi ketergantungan Modena pada pasar tradisional.

Dubes Oemar menawarkan Modena kemungkinan melakukan diversifikasi produk ke Indonesia guna meningkatkan daya saing Modena tidak terbatas pada memasarkan produk akhir tapi juga menjual konsep desain produk akhir yang dapat dilakukan di Indonesia.

Sebagai kawasan yang berhasil mempromosikan produk UKM lokal pada tingkat global, Provinsi Modena dan regione Emilia-Romagna mendapatkan pengakuan nasional sebagai kawasan ekonomi yang sukses dalam mempromosikan produk lokal ?Made in Italy? di pasar internasional.

Kesuksesan industri mekatronik regione Emilia-Romagna tercermin dari sejarah dan popularitas global produk yang dimulai dari industri keluarga, seperti mobil merek Ferrari, Maserati, Lamborghini, Pagani, De Tomaso, Bugatti dan motor Ducati.

Sedangkan kesuksesan industri UKM sektor makanan tercermin dari popularitas global keju Parmesan dan cuka khas Modena, demikian Sandy Darmosumarto.***2***(ZG)
(T.H-ZG/B/S006/S006) 20-12-2010 13:07:14

Tidak ada komentar: