Jumat, 13 Mei 2011

INVESTOR TIMTENG

INDONESIA BERUPAYA GAET INVESTOR TIMUR TENGAH

London, 14/5 (ANTARA) - Indonesia ambil bagian dalam acara Annual Investment Meeting (AIM) 2011 di Dubai International Convention and Exhibition Centre dalam upaya mengaet investor dari Timur Tengah.

Pertemuan AIM 2011 yang bertema "Planning, Assessing and Investing in Emerging Countries and High Growth Regions" memfokuskan kegiatan pada promosi peluang investasi di masing-masing negara peserta, ujar Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada koresponden Antara London, Sabtu.

Acara yang dihadiri sejumlah menteri dan pejabat tinggi dari 20 negara serta sekitar 3.000 investor dari seluruh dunia itu, dilakukan dalam bentuk antara lain country focus/presentasi masing-masing negara peserta, workshop dan pameran.

Menteri Perdagangan Luar Negeri PEA, Sheikha Lubna Bint Khalid Al Qasimi secara resmi membuka acara itu yang disaksikan oleh Crown Prince of Dubai, Sheikh Hamdan Bin Mohammed Bin Rashid Al Maktoum.

Delegasi Indonesia dipimpin Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM), Gita Wirjawan dan didukung KBRI untuk PEA, Konjen RI di Dubai serta wakil dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).

Dalam acara ini, Indonesia menghadirkan Paviliun Indonesia yang mempromosikan berbagai peluang investasi di Indonesia, termasuk bidang industri teknologi di sektor informasi dan komunikasi (ICT), transportasi, manufaktur, industri kecil dan menengah, industri kreatif dan perkebunan terutama industri kelapa sawit.

AIM 2011 baru pertama kali ini dilakukan dan mendapat dukungan Pemerintah PEA, khususnya Kementerian Perdagangan Luar Negeri PEA, serta turut didukung oleh UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) dan WAIPA (World Association of Investment Promotion Agencies).

Pertemuan yang merupakan inisiatif pemerintah PEA dalam mendorong kemajuan perekonomian global melalui investasi ditujukan sebagai forum mediasi dan networking antara pengusaha/ investor dan pemerintah dalam meningkatkan arus investasi.

Dalam sesi WAIPA Panel Discussion, dengan tema "FDI Analysis: Current FDI trends and Future Outlook", Kepala BKPM, Gita Wirjawan tampil sebagai salah satu panelis.

Dalam uraiannya Gita Wirjawan menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi yang cukup ideal dengan berbagai sumber daya alam yang belum tergarap secara optimal, pasar domestik yang besar dan terus berkembang, serta dikombinasikan peningkatan iklim investasi yang semakin baik.

Selain itu, Indonesia juga berhasil meningkatkan nilai GDP sebesar 720 milyar dollar AS pada tahun 2010 yang merupakan terbesar diantara negara ASEAN dan menduduki ranking ke-17 diantara negara G-20.

Dikatakannya citra Indonesia sebagai negara tujuan investasi semakin meningkat dengan membaiknya credit rating Indonesia menjadi BB+ pada bulan Januari 2010 dan rangking pertama diantara negara-negara Asia-Pasifik sebagai "The best fiscal balance" menurut Standard & Poor's.

Sementara itu, pada sesi Country Focus, Konjen RI Dubai Mansyur Pangeran bertindak sebagai moderator dengan empat pembicara yang mewakili BKPM, Kementerian Perindustrian, serta Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN III).

Sesi ini membahas mengenai tinjauan ekonomi dan keuangan Indonesia, cluster industri kelapa sawit yang terintegrasi dan berkesinambungan, peluang bisnis kawasan industri di Indonesia dan peluang bisnis pengembangan industri hilir kelapa sawit di Indonesia.

Dalam kesempatan ini Dirut PTPN III menawarkan proyek cluster industri kelapa sawit di Sei Mangkei, Sumatra Utara seluas 790 Ha, dimulai sejak periode 2008-2010 tahap pertama seluas 46 Ha, kedua 2010-2011 seluas 104 Ha dan dikembangkan sampai periode tahun 2011-2018 seluas 640 Ha, dengan investasi 18,2 milyar dollar AS.

Dalam sesi lainnya, BKPM didampingi Tim Kemlu RI berpartisipasi dalam Round Table Discussion yang membicarakan kondisi makro ekonomi dan stabilitas politik serta keamanan di Indonesia, termasuk perkembangan situasi terakhir mengenai penanganan terorisme di Indonesia yang menjadi perhatian dunia usaha.

Situasi tersebut telah diatasi dengan baik oleh pemerintah RI sesuai dengan peraturan yang berlaku dan stabilitas keamanan senantiasa terjaga dengan baik, guna menjamin iklim usaha yang kondusif.

Di sela-sela kegiatan AIM 2011, Kepala BKPM yang didampingi Dubes RI Abu Dhabi dan Konjen RI Dubai bertatap muka dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri PEA serta manajemen DP World dan Jebel Ali Free Zone (Jafza).
Dalam pertemuan dengan manajemen Jafza pihaknya menyatakan akan membawa tim pengusaha PEA untuk berkunjung ke Indonesia guna menjajaki peluang investasi di Indonesia.

Sebaliknya Kepala BKPM juga menyampaikan akan mendorong pengusaha Indonesia untuk membuka usaha di kawasan Jafza sebagai basis perluasan pasar produk Indonesia di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.

(ZG/B/b003/B003).


(T.H-ZG/B/B003/B003) 14-05-2011 04:19:15

Tidak ada komentar: