Selasa, 23 September 2014

YUNANI


Pebisnis Yunani Lirik Potensi Bisnis dengan Indonesia

London, (Antara Sumbar) - Sekitar 70 pengusaha Yunani yang bergerak di sektor perdagangan dan industri, pejabat dari Direktorat Business Development dan Kemlu Yunani mengikuti acara business luncheon yang bertema "Doing Business with Indonesia" di Athena.
Acara yang mendapat sambutan pebisnis dan dukungan dari pemerintah Yunani serta Pemerintah RI itu digelar KBRI Yunani bersama Delegasi Kementerian Perdagangan RI, dipimpin Sekjen Kemdag Gunaryo untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan Yunani, demikian Sekretaris Kedua Ekonomi KBRI Athena, Cahya Sumaningsih kepada Antara London, Jumat.
Dubes RI Benny Bahanadewa menyampaikan potensi dan perkembangan ekonomi Indonesia yang berhasil mencatat pertumbuhan ekonomi di atas lima persen di tengah krisis ekonomi global.
Dubes mengharapkan hubungan bilateral yang telah berlangsung selama 21 tahun dengan baik dapat terus meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Untuk lebih memberikan pemahaman yang komprehensif dan faktual tentang berbisnis dengan Indonesia, KBRI Athena mengundang Dimitris Ramoglou, Honorary Consul RI yang juga importir furniture dari Indonesia dan Panagis Vourloumis mantan CEO OTE (perusahaan telekomunikasi terbesar di Yunani).
Ke dua tokoh bisnis tersebut berbagi pengalaman mengembangkan bisnisnya dengan Indonesia. Acara tersebut mendapatkan sambutan yang sangat baik dan mengundang minat pebisnis Yunani untuk mengembangkan bisnisnya bersama Indonesia.
Pada acara tersebut, KBRI Athena mengundang pebisnis Yunani untuk mengunjungi Trade Expo 2014 di Jakarta pada 8-12 Oktober yang dapat dijadikan sebagai langkah awal strategis menjalin bisnis dengan Indonesia.
Volume perdagangan RI- Yunani relatif rendah dibandingkan dengan negara Uni Eropa lainnya seperti Jerman, Perancis, Belanda dan Inggris. Total perdagangan RI-UE pada 2013 mencapai 24,10 miliar euro sementara volume perdagangan RI-Yunani hanya 166,49 juta euro.
Ekspor utama Indonesia ke Yunani diantaranya palm oil, kertas, sepatu, mesin elektronik, pakaian, furniture, perlengkapan komunikasi, kopi, teh, coklat, dan tekstil. Sementara ekspor Yunani ke Indonesia diantaranya textile fibers, pulp and waste paper, tembakau, perlengkapan transportasi, mesin industri, mesin elektronik, dan crude fertilizer.
Walaupun Yunani masih dilanda krisis, banyak potensi yang dapat dimanfaatkan Indonesia. Yunani merupakan pintu gerbang untuk memasuki pasar di kawasan Balkan yang sedang berkembang.
Komoditi dagang Indonesia yang masih berpotensi dikembangkan di Yunani adalah kopi dan cocoa, sementara komoditas Yunani yang potensial adalah olive oil, produk farmasi dan produk buah kalengan. Potensi kerjasama yang masih dapat dikembangkan adalah sektor industri, perkapalan dan Pariwisata, demikian Cahya Sumaningsih. (*/sun)

Tidak ada komentar: