Jumat, 13 Oktober 2017

KULINER

BINCANG KULINER DI ACARA INDONESIA KONTEMPORER 
     Zeynita Gibbons

London, 8/10 (Antara) -Pakar kuliner dari Inggris dan Indonesia seperti Michael Hitchkok dari Goldsmith University, Janice Gabriel, produser TV kuliner dan koki internasional dan penulis buku Jakarta Bites Petty Elliot, mengadakan acara bincang kuliner dalam rangkaian festival budaya Indonesia Kontemporer (IKON) 2017.
        Acara ini berlangsung di Kampus School of Oriental and African Studies (SOAS) di pusat Kota London, akhir pekan.
           Dubes RI di London Rizal Sukma memuji digelarnya acara festival budaya Indonesia yang pada tahun ini mempromosikan dan memperkenalkan kuliner Indonesia kepada masyarakat Inggris, demikian Minister Counsellor KBRI London, Thomas Siregar kepada Antara London, Minggu.
         Acara bincang kuliner yang dipandu Hana A. Satriyo bertemakan  Food Glorius Food "Kemegahan Makanan," juga menampilkan demo masak dibawakan dua koki kelas dunia, Petty Eliot dan Budiono Bin Sukim berhasil menarik perhatian pengunjung.
          Dubes Rizal Sukma mengatakan pemilihan tema kegiatan tahun ini menitikberatkan pada kuliner Indonesia dirasakan sebagai sesuatu yang tepat mengingat Pemerintah Indonesia saat ini sedang melakukan berbagai upaya untuk mempromosikan kuliner Indonesia sebagai bagian dari soft diplomasi.
          Kegiatan  memasuki tahun ketujuh ini diadakan ARTiUK, komunitas nirlaba yang bertujuan mempromosikan seni dan budaya Indonesia, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di London dan SOAS.
           Para pengunjung terlihat sangat menikmati berbagai sajian kuliner Indonesia yang digelar di area pedersterian kampus SOAS . Beberapa pengunjung dengan rela antri yang menjual sate ayam, sementara lainnya menikmati gado-gado, siomai dan bakso Malang.
   
   Tarian
     Selain menikmati kuliner, pengunjung yang umumnya warga Inggris dan  mahasiswa mancanegara Univesity of London itu menyaksikan  penampilan siswa sekolah White Field yang menarikan Tari Bertani, sementara London Angklung Ensemble pimpinan Hana A. Satriyo menghibur pengunjung dengan memainkan beberapa lagu dari Indonesia dan Inggris seperti lagi Yesterday, dari the Beatles.
          Konduktor grup angklung, Aan Handoyo,  terlihat bersemangat memandu permainan angklung yang memukau para pengunjung. Lagu Es Lilin dengan irama khas Jawa Barat, membuat  hadirin serasa dl di tanah Parahyangan. Sambutan penonton juga tampak pada saat lagu Viva La Vida  dibawakan Cold Play .
           Disamping berbagai pagelaran seni dan budaya di luar ruangan, pengunjung  menikmati pertunjukan lainnya di dalam ruangan, diantaranya penampilan gamelan Jawa dan Bali oleh kelompok segala usia dan bangsa di London, Jagat Gamelan, improvisasi musik dan wayang oleh East 15, komunitas mahasiswa bidang studi World Performance di Universitas Essex, Gado-Gado Ensemble, ramuan genre musik tradisional Indonesia yang "digado-gadokan" dengan musik folk dan rock. 
     Pengunjung juga   terhibur saat anak usia 6 sampai 11 tahun menamakan Murang Kalih menarikan Kaulinan Barudak yang dilatih Lanny Siregar, lulusan Akademi Seni Tari Bandung.
        Sementara bagi penggemar literasi, penampilan Felicia Nayoan Siregar  yang membawakan cerita (story telling) "Komodo Mau Bermain Musik" diiringi vokal maestro seni dari Yogyakarta, Sunardi mendapat sambutan meriah.

            IKON 2017 ditutup dengan pemutaran salah satu film legendaris Indonesia, Tiga Dara, yang dilengkapi subtitle Bahasa Inggris yang dipilih Dr Ben Murtagh -ahli film Indonesia dari SOAS- merupakan salah satu karya klasik dunia perfilman Indonesia.***4***

(ZG/b/a011)
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 08-10-2017 22:40:57

Tidak ada komentar: